Keputusan Jokowi Berteduh di Partai Politik Tinggal Menunggu Waktu, Golkar atau Lainnya

Budi Arie memastikan Presiden Jokowi akan bergabung parpol lain. Menurutnya, mengabdi untuk bangsa bisa melalui tempat lain, selain PDI Perjuangan

Editor: Duanto AS
TRIBUN JAMBI/KONTRIBUTOR MERANGIN FRENGKY WIDARTA
Presiden Jokowi mendarat di Stadion KONI Kabupaten Merangin pada Rabu (3/4/2024). Dia disambut Gubernur Jambi Al Haris 

Di sisi lain, Dave enggan menjawab apakah sudah ada komunikasi formal maupun informal dari Gibran yang akan masuk Golkar.

Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka kini tengah menyiapkan ‘perahu baru’ untuk masa depannya.

Wakil presiden RI terpilih ini menjelaskan hal itu setelah ‘didepak’ sebagai kader partai politik terbesar di Indonesia, PDI Perjuangan atau PDIP.

“Kita sudah menyiapkan road map ke depan. Arahnya ke mana? Ikut siapa? Perahunya apa sudah kami siapkan,” kata Gibran seperti dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis.

Diduga perahu baru dimaksud adalah partai politik yang baru tempatnya nanti melanjutkan karier politiknya.

Kendati Gibran enggan membeberkan parpol mana tempanya nanti akan bernaung.

Kendati demikian, putra sulung Presiden Jokowi ini mengatakan saat ini dirinya fokus menyelesaikan tugasnya sebagai wali kota Solo dan menyerap berbagai aspirasi dari seluruh masyrakat Indonesia.

“Intinya kita sekarang fokus dengan pekerjaan yang ada tetap turun ke akar rumput,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari mengatakan, setelah tak dianggap lagi jadi kader PDIP, langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming Raka akan menjadi game changer bagi konstelasi politik di Indonesia ke depan.

Sebab, partai lain akan berlomba-lomba menawarkan jabatan strategis kepadanya.

Qodari menilai peluang bagi Jokowi dan Gibran bergabung dengan partai lain terbuka lebar.

Namun terkait ke mana Jokowi bakal berlabuh, hal itu tergantung sikap pengurus dan elite partai politik yang siap membuka ruang dan menggelar karpet merah buat Jokowi.

Kesiapan Golkar dan PAN menampung Jokowi, kata Qodari, memerlukan perhitungan tertentu.

Misalnya, perolehan jumlah kursi berdasarkan hasil Pileg 2024 yang menempatkan Golkar di urutan pertama, dan PAN di urutan kedua.

“Pertama menurut saya tergantung kepada sikap partai politiknya, pengurusnya mana yang memberikan karpet merah atau membukakan peluang bagi Pak Jokowi untuk menjadi bagian dari partai politiknya,” kata Qodari, Kamis (2/5).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved