Berita Kota Jambi

Obat di Apotek RSUD Abdul Manap Kota Jambi Langka, Begini Kata Petugas

Apotek Rawat Jalan Rumah Sakit (RS) Abdul Manap Kota Jambi terlihat lengang, Jumat siang (31/5/2024).

Tribunjambi.com/M Yon Rinaldi
Apotek di RSUD Abdul Manap Kota Jambi 

TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI - Apotek Rawat Jalan Rumah Sakit (RS) Abdul Manap Kota Jambi terlihat lengang, Jumat siang (31/5/2024).

Berdasarkan pantauan Tribun Jambi tidak ada pasien yang mengambil obat di sana. Di satu sisi juga tidak ada petugas yang berjaga di apotek tersebut.

Satu di antara petugas yang bekerja di rumah sakit tersebut, saat ditanya mengenai Apotik Rawat Jalan Rumah Sakit (RS) Abdul Manap Kota Jambi dia menyarankan ke Apotik Rawat Inap.

Di Apotik rawat inap suasana Apotik juga terlihat lengang, petugas juga tidak ada di front office. Beberpa pasien yang mengambil obat harus memanggil terlebih dahulu petugas yang berada di dalam.

Satu di antara pasien yang mengambil obat mengatakan obat yang diresepkan dari dokter sebagian tidak ada di apotik ini dan dia harus membeli dari luar.

"Ada dua resep obat, satunya ada, satu lagi tidak ada," ujarnya Jumat (31/5/2024).

Lebih lanjut pasien tersebut mengatakan dia terpaksa harus membeli obat di apotik luar.

"Saya peserta BPJS bang, jadi terpaksa beli di luar, kalau di sini gratis," ungkapnya.

Pasien ini tidak hanya kali ini saja tidak mendapatkan obat, beberapa waktu yang lalu dia juga harus membeli obat di luar.

"Kemarin waktu masih rawat jalan juga harus membeli di luar, karena disini habis," ungkapnya.

Di beritakan sebelumnya, ketersediaan obat - obatan di rumah sakit umum daerah (RSUD) Abdul Manap sudah beberpa bukan ini kosong

Direktur RSUD Abdul Manap Kota Jambi, dr Rudi Maruli H Pardede saat dikonfirmasi mengatakan jika pemesanan obat sedang antri dalam pengiriman dari distributor.

"Hal ini sebabkan karena saat ini pemesanan obat-obatan lewat sistem e-katalog, tidak bisa manual lagi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa terpenuhi," ujarnya, Kamis (30/5/2024).

Untuk sementara dokter Rudi mengarahkan pasien ke rumah sakit lain dahulu.namun untuk stok obatnya masih ada di RS tepat mereka layani.

"Untuk stok obat yang masih ada tetap kita layani," jelasnya.

Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Kota Jambi, Jefrizen saat dikonfirmasi justru memberikan keterangan berbeda dari Direktur RSUD Abdul Manap.

Menurutnya, kekosongan obat di rumah sakit tersebut lebih disebabkan karena rumah sakit tidak memiliki uang.

"Kondisinya kan uangnya belum ada, karena kalau distributor ini tidak mau ngasih, karena utang lama belum dibayar, kondisinya seperti itu," kata Jefrizen.

Lebih lanjut ia mengatakan berdasarkan keterangan dari pihak rumah sakit, piutang obat-obatan mencapai Rp 7,5 miliar.

"Kita sudah lakukan hearing dengan pihak rumah sakit, rekomendasi kita kemarin itu agar masalah ini cepat diselesaikan. Kata pihak rumah sakit masih menunggu dana kapitasi dari BPJS Kesehatan. Di samping itu, rumah sakit ini sudah BLUD. Meski sudah BLUD rumah sakit ini masih mendapatkan suntikan dana dari APBD Kota Jambi untuk tahun 2024 ini," tambahnya.

Namun suntikan dana dari APBD Kota Jambi tahun 2024 ini belum bisa dicairkan karena terbentur administrasi pemerintahan atau dikenal dengan SIPD.

"Mungkin kalau sudah cair bisa digunakan untuk beli obat. Kami mendorong agar dana tersebut bisa segera dicairkan. Seingat saya itu sekitar Rp 20 miliar yang bisa digunakan untuk beli obat dan operasional lainnya. Saya sudah sampaikan masalah ini ke Pj Walikota, supaya masyarakat tidak terhalang untuk berobat. Informasinya sudah lebih dari 3 bulan stok obat ini kosong, sudah berlarut-larut," jelasnya.

Selain persoalan stok obat yang kosong belakangan juga muncul masalah insentif tenaga kesehatan di Rumah Sakit tersebut juga belum dibayarkan menanggapi hal ini jadi dengan mengatakan jika hal itu mungkin masih dapat dimaklumi oleh tenaga kesehatan yang ada di sana namun persoalan obat ini yang menjadi vital dan harus cepat dasarkan karena menyangkut masyarakat luas.

"Karena orang sakit perlu obat, kalau obat tidak ada, warga harus ke rumah sakit lain. Orang datang jauh-jauh mau berobat ternyata obatnya tidak ada," katanya.

Jefrizan mengatakan jika Pj Walikota Jambi harus melakukan evaluasi manajemen RSUD Abdul Manap.

"Kalau dibiarkan terus-menerus kasihan masyarakat," pungkasnya.

Baca juga: Rekomendasi Destinasi Wisata Favorit Anak di Kota Jambi, Ada Kidzooona

Baca juga: Rekomendasi Destinasi Wisata Favorit Anak di Kota Jambi

Baca juga: Butuh Rp 170 M untuk Bangun Flyover STM Atas-Tugu Juang Kota Jambi, Urai Macet di Simp Mayang

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved