4 Parpol Belum Tentukan Dukungan di Pilgub Jambi, Bimbang atau Hati-Hati? Ini Kata Pengamat

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - 4 (Empat) partai politik belum menentukan arah dukungannya di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jambi 2024, Gerindra, Golkar, NasDem dan PDI Perjuangan.

Padahal pendaftaran calon kepala daerah hanya tinggal satu bulan pada 24 Agustus mendatang.

Apa yang menjadi alasan keempat partai politik tersebut belum menentukan dukungan di Pilgub Jambi 2024?.

Apakah bimbang mendukung antara petahana Al Haris-Abdullah Sani dan Romi Hariyanto Saniatul Lativa, atau sebagai bentuk kehati-hatian?.

Pengamat Politik Universitas Jambi, Dori Effendi mengatakan bahwa 4 partai besar ini tidak mau hanya menjadi pendukung, tetapi harus menjadi pengusung yang memiliki peran besar di Pilgub Jambi.

"Artinya dari empat partai besar ini mereka berpeluang untuk mengusung calon wakil dari mereka, maka akan berpotensi untuk dua pasangan," ucapnya.

Bahkan seandainya Gerindra berkoalisi dengan PDI Perjuangan bisa tiga pasang calon, tetapi hal itu sangat kecil kemungkinan terjadinya.

Namun saat ini yang menjadi sorotannya adalah adanya isu kedekatan Romi Hariyanto dengan Golkar dan NasDem, yang artinya ada satu calon yang akan muncul melawan Haris-Sani

Baca juga: Membaca Arah Dukungan Partai Gerindra, PDIP, Golkar, dan NasDem di Pilgub Jambi 2024

Baca juga: Membaca Arah Dukungan Partai NasDem di Pilgub Jambi 2024

Hal ini mengindikasikan partai besar tersebut tidak menginginkan adanya kotak kosong.

"Jadi kenapa hari ini partai besar tidak mau terburu-buru memberikan dukungannya, karena saya melihat bahwasanya mereka tidak mau menjadi pendukung, mereka harus menjadi pengusung untuk pencalonan gubernur," jelasnya.

Selain itu kata Dori, keempat partai tersebut juga sedang melakukan analisa dan pertimbangan yang matang, atau sebagai bentuk kehati-hatian memilih calon yang akan diusung.

"Partai besar itu ingin melihat bagaimana kekuatan kandidat, mereka selalu mensyaratkan bahwa untuk para calon yang ingin mereka usung memiliki hasil survei yang bagus, sehingga dia tahu secara ilmiah seperti apa kekuatan calon," ungkapnya.

Dengan demikian menurutnya ketika partai-partai tersebut mengusung, maka keinginannya menang, sehingga membutuhkan keputusan yang sangat matang dalam menentukan pasangan calon.

Di Pilgub Jambi 2024 ini, ketika dihadapkan pada pilihan pasangan Haris-Sani atau Romi-Saniatul maka keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Kelebihannya Al Haris adalah merupakan pertahana yang memiliki segala sumber daya untuk bisa meraih kemenangan dalam pilgub.

Sementara Romi Hariyanto saat ini memiliki kekuatan yang mengakar, yang membawa arus bawah, arus masyarakat, arus rakyat.

Dan kelebihan itu yang bisa dilihat oleh partai besar memiliki kans (pekuang) untuk mampu bersaing di pilgub.

Baca juga: Membaca Arah Dukungan Partai Gerindra di Pilgub Jambi 2024

Namun, apakah ada resiko bagi partai-partai politik yang mengusung diantara keduanya.

Menurut Dori, resiko itu pada PAN yang mengusung Haris-Sani. Ketika PAN tidak mengusung Romi Haryanto yang notabenenya adalah kader berprstasi, bahkan menjadi percontohan di Indonesia, maka akan beresiko bagi PAN jika kalah di Pilkada.

"Ketika Romi tidak di PAN tentunya resiko besar, apalagi kalau PAN kalah. Wajar Zulhas mengatakan kalau pilgub Jambi kalah maka yang harus bertanggung jawab adalah ketua DPW, maka akan ada pemecatan langsung kepada Zulhas agar dipecat ketua dpw-nya," ujarnya.

Artinya posisi kedua calon ini menurut Dori sangat sentral, terutama bagi PAN, jika Romi menang di Pilgub maka PAN di Jambi bisa habis karena PAN gagal mengusung kadernya yang potensial.

Sementara keuntungan akan didapatkan oleh partai politik yang akan mengusung Romi Hariyanto.

Karena ada potensi Romi akan dikaderkan oleh salah satu partai, dan itu satu bentuk konpensasi ketika ada kesepakatan yang diminta oleh partai untuk mengusung Romi-Saniatul. (Tribunjambi.com/ Danang Noprianto)

Dapatkan Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News