Komunitas

Ana Nurhayati Lawan Ego, Selamatkan dan Wujudkan Mimpi Anak Jalanan Melalui Child Education

ANAK putus sekolah yang menjadi anak jalanan saat ini masih banyak ditemui di berbagai kota di Indonesia, termasuk di Provinsi Jambi.

Ist/ Kolase Tribun Jambi
ANAK putus sekolah yang menjadi anak jalanan saat ini masih banyak ditemui di berbagai kota di Indonesia, termasuk di Provinsi Jambi. 

Anak jalanan.

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - ANAK putus sekolah yang menjadi anak jalanan saat ini masih banyak ditemui di berbagai kota di Indonesia, termasuk di Provinsi Jambi.

Beberapa faktor yang membuat mereka terpaksa harus menjalani kehidupan jalanan, salah satunya permasalahan perekonomian.

Dengan kondisi temuan tersebut membuat Ana Nurhayati turun tangan untuk terlibat dengan mendirikan komunitas Child Education, yang bergerak di bidang keterampilan.

Komunitas ini terbangun sejak 2023 silam dengan menggandeng anak-anak putus sekolah agar mendapatkan keterampilan pendidikan non formal.

"Jadi mereka diajarkan keterampilan tidak didapatkan di bangku sekolah. Itu diajarkan oleh para relawan," ujar Ana.

Komunitas yang semula berisikan orang dekat Ana, kini meluas menjadi orang memiliki visi misi yang sama dengan komunitas.

"Para relawan yang mendaftar Ana tanyain terlebih dahulu apa visinya ikut komunitas ini kalau sejalan baru bisa masuk," jelasnya.

Baca juga: Fashion Urban City Rolling, Jurnalis dan Komunitas Jajal Performa New Honda Stylo 160

Baca juga: Ana Nurhayati, Mahasiswi UIN Jambi Bantu Anak Jalanan Miliki Pendidikan Keterampilan

Mereka mendatangi anak-anak jalanan yang mencari barang bekas, menjual tisu di lampu merah, lain sebagainya.

Pendekatan yang dilakukan kepada anak yang mau diajak berkomunikasi.

"Setelah itu baru kami datangi orang tua orang tua mereka untuk ditanyai tentang keinginan mendapatkan pendidikan. Mayoritas dari mereka ingin belajar tapi tidak memiliki uang," kata Ana.

Berdasarkan kisah yang dialami para anak jalanan itulah membuat komunitas Child Education mencoba mewujudkan keinginan mereka.

Sehingga respon baik tersebut direalisasikannya dalam bentuk pembelajaran yang mereka lakukan setiap hari Sabtu dan Minggu.

Sementara untuk tenaga pengajar terdiri dari mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Provinsi Jambi.

Namun komunitas dirancang agar aktivitas relawan tidak mengganggu kewajiban dalam kampus masing-masing.

Baca juga: KISAH Pria Asal Kenali Asam Kota Jambi Dulu Melanglang Buana Kuasai Jalan, Kini Membina Anak Jalanan

Sejauh ini relawan mereka baru terdiri dari mahasiswa UIN STS Jambi, Unja, dan Unbari.

"Kegiatan yang berfokus pada anak jalanan baru berjalan 2 bulan ini. Namun kegiatan anak yang sekolah sudah sejak 2023 lalu," lanjutnya.

Bukan perjuangan namanya apabila tidak ada sambungan batu kerikil, beberapa anak yang ditemuinya sempat berpikiran tidak ingin memiliki pendidikan dan keterampilan.

Hal itu dikarenakan mereka telah memiliki penghasilan dari membantu orang tuanya mencari nafkah keluarga.

Namun komunitas ini bersama para relawannya meyakinkan bapak pendidikan dan keterampilan lebih penting dari sekedar uang semata.

"Kami yakinkan mereka pasti mereka memiliki mimpi yang ingin dicapai setidaknya anak-anak jalanan dan putus sekolah ini sudah berbekal pendidikan dari Child Education," ceritanya.

Dia mengatakan bahwa pernah terjadi perselisihan dengan pemerintah setempat terkait anak putus sekolah, tekad baik ini ternyata memiliki jalannya sendiri.

"Pemerintah setempat pernah tidak tahu bahwa warga di daerahnya ada yang putus sekolah. Masuklah program Child Education, bergesekanlah. Pemerintah bilang bahwa mereka juga punya program sekolah formal gratis."

"Lalu kepolisian turun tangan, akhirnya polisi menganjurkan kami terus memberi edukasi ke masyarakat setempat sembari kami mengusahakan anak putus sekolah ini mendapatkan pendidikan formal," kata Ana. (Tribunjambi.com/ Rara Khushshoh Azzahro)

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Prediksi skor Sheff Utd vs Tottenham, Head to Head, Berita Tim dan Starting XI, Minggu 19 Mei 2024

Baca juga: Pengusaha Batu Bara Harus Bertanggungjawab atas Kerusakan Jembatan Aur Duri 1 Usai Ditabrak Tongkang

Baca juga: Adrizal Cari 9 Tahun, Korban Kecelakaan di Kerinci Akhirnya Bertemu Polisi Baik Hati

Baca juga: Update Jadwal Kapal KM LAWIT Pontianak-Tanjung Pandan Belitung Bulan Mei 2024, Rute Tanpa Transit

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved