WAWANCARA EKSKLUSIF

Ridwan Kamil Blak-blakan Soal Kemenangan Pasangan 02 dan Investor IKN Nusantara, Seri I

IKN ini dari zaman Belanda sudah ada. Sejarahnya itu dulu IKN itu mau pindah ke Bandung. Sebagian kementerian sudah pindah itu ke Bandung. Keburu...

Editor: Duanto AS
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
IBU KOTA NUSANTARA - Kurator Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang juga mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, berpose seusai wawancara khusus di Kantor Tribun Network, Jakarta, Selasa (28/5/2024). 

Ditunjuklah saya yang kebetulan gubernurnya selesai, kan. Jadi tugas saya, seperti besok hari Rabu ya, itu tiap hari Rabu-Kamis saya itu mereview hampir 8 proyek.

Ada hotel, ada kantor, ada kebun raya, ada PLT sampahan.

Karena IKN-nya sekarang sibuk.

Makanya saya senang ada wawancara ini karena kurang publikasi sebenarnya.

Bahwa di lapangan itu udah mau beres tahap satunya, kan.

Termasuk upacara Agustusan tahun ini akan dilakukan di IKN. Jadi tugas saya intinya itu dengan nama jabatan kurator.

Mengkurasi begitu.

Jadi kalau bahasa kita, nyortir, gitu ya?

Ya, nyortir yang terbaik-terbaik, yang jelek-jelek, kurang baik, disuruh perbaikan, baru balik lagi.

Ini kan menjadi diferensiasi bagi ibu kota. Taruhlah kita lebih kepada di Asia.

Diferensiasi apa sih, kalau misalnya di konsep Forest City itu? Dibandingkan ibu kota di negara Asia Tenggara, misalnya?

Karena janjinya adalah Forest City. Forest City itu kayak kota-kota.

Jadi kalau ada pilihan rumput dengan pohon besar, maka dipilih lahan itu tunggu pohon besar.

Nah, jadi terjemahannya ke lapangan, di sekelilingnya harus ada pohon besar, wajah bangunannya juga harus ada hijau-hijau, di dalam bangunannya juga harus ada ruang hijau, di atap bangunannya juga harus ada taman.

Jadi kalau bangunannya itu menghilang di balik pohon, itu bagus.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved