Wawandara Eksklusif
Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam: Airlangga Bikin Kacau, Kalau Takut di Penjara Jangan Jadi Ketum
Anggota Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam mengatakan mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum
Dia tidak melaksanakan keputusan yang sangat bersejarah merubah Golkar di zaman Orde Baru menjadi Partai Golkar. Di mana kita membuat paradigma baru. Namanya paradigma baru Partai Golkar. Nah, itu diputuskan tahun 1.999. Di zaman Ketua Umumnya Akbar Tanjung.
Saya waktu itu Ketua di Jawa Timur. Kita ini berdarah-darah di Jawa Timur. Melakukan perubahan itu. Golkar ini sudah ada seharusnya. Bubar sudah. Bendera-bendera sampai Lawang, Surabaya. Tau bagaimana kantor saya dibakar. Tahun 2001. Di Jalan Ahmad Yani.
22 kantor dibakar juga di Kabupaten Kota di Jawa Timur dari 38. Jadi kita ini bukan ngomong nyawa yang kita inikan. Makanya begitu saya lihat Golkar melenceng dari Paradigma Baru Golkar. Saya berdiri di depan.
Cak Ridwan harus sampaikan dulu Paradigma Baru Golkar itu apa?
Jadi Paradigma Baru Golkar itu setelah kita selama sekian tahun dari Sekber Golkar tahun 1964. 20 Oktober waktu itu didirikan.
Itu zamannya siapa?
Bung Karno. Ide-nya Golkar itu ide-nya Bung Karno. Pendirinya itu adalah orang-orang pembantunya Bung Karno. Namanya satu Mas Isman, Komandan Tentara RI dan Pendiri Kosgoro habis itu Pak Gandhi, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR).
Pembantunya juga. Satu lagi Suhardiman. Ada satu lagi yang selama ini tidak pernah tampil. Gakari. Mayor General Gatot Swagio. Angkatan Darat. Propamnya Angkatan Darat ini. Inilah Cikal Bakal Golkar Sekber. Nah, habis itu 1971 ikut pemilu kan.
Berubah menjadi golongan karya. Menang kita. Sampai 1997 menang. Reformasi. 1998. Pemilu lagi 1999. Kalau kita tidak melakukan perubahan. Mengikuti reformasi maka habis dibubarkan.
Waktu itu sudah dibubarkan. Saya jadi Ketua Golkar bukan karena saya hebat. Tentara-tentara mohon maaf. Tiarap semua. Saya aktivis mahasiswa 77-78 di ITS di Surabaya.
Baca juga: 12 Kandidat Waketum Golkar yang Berpeluang Gantikan Airlangga Hartarto jadi Ketum Golkar
Akbar Tanjung bilang Wan Kau jadi Ketua Golkar. Kalau kau tidak jadi Ketua Golkar tidak bisa kerja saya. Saya ini Ketua Real Estate Jawa Timur di Surabaya. Waktu itu sampai terbangun perumahan banyak saya. Bayangkan saya pengusaha disuruh jadi Ketua Golkar.
Arek Surabaya 45. Jadi setelah itu Golkar berubah. Golkar Partai yang tidak mandiri. Menjadi Partai Mandiri. Perubahnya itu ya. Tidak mandiri jadi mandiri. Partai yang terbuka dulu tidak terbuka. Ada keputusan.
Jadi mandiri itu artinya tidak tergantung pada pemerintah?
Tidak tergantung kepada siapapun. Tidak pemerintah saja, kepada siapapun. Dia berdiri sendiri. Masalah anggaran, masalah kebijakan, keputusan. Itu harus dari diri.
Dia partai yang modern. Manajemennya harus terbuka. Mandiri, terbuka, modern. Kalau kepemimpinan Pak Airlangga tertutup. Bisik-bisik lalu ada keputusan. Kaget-kaget semuanya.
Beredar Kabar Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar Karena Kasus Korupsi Minyak Goreng |
![]() |
---|
Hari Ini Golkar Pleno Penunjukan Plt Ketum, Pengamat Sebut Golkar Terlalu Terbuka hingga Berkonflik |
![]() |
---|
Jusuf Hamka Susul Airlangga: Keluar dari Golkar dan Tak akan Gabung Politik |
![]() |
---|
Ketum PDIP Megawati Prihatin Arlangga Mundur dari Ketua Umum Partai Golkar, Ini Katanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.