Viral Bupati Halmahera Utara Bubarkan Demo Pakai Parang, DPR RI: Jangan Rusak Kantor
Viral di media sosial, Bupati Halmahera Utara, Maluku Utara, Frans Manery bubarkan pengunjuk rasa pakai sebilah parang.
Namun, dalam pelaksanaannya, aksi penyampaian pendapat harus sesuai aturan, tata tertib dan tidak melakukan aksi pengrusakan.
"Ini menurut saya akan membuat aksi demonstrasinya jadi kontra-produktif. Yang mau disampaikan apa, tapi yang dilakukan apa. Warga boleh demo, tapi jangan merusak kantor," kata Sahroni kepada wartawan, Senin (3/6/2024).
Sahroni menambahkan, dirinya juga tidak melihat adanya pelibatan aparat atau aksi represif yang dilakukan oleh Bupati Frans.
Penggunaan parang menurutnya hanyalah ekspresi kekesalan karena massa aksi yang sulit diajak berdiskusi.
"Saya lihat ini juga ya hanya ekspresi kekesalan saja. Sudah diterima, sudah dibolehkan demo, tapi masih datang ke rumah pribadinya dan tidak bisa dibubarkan. Jadi keluar lah parang yang tadinya buat upacara adat untuk membubarkan massa," tandaa Sahroni.
Bupati Halmahera Utara, Maluku Utara, Frans Manery menjawab alasan dirinya membubarkan pengunjuk rasa menggunakan parang.
Dalam video yang beredar, mahasiswa yang berunjuk rasa di depan rumah Frans Manery kocar-kacir dikejar Frans yang membawa parang.
Aksi tersebut viral di media sosial pada Jumat (31/5/2024).
Awalnya, sejumlah mahasiwa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) unjuk rasa terkait momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21 Kabupaten Halmahera Utara.
Mahasiswa memprotes Pemda atas pemborosan dana APBD dengan mengadakan acara hiburan dengan mengundang artis ibu kota.
Unjuk rasa tersebut berlangsung di Kantor DPRD Halmahera Utara, dan dilanjutkan di Kantor Keuangan Daerah Kabupaten Halmahera Utara.
Frans Manery dalam video pendek memberikan klarifikasi, bahwa massa aksi berlaku ricuh saat para pegawai sedang melaksanakan ibadah salat zuhur.
"Massa aksi masuk dan mengobok-obok fasilitas Kantor Keuangan Daerah Halmahera Utara. Bunga-bunga di meja dibuang keluar oleh para massa aksi," ujar Frans Manery dalam cuplikan video pendek.
Frans Manery melanjutkan massa aksi juga bergerak ke Hotel Marahai, Kecamatan Wosia, Kabupaten Halmahera Utara.
"Setelah itu kami menganggap bahwa aksi ini sudah selesai, " Sambung Frans.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.