WAWANCARA EKSKLUSIF
Blak-blakan Ganjar Pranowo Ungkap Rencana Setelah Pilpres 2024, dari Film hingga Buku, Seri I
Ganjar Pranowo bilang, tapi jangan lupa ada pesan-pesan yang kemarin kita bawa bersama-sama dalam kampanye untuk perhatian kepada masyarakat...
Bagaimana bisa berjalan ke seluruh Indonesia, bagaimana kami bisa berkomunikasi dengan rakyat, bagaimana kami berkomunikasi dengan dunia internasional, dan betapa memang tidak mudahnya mengurus republik ini.
Sulit sekali ternyata. Karena variannya cukup banyak, keinginan masyarakat cukup banyak. Maka, sebenarnya, banyak ulama menyampaikan kepada saya, kalaulah kemudian amanah diberikan kepada seseorang, mungkin bukan alhamdulillah, tapi innalillahi wa inna ilayhi roji'un, gitu ya.
Sehingga dikembalikan kepada yang kuasa. Betapa besarnya Indonesia dengan tantangan lingkungan eksternal yang perubahannya sangat turbulens, gitu ya. Disrupsi terjadi di mana-mana, ini butuh ketenangan, butuh kecerdasan, butuh leadership yang strong, gitu ya.
Terus kemudian, butuh mengakomodasi. Meskipun kami tahu, mengakomodasi seluruh kepentingan itu bukan sesuatu yang mudah. Tapi setidaknya, angkanya mungkin tidak 100, tapi ya janganlah angkanya 50, atau 60.
Setidaknya mendekati sempurna lah. Achievement-nya mesti sampai di angka setidaknya 80. Sehingga kita bisa bernegosiasi untuk itu.
Jadi, banyak sekali, Mas Febby, pengalamannya. Mulai saya di Papua, ada seorang pendeta, mesti membantu melahirkan.
Oh, iya, ya, ini akses kesehatan. Kami bertemu orang, tidak bisa bersekolah. Maka kemudian, ya, IPM kita harus digenjot lagi.
Rata-rata sekolah kita masih sekitar tujuh tahun, sekian. Berarti SMP kan ya. Maka kemudian, kita butuh menggenjot soal pendidikan, isu lingkungan, isu penyandaan disabilitas, perempuan, anak, saya kira banyak.
Saya paham itu tidak mudah. Mudah-mudahan pemerintahan yang nanti juga akan merespons ini dengan sangat bijak begitu ya. Dan itu, saya yakin tidak mudah.
Maka butuh check and balance, butuh dukungan dari seluruh warga agar kita bisa bersatu untuk memenangkan atau menyelesaikan persoalan ini.
Pak Ganjar, kalau boleh saya tahu, satu saja, di antara seluruh proses yang Pak Ganjar alami, yang paling, paling tidak bisa dilupakan apa, Pak? Satu saja.
Banyak Mas. Saya sering kampanye tidur di rumah penduduk. Itu nggak bisa dilupakan, Mas. Karena obrolannya begitu cair, mereka menyampaikan sesuatu tanpa beban gitu, ya.
Terus, ada yang satu luar biasa, Mas. Ceritanya, ibu-ibu itu, dia mengikhlaskan tempat tidurnya dipakai saya. Jadi saya pakai, dan beliau pindah ke kamar lain. Dan di situ, apa, tempatnya sangat sederhana, dipakai kelambu, kayak di desa biasanya gitu, ya. Dikotong gitu Pak. Pakai kelambu gitu, terus kami tidur.
Dan pada saat saya tidur, persis menghadap ke depan itu, itu ada salib besar gitu. Dan ternyata beliau Katolik gitu, ya.
Sehingga saya merasakan sesuatu, satu penghormatan beliau kepada tamu, sampai kemudian dibersihkan tempatnya, saya disuruh menggunakan tempat tidur beliau, beliau pindah ke tempat keluarganya, itu cerita-cerita yang menurut saya menarik.
Sandiwara Kopi Sianida Botolan yang Terbongkar, Kapolsek Jelutung Paparkan Drama, Seri II |
![]() |
---|
Kisah Iptu Khairil Umam Ajak Pembunuh Kopi Sianida Ngobrol, Akhirnya Jam 2 Pagi Ngaku, Seri I |
![]() |
---|
WAWANCARA EKSKLUSIF Terungkapnya Pembunuhan Pasangan Sejenis Pakai Sianida di Jambi |
![]() |
---|
Bergetar, Ibunda Cerita Misri Tersangka Kematian Brigadir Nurhadi, Berharap Bisa Jenguk ke Lombok |
![]() |
---|
KEJANGGALAN Ibunda Misri Soal Kasus Tewasnya Brigadir Nurhadi: Surat Polisi Dikirim Via Jasa barang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.