KUR BRI bagi Pelaku Usaha di Kawasan Transmigrasi di Jambi

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN - Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberi manfaat bagi pelaku usaha di kawasan transmigrasi. Rani satu di antara yang memanfaatkan KUR untuk mengembangkan toko kelontong miliknya.

Dana pinjaman KUR dari BRI itu, dia putar dan kembangkan. "Alhamdulillah, usahanya lancar. Hasil jualan ini bisa buat bayar angsuran," kata Rani.

Rani menjual kebutuhan sehari-hari dan makanan ringan di tokonya yang terletak di kawasan transmigrasi di Kabupaten Batanghari. Dengan dana pinjaman yang dia kelola itu, Rani juga bisa menabung karena perputaran modalnya makin besar.

Kata dia, proses pengajuan yang gampang serta bunga yang ringan membuat masyarakat banyak memanfaatkan program tersebut.

Jika Rani memanfaatkan dana KUR untuk toko kelontongnya, Setyo menggunakannya untuk mengelola kebun. Pria yang tinggal di Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari ini mengelola kebun karet bersama orang tuanya.

Dia mengajukan KUR pada 2022 lalu untuk mengembangkan kebun parah yang mereka kelola. Dana tersebut mereka manfaatkan untuk membeli pupuk hingga peremajaan tanaman.

"Ada sebagian lahan masih kosong. Jadi karena sebagian (pohon karet) sudah tua, mulai diremajakan. Bagian yang kosong ditanam juga," jelasnya.

Pinjaman KUR ini sangat membantunya dalam mengelola kebun.

Sebagai informasi, melansir dari laman BRI, nasabah saat ini bisa mengajukan pinjaman KUR hingga Rp500 juta. Akademisi Universitas Batanghari, Dr Pantun Bukit menilai keberadaan KUR ini justru membantu masyarakat dalam mengembangkan usaha.

"(usaha) dapat tumbuh dan berkembang, kemudian tenaga kerja juga semakin meningkat," jelasnya.

Baca juga: Manfaatkan Dana KUR BRI, Siti Kembangkan Toko Sembako, Prosesnya tidak Susah

Baca juga: Anengsi Manfaatkan KUR BRI untuk Kembangkan Warung di Kantin Sekolah

Baca berita dan artikel tribunjambi.com lainnya, kini bisa melalui Google News