Langkah Politik Anies Baswedan
Pengamat Ungkap Tantangan Anies Baswedan Jika Dirikan Partai Politik: Tidak Mudah
Pengamat politik mengungkap Anies Baswedan memiliki sejumlah tantangan yang cukup banyak dan tidak mudah jika ingin mendirikan sebuah partai politik.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Anies Baswedan.
TRIBUNJAMBI.COM - Pengamat politik mengungkapkan Anies Baswedan memiliki sejumlah tantangan yang cukup banyak dan tidak mudah jika ingin mendirikan sebuah partai politik.
Wacana itu bergulir setelah mantan Gubernur DKI Jakarta itu gagal mendaftar sebagai peserta dalam kontestasi Pilkada 2024.
Anies mengungkapkan rencana itu dikutip Tribunnews dari tayangan di akun YouTube pribadinya beberapa waktu lalu.
Terkait wacana itu, pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin membeberkan sejumlah tantangan yang akan dihadapi Anies Baswedan.
Ujang mengungkapkan bahwa mendirikan partai politik merupakan hak setiap warga negara Indonesia.
Kata dia, termasuk hak dari Anies Baswedan untuk mendirikan partai.
"Kalau Anies ingin membentuk partai baru ya silakan. Setiap warga negara kan diberikan hak untuk mendirikan partai, untuk bisa bertarung di pemilu melalui partai yang dimililinya itu," kata Ujang, saat dihubungi Tribunnews.com, pada Senin (2/9/2024).
Disebutkannya, publik saat ini menunggu apakah rencana Anies itu hanya wacana atau benar-benar teralisasi.
Baca juga: Relawan Anies Baswedan Bakal Deklarasikan Partai Baru, Bertepatan Presiden Jokowi Turun?
Baca juga: Anies Baswedan Disebut Bakal Dirikan Partai Seusai Batal Maju Pilgub DKI Jakarta, Apa Syaratnya?
Menurutnya, mendirikan partai tidak semudah yang dibayangkan.
Ujang Komaruddin mencontohkan kasus terkait Yusril Ihza Mahendra dengan Partai Bulan Bintang (PBB) yang tidak terlalu berkembang signigikan.
Begitu juga, Partai Ummat yang didirikan Amien Rais, yang belum kunjung berhasil memperoleh kursi di DPR.
"Artinya, mendirikan partia baru itu, sekelas Yusril, Amien Rais, yang lama di politik saja sangat sulit untuk bisa masuk ke Senayan. Oleh karena itu, kalau Anies mendirikan partai itu tantangannya tidak mudah," jelasnya.
Dijelaskannnya, tantangan membuat partai baru, satu di antaranya yaitu kebutuhan akan logistik.
"Yang penting mendirikan partai itu (ada) pemodal. Itu yang harus dipahami Anies. Karena mendirikan partai ini tidak murah, sangat mahal," ucapnya.
Kemudian, tantangan lainnya adalah mencari tokoh-tokoh nasional yang ingin bergabung.
Ujang menilai, figur-figur yang memiliki nama, sehingga ketokohannya kuat, itulah yang penting dimiliki partai.
Baca juga: Anies Baswedan Ungkap Ada 4 Partai Awal yang akan Mengusung di Pilkada Jakarta, Ini Pengakuannya
Selanjutnya, kata Ujang, partai baru juga harus memiliki jumlah massa yang besar. Hal tersebut akan membantu penyebar luasan hingga menjaring dukungan publik lebih mudah.
"Tantangan lainnya, harus memiliki jumlah massa yang besar. Kalau enggak, susah untuk menjadi partai yang didukung publik," imbuh Ujang.
Sebelumnya, Anies Baswedan mengatakan mendapat banyak usulan untuk membuat partai politik baru usai batal maju dalam Pilkada 2024.
Hal ini setelah dirinya menyinggung jika partai politik sudah tersandera oleh kekuasaan sehingga dirinya belum memutuskan untuk masuk ke dalamnya.
"Nah gini kalau masuk partai pertanyaanya partai mana yang sekarang tifak tersandera kekuasaan, jangankan dimasuki, mencalonkan saja terancam agar beresiko juga bagi yang mengusulkan jadi ini adalah sebuah kenyataan," kata Anies dalam keterangannya melalui video seperti dikutip, Jumat (30/8/2024).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengatakan jika banyak masukan yang menginginkannya untuk membuat partai politik.
Adapun Anies Baswedan tak menampik jika memang diperlukannya dibentuk sebuah partai atau organisasi masyarakat (ormas) baru.
"Apakah lalu akan membuat partai politik baru, bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan. Yang sekarang makin hari makin terasa besar dan itu jadi sebuah kekuatan diperlukan jadi gerakan maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," ucapnya.
Untuk itu, Anies menyebut kemungkinan terbentuknya partai baru akan terealisasi dengan melihat banyaknya semangat untuk memulihkan demokrasi di Indonesia.
"Kita lihat sama sama ke depan semoga tdk terlalu lama lagii kita bisa mewujudkan langkah langkah kongkrit untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari makin besar menginginkan demokrasi yang setara yabg lebih sehat, politik yang lebih mengedepankan policy dan gagasan," tuturnya.
Seperti diketahui, nama Anies Baswedan kerap terdengar dan digadang-gadang akan maju dalam Pilkada 2024.
Pertama, Anies disebut-sebut akan maju dalam Pilgub Jakarta dengan didampingi oleh Rano Karno sebagai wakilnya dengan diusung oleh PDI Perjuangan setelah adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024 yang mengatur ambang batas syarat pencalonan Pilkada.
Namun, hal ini tidak terwujud karena PDI Perjuangan akhirnya memilih Pramono Anung sebagai Bacagub Jakarta.
Setelahnya, nama Anies kembali terdengar akan dicalonkan untuk Pilgub Jawa Barat dari PDI Perjuangan.
Tetapi, Anies memutuskan untuk tidak menerima pinangan tersebut karena tidak ada aspirasi masyarakat di Jawa Barat yang menginginkannya maju menjadi pimpinan di Jawa Barat.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Lazio Masih Berupaya Mendatangkan Gelandang Turki Yusuf Yazici Secara Gratis
Baca juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo, Virgo Selasa, 3 September 2024: Cinta, Karir, Keuangan, Kesehatan
Baca juga: 30 Kode Redeem FF Free Fire Hari Ini Senin 2 September 2024, 3EDCVFR45TGB, 5GTYPQAX12JK
Baca juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus, Gemini Selasa, 3 September 2024: Cinta, Karir, Keuangan, Kesehatan
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com
Relawan Anies Baswedan Bakal Deklarasikan Partai Baru, Bertepatan Presiden Jokowi Turun? |
![]() |
---|
Anies Baswedan Disebut Bakal Dirikan Partai Seusai Batal Maju Pilgub DKI Jakarta, Apa Syaratnya? |
![]() |
---|
Politik Sandera di Balik Batalnya Anies Baswedan Maju Pilgub DKI Jakarta |
![]() |
---|
Anies Baswedan Dipengaruhi Jokowi? Rafly Harun Sebut Eks Gubernur Jakarta Ogah Jadi Kader PDIP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.