SD 212 Kota Jambi Didemo

Camat Minta Massa Bubar, Persoalan Lahan SD 212 Kota Jambi Diselesaikan Usai Idul Adha

Camat Kota Baru, Jairul Ihsan, dan Lurah Kenali Asam turun ke SDN 212 Kota Jambi, menenangkan wali murid yang sedang melakukan demonstrasi

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI/M YON RINALDI
Keluarga Hermanto marah kepada wali murid yang demo sambil bawa golok, Jumat (14/6/2024) 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Camat Kota Baru, Jairul Ihsan, dan Lurah Kenali Asam turun ke SDN 212 Kota Jambi, menenangkan wali murid yang sedang melakukan demonstrasi, Jumat (14/6/2014).

"Ibu-ibu, kita kan kemarin sepakat masalah ini kami yang urus. Kami berjanji permasalahan ini diselesaikan setelah idul adha, kenapa kembali demo?" ujar camat.

"Permintaan kalian untuk terima rapor siswa tadi sudah dikabulkan, kenapa demo lagi?" tanya camat ke pengunjuk rasa.

Dia juga mempertanyakan kenapa ada yang pendemo yang membawa kayu dan golok.

"Percuma saja kita berunding kalau kalian begini. Negeri kita negara hukum. Tolong hormati. Kita minta bubar," ujarnya

"Yang tadi bawa golok dan kayu, tangkap saja Pak polisi," ujar camat Kota Baru.

Salah satu pengunjuk rasa mengatakan mereka trauma mendengar sekolah akan kembali disegel. Mereka sontak datang mencegah hal tersebut.

"Kami trauma, Pak," ujar pengunjuk rasa.

Setelah kedatangan Camat dan lurah dan mendengarkan keterangan mereka suasana kembali kondusif.

Pihak keluarga Hermanto, pemilik lahan yang menjadi jadi akses ke SD 212 Kota Jambi, sempat tersulut emosi dalam aksi unjuk rasa wali murid SD 212.

Wali murid menuntut SD tersebut kembali di buka. Aksi tersebut hampir berujung anarkis, Jumat (14/6/2024).

"Siapa wali murid yang coba merampas hak kami, maju," ujar salah satu pihak keluarga.

Melihat kemarahan pihak keluarga, sontak para pengunjuk rasa terdiam terdiam dan sunyi. Tidak ada satupun pendemo yang berani maju.

"Tadi siapa yang bawa golok? Maju! Kenapa demo bawa golok? Apa maksudnya? Kalau memang berani maju sini," ungkapnya.

Kelurga mengancam akan menggembok pagar sekolah jika tidak ada yang mau keluar.

Penutupan sekolah ini terjadi karena belum ada pembayaran lahan oleh Pemerintah Kota Jambi kepada pemilik lahan sejak dua tahun yang lalu.

Baca juga: Keluarga Pemilik Lahan SD 212 Kota Jambi Marah: Tadi Siapa yang Bawa Golok? Maju!

(Tribunjambi.com/M Yon Rinaldi).

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved