Pemkot Jambi Tanggapi Serius Isu Anak di Kota Jambi

TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI - Pemerintah Kota Jambi memberikan perhatian besar terhadap isu anak, khususnya terkait masalah eksploitasi anak dan keterlibatan anak di bawah umur dalam geng motor.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Jambi, Noveritiwi Dewanti, menyatakan bahwa kasus eksploitasi anak oleh orang dewasa menjadi sorotan di Kota Jambi.

"Kasus ini mencuri perhatian karena maraknya anak-anak yang dipaksa untuk berjualan hingga mengamen di perempatan lampu merah di Kota Jambi," ujar Noveritiwi, Selasa (13/8/2024).

Untuk menangani masalah tersebut, Pemerintah Kota Jambi telah membentuk tim khusus yang terdiri dari beberapa OPD terkait.

"Kami telah membentuk tim yang terdiri dari Dinas Sosial, Satpol PP, hingga kepolisian," tambahnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa untuk kasus eksploitasi anak, tim ini telah turun beberapa waktu lalu dan menjaring belasan anak di 13 lokasi rawan.

"Pada tindakan pertama ini, kami hanya memberikan edukasi dan peringatan kepada orang tua maupun anak-anak yang dieksploitasi. Namun, upaya ini tidak akan berhenti sampai di sini. Tim ini akan terus turun ke lapangan," ungkapnya.

Meskipun ada kendala di lapangan, seperti anak-anak yang melarikan diri saat tim datang, Noveritiwi menegaskan bahwa pihaknya akan terus berusaha untuk menangani masalah ini. "Meskipun mereka yang terjaring kembali ke jalanan, kami akan tetap melanjutkan upaya ini," tambahnya.

Sementara itu, untuk masalah geng motor, tim yang ada saat ini terus melakukan razia.

Noveritiwi juga menyatakan bahwa untuk mengatasi geng motor yang melibatkan anak-anak, Pemkot Jambi telah mengeluarkan peraturan yang melarang siswa SD dan SMP membawa sepeda motor ke sekolah.

"Hingga saat ini, kami terus memantau baik di sekolah-sekolah maupun di jalan," pungkasnya.

Baca juga: Peringati HUT RI, Pemkot Jambi Gelar Fashion Show