WAWANCARA EKSKLUSIF

Sikap Politik PDIP dan Kekhawatiran Konfigurasi Pilkada Mirip Pilpres, Masinton Pasaribu, Seri I

Masinton Pasaribu mengatakan hal itu akan disayangkan, mengingat pilkada serentak akan menentukan pemimpin di 38 provinsi dan 540 lebih kabupaten/kota

Editor: Duanto AS
TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHA
Masinton Pasaribu (kiri), Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), melakukan sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra (kanan), di Studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (4/7). 

Bisa dikondisikan begitu, ya. Mungkin di daerah-daerah lainnya bisa mendatangkan resistensi dari masyarakatnya.

Karena kedekatan emosional masyarakat yang mendukung dengan yang didukungnya kan sangat dekat. Mereka, katakan tuh, mereka kan juga nggak mau dicurangin, dong. Kan begitu? Iya.

Beda ketika Pilpres membengkakkan dianggap terlalu jauh, gitu. Nah, kalau tadi kita lihat, memang ada beberapa daerah yang juga sudah terkondisi sekarang. Seperti itu.

Contoh, Sumatera Utara. Kita juga udah mendengar-dengar tuh, ya kan? Beberapa pengondisian-pengondisian.
Jawa Tengah? Nah, di Jawa Tengah juga sudah mulai relatif ada pengondisian, gitu, ya. Nah, yang menurut kita, kalau itu bertarung, dia pure, memang benar-benar dilepas begitu, ya. Tanpa ada pengarahan aparat negara negara, gitu, ya.

Nah, menurut saya, itu kontestasinya justru menarik. Menjadi lebih fair, dia. Ya, kan? Jadi, masyarakat itu memang memberikan suara tanpa ada intervensi dan tekanan-tekanan atau arahan-arahan dari aparatur yang seharusnya netral. Gitu, ya.

Bang, banyak daerah yang menjadi satu perebutan kunci. Terutama di Jawa, di Sumatera. Dan tidak terlepas juga di daerah Bali dan di daerah Jakarta. DKI sekarang kan. Khusus DKI ini, meskipun dia bukan ibu kota negara lagi, tapi punya pengaruh kuat lah. Anda melihat konstelasi politik dan konfigurasi politik di Jakarta jelang pilihannya, bagaimana?

Ya, karena Jakarta ini kan wilayahnya sangat seksi lah kira-kira secara politik gitu, ya. Dianggap sebagai ini barometer untuk next politik nasional gitu, ya. Nah, jadi dinamika politik di Jakarta itu nggak lepas dari konstelasi politik nasional atau dinamika politik nasional.

Nah, jadi semua orang berkepentingan. Setiap partai politik juga berkepentingan untuk menang di Jakarta. Nah, jadi

Jakarta ini ya juga bisa sebagai etalase politik untuk gambaran politik nasional kita ke depan.

Jadi, maka dari sekian, dari seluruh Indonesia ini pasti fokus orang adalah pada satu di antaranya. Fokus utamanya itu pasti pemberitaan apa segala macam itu pasti Jakarta. Itu akan menjadi sangat seksi lah nanti.

Nah, kalau dilihat dari survei ini, mantan calon presiden kita ini, mantan nih, Pak Anies Baswedan, kan dianggap sebagai satu figur yang kuat gitu, ya, di DKI Jakarta. Abang melihat bagaimana?

Ya, saya kan juga dapilnya Jakarta, ya. Jadi kalau saya berinteraksi ke bawah begitu ya, bentar-bentar tanya figurnya Pak Anies.

Ya, mereka masih, Pak Anies. Kenapa saya tanya begitu? Pak Anies kan pernah jadi gubernur di sini. Mereka merasakan kepemimpinannya gitu kan. Nah, dan menurut saya ya sangat wajar aja masyarakat begitu karena memang gubernur sebelumnya kan Pak Anies.

Kemudian dilanjutkan oleh Pj. Karena pemilunya kan diserentakkan gitu, ya. Nah, jadi di publik khususnya di Jakarta, mereka masih percaya pada kepemimpinan Pak Anies.

Nah, gitu lah. Dan kalau ditanya pengen ngelanjutin, ya pengen. Kira-kira gitu lah.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved