Penampilan Dinar Candy Saat Jalani Pemeriksaan Di Polda Jambi Terkait Ko Apex

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Artis Dinar Candy menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk kasus yang melilit kekasihnya, Ko Apex, di Polda Jambi, Rabu (31/7/2024).

Perempuan berusia 31 tahun itu terlihat tampil trendy saat menghadapi penyidik.

Dia memakai t-shirt ketat casual body fit atau yang ketat, dipadu celana jins biru.

Kekasih Affandi Susilo alias Ko Apex ini juga menggunakan topi pink, menyandang tak kecil berwarna senada.

Ketika masuk untuk menjalani pemeriksaan, dia menggunakan masker menutup dagu hingga bawah mata.

Namun usai diperiksa selama 6 jam, Dinar tak lagi memakai masker. Rambutnya terurai, dan menebar senyum ke awak media yang menunggu.

Ia mengakui kedatangannya ke Jambi kali ini hanya untuk memenuhi panggilan penyidik, dan sudah menjawab semua pertanyaan yang dijaukan kepadanya.

"Lancar tadi, ada 20 pertanyaan, detailnya ke penyidik, ngga enak kalau dibongkar di sini," kata Dinar Candy.

Dinar Candy mengatakan, ia ditanya penyidik seputar kedekatan dirinya, pekerjaan, dan bisnis dengan Ko Apex.

"Aku nggak tahu detail perusahaannya, aku tahu dia itu pengusaha tongkang aja," ungkap Dinar.

Saat ditanya perihal hadiah yang pernah diberi, ia menjawab pertanyaan penyidik belum sejauh itu.

Hanya seputar kedekatan dan ditanya soal pelapor kasus Ko Apex. "Ditanya juga apakah kenal dengan pelapor," ujar Dinar.

Dia menyebut, bisnis dirinya dan Ko Apex beda dengan perusahaan yang sedang diproses Polda Jambi.

Perusahaan yang digeluti oleh Dinar Candy merupakan bisnis sendiri.

"Itu PT (milik) aku sendiri. Tak ada kaitan sebenernya, itu tadi diklasifikasi juga. Itu memang ide Ko Apex tapi itu aku sendiri," sebut Dinar Candy.

Sebelumnya, Direktur Reskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira, menyebut Dinar diperiksa sebagai saksi kasus dugaan pemalsuan dokumen dan penggelapan dalam jabatan yang dilakukan Ko Apex.

Pada kasus ini, ada juga ASN dari dari Kantor Syahbandar Talang Duku berinisial A yang ikut ditahan Polda Jambi.

Hasil pemeriksaan, ditemukan ada fakta baru, berupa dokumen yang belum dikeluarkan KSOP Talang Duku.

Dokumen itu adalah crush akte. Namun, dari hasil pemeriksaan terhadap saksi yang telah membeli tugboat dari KA, telah memberikan crush akte kepada penyidik.

"Sehingga kita temukan dua crush akte. Satu dari saksi yang membeli tugboat dari KA dan satu lagi dari tersangka ASN Syahbandar Talang Duku," ujarnya.

Atas hal tersebut, pihaknya masih mendalami mana berkas dokumen asli dan palsu.

"Jadi nanti butuh penyelidikan lebih dalam terkait dokumen yang saat ini sudah kita amankan," sebut Andri.

Andri menjelaskan, dalam pemeriksaan pihaknya belum menemukan keterangan ataupun pernyataan dari tersangka.

Menurutnya, tersangka A telah mengetahui posisi builder sertifikat yang dikeluarkan dua perusahaan ini adalah perusahaan yang tidak memiliki kapasitas membuat kapal.

"Jadi yang bersangkutan sudah tahu, namun dokumen itu masih diproses, keluarlah crush akte," katanya.

Dia menyampaikan, dengan diserahkan crush akte yang belum ditandatangani, pihaknya juga telah mengamankan crush akte yang telah ditandatangani.

Pihaknya bisa membuktikan dalam kasus ini ada pemalsuan. "Kami bisa membuktikan di situ ada pidana pemalsuan dan ada juga yang turut serta dalam pembuatan dokumen, dan dokumennya sudah pasti palsu," ungkapnya.

Diketahui, Ko Apex menjadi tersangka karena kasus pemalsuan surat atau dokumen dan penggelapan dalam jabatan di PT Sinar Bintang Samudera (SBS).

Dia telah ditahan di Polda Jambi dan berkas perkara atau tahap I juga telah dilimpahkan ke Jaksa. (*)

Baca juga: Dinar Candi Diperiksa Sebagai Saksi Kasus Penggelapan Ko Apex di Polda Jambi

Baca juga: Breaking News: Dinar Candy Jalani Pemeriksaan di Polda Jambi