Human Interest Story

Kisah Warga Jambi Lepas Baiat NII Seri II, Guru Besar Unja Prof Hadiyanto Pernah Hendak Dikirimi Algojo

Kejanggalan lain, dalam penilaian Prof Hadiyanto, kelompok NII pernah menyebutkan padanya bahwa taat orang tua adalah bukan hal wajib.

|
Penulis: Rifani Halim | Editor: Duanto AS
TRIBUN JAMBI/RIFANI HALIM
Ratusan warga Jambi mengikuti pelepasan baiat Negara Islam Indonesia (NII) di lapangan Mapolda Jambi, Kamis (25/7). 

"Akhirnya saya datang ke Jakarta. Sampai ke stasiun, saya naik mobil Panther. Mata saya ditutup, sampai ke suatu rumah. Saya tidak tahu itu di mana," lanjut Hadiyanto.

Setelah sampai, Prof Hadiyanto langsung diceramahi oleh petinggi NII karena kerap melayangkan protes.

Saat itu, jika tidak menerima dan menjalani apa yang disampaikan pemimpin kelompok NII, dia ditahan dan tidak dibolehkan untuk balik ke Jambi.

"Akhirnya saya pura-pura tobat, kemudian diminta uang tobat sebesar Rp50 ribu. Pada massa itu uang segitu cukup besar. Sampai ke Jambi (uang) harus dibayarkan," kata Hadiyanto.

"Setelah saya pulang (Jambi), saya kirim surat bahwa saya keluar dari NII," ujarnya.

Kisah itu tak berhenti di situ.

Hadiyanto mendapatkan balasan ancaman, bahwa NII akan mengirimkan algojo untuk memberikan hukuman terhadapnya.

Namun, Hadiyanto justru balik menantang.

Prof Hadiyanto bercerita, setelah keluar dari NII, langsung mengumpulkan orang-orang yang mau mengikutinya untuk keluar dari organisasi tersebut.

"Ketika itulah saya ditangkap oleh Korem Jambi, dari polda dan dari kejaksaan. Terus dibawa dan dibina," ujarnya.

"Saya terus wajib lapor di Polresta Jambi, setiap hari. Lalu saya menjadi informan untuk mencari dan memanggil," kata Hadiyanto.

"Setelah perjalanan panjang, saya sudah keluar dan memantau pergerakan mereka, tapi masih ada yang datang ke rumah saya. Saya nyatakan saya sudah berubah dan tidak mau," lanjut Hadiyanto.

Sampai pada akhirnya, Prof Hadiyanto kembali didatangi dan berdiskusi bersama direktorat.

Dalam diskusi itu, ada tim Densus 88 memintanya untuk menulis pernyataan.

"Saya bersedia dan bahkan sudah menunggu agar orang-orang ini bertemu. Kalau tidak begitu, saya tidak tahu bahwa orang ini sudah keluar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved