Cara Sewa Carter Private Jet atau Helikopter di Jambi, Tarif 7.000 Dolar AS per Jam

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Mudik lebaran pakai kendaraan roda dua dan empat, sudah biasa. Tapi sewa pesawat atau helikopter, itu yang sedang tren.

Seperti karyawan perusahaan di Provinsi Jambi, mereka sewa pesawat dari Bandara Sultan Thaha Jambi untuk pulang kampung.

Lantas berapa tarif sewa pesawat pribadi atau tarif sewa helikopter?

Simak liputan Tribunjambi.com berikut ini.

Bisnis penerbangan, dewasa ini tidak hanya menyasar penerbangan berjadwal saja.

Bisnis itu juga sudah mulai merambah ke penerbangan carter, baik men-carter pesawat komersil, private jet hingga helikopter.

Otoritas Bandara Sultan Thaha Jambi mencatat tren itu sudah mulai terjadi sejak lima tahun yang lalu.

Sejak itu, saat mudik lebaran, ada masyarakat yang men-carter pesawat.

Begitu juga privat jet yang banyak di-carter pejabat dan pengusaha yang melakukan kunjungan ke Jambi.

Perlu diketahui, proses administrasi sewa pesawat, baik pesawat berbadan besar, private jet hingga helikopter, tidak bisa di lakukan dari Jambi.

Apalagi di Bandara Sultan Thaha Jambi.

Executive General Manager Bandara Sultan Thaha Jambi, Siswanto, mengatakan pihaknya hanya mengurusi kedatangan dan keberangkatan pesawat, termasuk tempat parkir.

"Kalau untuk proses penyewaan, bisa langsung ke perusahaan penyewaan," ujarnya Selasa (15/4).

Siswanto mengungkapkan bahwa perusahaan penyewaan pesawat dan helikopter tidak ada di Provinsi Jambi.

Tapi, biasanya ada beberapa orang yang memiliki link untuk proses tersebut.

"Kalau kantornya penyewaan tersebut ada di Bandara Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma hingga Pondok Cabe," ujarnya.

"Selain di Jakarta, ada juga di Pekanbaru dan Batam," timpalnya.

Untuk tarif sewa, Siswanto membocorkan untuk penyewaan private jet berkisar di angka USD 7.000 per jam.

Kemudian sewa pesawat komersil berkisar USD 9.000 per jam dan helikopter sekira USD 5.000 per jam.

"Tapi angka itu juga tergantung dari jenis pesawat dan jumlah seat," lanjutnya.

"Itu kisarannya saja," pungkasnya.

Arus balik lebaran

Puncak arus balik lebaran Idulfitri 2024, terjadi pada Senin (15/4). Dari 32 penerbangan di Bandara Sultan Thaha Jambi hari itu, terdapat 5.000 penumpang menggunakan jasa penerbangan.

Otoritas Bandara Sultan Thaha Jambi mencatat jumlah penumpang yang meninggalkan Jambi, lebih banyak dari pada yang datang ke Jambi.

"Terdapat 2.344 penumpang yang datang ke Jambi dan 2.654 penumpang yang meninggalkan Jambi," ujar Deddy, Manager Operasional Bandara Sultan Thaha Jambi, Senin (15/4).

Load factor penerbangan yang meninggalkan Jambi sebanyak 103 persen, sedangkan yang datang ke Jambi 92 persen.

"Untuk arus balik, dari data bahwa ada 32 penerbangan. Untuk diperkirakan puncak arus balik hari ini," kata Deddy. Seraya mengatakan itu terdiri dari 16 penerbangan kedatangan dan 16 penerbangan keberangkatan.

Pada puncak arus balik ini bandara juga melayani penerbangan tambahan atau extra flight dari maskapai.

"Extra flight hari ini ada, karena saat tidak event penerbangan itu hanya 20 sampai 25 hari ini ada 32 penerbangan dan extra flight itu dari maskapai Lion dan Super Air Jet," kata dia.

Sebelumnya, Minggu (14/4), Bandara Jambi melayani penumpang sebanyak 3.804 orang dengan 23 penerbangan.

Bandara juga mencatat peningkatan jumlah penumpang selama arus mudik dan balik lebaran. Hingga H+ 4 lebaran 2024, terjadi peningkatan sebesar 6-7 persen dibandingkan saat arus mudik dan lebaran 2023.

Peningkatan itu seiring dengan habisnya tiket penerbangan rute Jambi-Jakarta hingga 17 April 2024.

"Untuk tiket pesawat kami telah meninjau posko banyak calon penumpang yang mencari tiket langsung ke bandara. Tiket hari ini sampai 17 April sudah terjual habis," katanya.

Dia mengingatkan penumpang yang akan berangkat pada 18 April 2024 agar segera melakukan pemesanan tiket. (yon)

Baca juga: Tren Baru Karyawan di Jambi Sewa Pesawat untuk Mudik Lebaran ke Pontianak, Ini Cara Pesan dan Bayar

Baca juga: KISAH Lengkap 2 Mahasiswa di Jambi Bunuh Sopir Online Maxim di Jalan Ness, Kepala Korban Retak