Berita Viral

Wakil Ketua DPRD Jambi Sebut Spanduk Diurus Manajer Timsesnya, Viral Rahma Syifa Tagih Utang Pinto

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi Pinto Jayanegara menyebut persoalan spanduk ditangani manager tim suksesnya. Pernyataan ini menyusul persoalan hutang

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Pinto Jayanegara dan Rahma Syifa 

“Saya khawatir Syifa ini sudah ditunggangi masalah politik, mudah-mudahan nanti ada pihak yang bisa memediasi dan masalah ini bisa diselesaikan secara baik-baik,” katanya.

Untuk diketahui bahwa Rahma Syifa bekerja menjadi staf Pinto Jayanegara di DPRD Provinsi Jambi selama 4 bulan dari Januari hingga April 2024.

Perempuan yang biasa dipanggil Ifa itu mengaku sudah berusah menagih baik-baik hingga ke rumah dinas, tapi belum diserahkan juga.

Baca juga: Daftar 3 Zodiak yang Paling Cuan Besok Selasa, 14 Mei 2024: Gemini-Aqaurius-Pisces Sukses Besar

Baca juga: Wujudkan Kepuasan Pelanggan, PLN ULP Telanaipura Gelar Program GOESR dan Himbau Bahaya Kelistrikan

Pada wawancara dengan Tribun, Sabtu (11/5/2024) malam, Syifa membenarkan postingan itu dibuatnya sendiri, dan atas dasar keinginan pribadi. Tidak ada unsur politik sama sekali.

"Itu memang benar postingan saya, setelah bingung mau seperti apa lagi cara ditempuh supaya dapat hak-hak saya," ungkapnya.

Dia mengisahkan, mulai bekerja sebagai staf untuk Wakil DPRD Provinsi Jambi itu pada Januari 2024 lalu.

Pada saat itu masih masa kampanye. Ia ikut juga dibawa oleh Wakil Ketua DPRD Jambi itu ke Kabupaten Merangin.

"Sekitar bulan kami kerja di sana. Saya juga yang nyetir, cetak baliho, ikut sosialisasi. Semua dikerjakan" terangnya.

Setelah urusan pemilu selesai, mereka Kembali lebih banyak tugas di Kota Jambi, tepatnya di rumah dinas.

Para staf di sana bekerja di garasi yang disulap jadi ruang kerja untuk beberapa orang.

Hingga akhirnya pada 22 April 2024, Rahma Syifa diberhentikan sebagai staf. Dia tidak masalah. Namun ia meminta agar uang yang jadi hak dibayarkan.

Bantah Tidak Menagih

"Saya sudah dari awal uang terpakai melapor ke beliau," ungkap Syifa.

Dia menyebut, kronologi uangnya dipakai cetak spanduk, saat diperintah memesan ke percetakan yang selama ini sudah langganan.

Namun pihak percetakan itu menolak mencetak saat itu, dengan alasan tertentu, yang sengaja tidak dituliskan Tribun di berita ini.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved