Tambang Batu Bara
Prihatin Lingkungan Rusak, HKBP Tegaskan Tak Akan Main Tambang Batu Bara yang Disiapkan Pemerintah
HKBP menyatakan menolak untuk ikut serta mengelola bisnis tambang batu bara yang disediakan pemerintah secara khusus lewat PP Nomor 25 tahun 2024,
Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
Meski memakai nama Batak, HKBP juga terbuka bagi suku bangsa lainnya.
Kantor Pusat HKBP berada di Pearaja, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Pearaja merupakan sebuah desa yang terletak di sepanjang jalan menuju Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga. Kompleks perkantoran HKBP, berada dalam area sekitar 20 hektare.
Di kompleks ini juga ada Ephorus sebagai pucuk pimpinan HKBP berkantor.
HKBP merupakan anggota Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), anggota Dewan Gereja-gereja Asia (CCA), UEM Jerman, dan anggota Dewan Gereja-Gereja Sedunia (WCC).
Sebagai gereja yang berasaskan ajaran Lutheran, HKBP juga menjadi anggota dari Federasi Lutheran Sedunia (LWF) yang berpusat di Jenewa, Swiss. (*)
Baca juga: Beda Respons soal IUP Tambang, Viral NU Segera Teken, Muhammadiyah: Kami Harus Ukur Kemampuan Diri
Baca juga: Kehidupan Orang Rimba di Batanghari Terusik Akibat Perusahaan Tambang yang Merajalela
Pemilik 3 Tambang Batu Bara di Sarolangun Terima Pembayaran Rp 1,3 Triliun, Diakuisisi PT RMK Energy |
![]() |
---|
3 Tambang Batu Bara di Jambi Diakuisisi RMKE dengan Nilai Rp 1,3 T - PT SAS, AJC dam BBS |
![]() |
---|
Termasuk PT SAS, 3 Tambang Batu Bara di Jambi Diakuisisi PT RMK Energy, Transaksi Rp 1,3 Triliun |
![]() |
---|
Potensi Gaspol Pengerukan Batu Bara, Kerusakan Alam Jambi Terancam Makin Parah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.