Berita Batanghari

8 Anak Terjangkit HIV, Rentang Usia 0-14 Tahun, Setiap Tahun Ada Kasus Baru

Delapan anak di Kabupaten Batanghari dilaporkan terjangkit penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).

|
Ist
Delapan anak di Kabupaten Batanghari dilaporkan terjangkit penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). 

Kasus HIV AIDS.

MUARABULIAN, TRIBUN - Delapan anak di Kabupaten Batanghari dilaporkan terjangkit penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).

Dinas Kesehatan Batanghari melaporkan data tersebut rentan waktu 2021 hingga 2024. Dimana jumlah korban meninggal dari kasus tersebut sebanyak 23 orang.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Batanghari, Wendrawati mengungkapkan bahwa setiap tahunnya selalu ada laporan kasus baru pasien HIV AIDS di wilayahnya.

"Kalau dari tahun 2021 itu ada 49 kasus, tahun 2022 ada 12 kasus baru, tahun 2023 ada 25 kasus dan tahun 2024 sampai Juni ini ada sembilan kasus baru," ujarnya, Rabu (19/6).

Dia mengatakan dari total 95 kasus HIV di Batanghari itu 23 diantaranya meninggal dunia. Sementara untuk saat ini masih ada terdata 72 pasien.

Sementara untuk rentan usia terjangkit HIV dikatakan Wendrawati berasal dari usia produktif antara 14 sampai dengan 60 tahun.

Dia mengatakan, dari total 72 kasus tersebut diketahui delapan diantara merupakan anak-anak usia 0 sampai 14 tahun. "Saat ini ada yang usia 0 sampai 14 tahun itu 8 orang," sebutnya.

Baca juga: 72 Kasus HIV di Batanghari, 8 di Antaranya Anak-anak

Baca juga: Setiap Tahunnya Dinas Kesehatan Terima Kasus Baru Pasien HIV AIDS di Batanghari Jambi

Untuk diketahui, HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit.

Sementara AIDS adalah kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir.

Penularan HIV sendiri dapat terjadi melalui hubungan seks vaginal atau anal, penggunaan jarum suntik, dan transfusi darah.

Dia menyebutkan dari 75 pasien itu yang minum obatnya 57 pasien dan yang tidak minum obat atau lost follow up 17. (uti)

Penularan dari Orang Tua

KASUS HIV yang terjadi pada anak di Kabupaten Batanghari terjadi akibat tertular dari orangtua.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Batanghari, Wendrawati mengungkapkan semua pasien tetap mengkonsumsi obat berkembangnya virus tersebut.

"Penyebaran dari ibu dan anak, tapi mereka sudah minum obat nanti bisa kita hentikan kita bisa menekan virusnya dan alhamdulillah mereka bisa beraktivitas seperti biasa," ungkap Wendrawati, Rabu (19/6).

Dia mengimbau masyarakat jika merasa sakit dan telah melakukan penyimpangan aktivitas seks agar memeriksa kesehatan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat atau langsung datang ke bidang P2P Dinkes Batanghari.

Baca juga: 100 Warga Binaan Lapas Bangko Jalani Screening TB/HIV, Dua Orang Terindikasi

"Stigma masyarakat masih tabu memang, silahkan konsultasi ke Dinas Kesehatan. Akan dirahasiakan identitasnya," ujarnya.(uti)

Seputar Kasus HIV di Batanghari

- 72 pasien dalam perawatan

- 95 kasus dari 2021-2024

- Tahun 2021 ada 49 kasus

- Tahun 2022 ada 12 kasus

- Tahun 2023 ada 25 kasus

- Tahun 2024 hingga Juni 9 kasus

- 23 orang meninggal dunia

- 8 orang anak-anak

- Rentan usia 0-14 tahun

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Satu Jemaah Haji Asal Jambi Meninggal Setelah Wukuf di Mina

Baca juga: Wajah Anak Lima Tahun Terluka, Jadi Korban Tabrak Lari, Ini Keterangan Polisi

Baca juga: Pengusaha Jakarta akan Lapor ke Polda Jambi Atas Kasus Dugaan Penipuan Miliaran Rupiah

Baca juga: Saksi Sebut Honor Rasamala Aritonang dkk Pengacara SYL Rp 900 Juta, Hasil Patungan Pejabat Kementan

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved