Transformasi Digital dalam Transaksi Keuangan, Apa yang Harus Diperhatikan?
Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Jambi terus berupaya mendorong masyarakat dalam transformasi digital. Apa yang harus diperhatikan?
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Jambi terus berupaya mendorong masyarakat menerapkan transformasi digital, terutama dalam transaksi keuangan. Apa yang harus diperhatikan?
Akademisi UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Bahren Nurdin, MA, menilai ada dua poin penting yang perlu menjadi perhatian dalam menerapkan transaksi digital. Yang pertama adalah kelengkapan fasilitas dan regulasi dari pemerintah.
"Pemerintah harus turun tangan memberikan fasilitas-fasilitas kepada masyarakat, dan menjamin transaksi-transaksi tersebut berjalan dengan aman," jelasnya.
Untuk itu, ulasnya, reguas-regulasi tentang transaksi digital maupun online harus betul-betul diperhatikan, sehingga masyarakat terlindungi. Itu merupakan poin penting, "sehingga tidak ada masyarakt yang dirugikan oleh oknum-oknum tertentu yang melakukan kejahatan secara transaksi digital," sambungnya.
Adapun yang kedua, yang tak kalah penting menurutnya adalah pendidikan atau literasi digital terhadap masyarakat itu sendiri. Masyarakat mestinya diberikan pemahaman bagaimana melakukan transaksi digital dengan baik.
"Mereka harus memiliki literasi digital yang baik, sehingga terbentuk budaya-budaya transaksi digital dengan baik," jelasnya.
Itulah yang nantinya yang akan mampu untuk meningkatkan persentase transaksi digital masyarakat Jambi.
Secara umum, lanjut Bahren, ada banyak keuntungan yang didapat dari transformasi digital. Beralihnya transaksi dari tunai menjadi nontunai juga dapat menghemat waktu, tenaga, hingga memperluas jangkauan.
Untuk mewujudkan itu semua, perlu peran dan kerja sama banyak pihak.
"Pemerintah, provider atau penyedia layanan, bahkan perbankan, harus memiliki peran yang baik," jelasnya.
Terpisah, Pemimpin Kantor Cabang BRI Jambi, Tomy Irawan menyebut bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendorong kemudahan transaksi dalam berbelanja, terutama pada bulan Ramadan tahun ini. Oleh karena itu, belum lama ini BRI telah menyebarkan 1.600 mesin electronic data capture (EDC) yang tersebar di berbagai titik di Kota Jambi.
Tomy menguraikan, ada 1.000 mesin yang tersebar di merchant atau retail nasional, sementara sisanya sebanyak 600 tersebar di merchant lokal. Tujuannya, agar masyarakat lebih mudah dalam bertransaksi tanpa harus membawa uang tunai, karena hanya perlu menggesek kartu atau memindai QRIS.
Dua poin yang disampaikan di atas juga menjadi perhatian. Sebab, BRI juga telah menerapkan standar keamanan dalam transaksi digital melalui layanan mereka.
Selain itu, penyebaran mesin EDC ini juga sebagai upaya literasi digital dalam memberikan pemahaman dan mendorong masyarakat dalam praktik langsung bertransaksi.
Sebagai upaya mendukung pemerintah dalam transformasi digital, Bank Rakyat Indonesia di sini juga memberi kemudahan untuk UMKM dalam memiliki mesin EDC. Lebih lanjut, pihaknya, juga menyiapkan penghargaan untuk pelaku usaha yang mencatatkan transaksi di atas nominal tertentu.
Kejutan Panen Melimpah di Sarolangun Jambi, BRI Bagikan Mobil hingga Motor dalam Undian Simpedes |
![]() |
---|
BRI KC Jambi Gelar Undian Panen Hadiah Simpedes Periode 2 Tahun 2024 |
![]() |
---|
Jatuh Pada 10 April 2025, Jangan Lewatkan Kesempatan Dapatkan Dividen Rp31,4 Triliun dari BRI |
![]() |
---|
UMKM Aksesoris Ini Berhasil Raih Omzet Jutaan Rupiah dan Tembus Pasar Global Berkat Pemberdayaan BRI |
![]() |
---|
Suryani, Kartini Modern yang Sukses Kembangkan Usaha Mikro dengan KUR BRI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.