Human Interest Story
'Boleh Mantan Berserakan, Sampah Jangan Bertaburan, Sandiaga Uno ke Mangrove Pangkal Babu
Mangrove Pangkal Babu merupakan hutan wisata andalan Tanjab Barat yang berlokasi di pesisir timur Provinsi Jambi. Tempat ini unik, hingga membuat
Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
DUDUK di jok belakang sepeda motor, pandangan Sandiaga Salahuddin Uno ke kanan kiri, menikmati melihat keindahan sepanjang jalan.
Momen itu terekam ketika Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meluncur menuju lokasi ekowisata Mangrove Pangkal Babu, di Desa Tungkal 1 Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Minggu (17/3).
Mangrove Pangkal Babu merupakan hutan wisata andalan Tanjab Barat yang berlokasi di pesisir timur Provinsi Jambi. Tempat ini unik, hingga membuat Sandiaga Uno berkunjung ke sana.
Rombongan menteri tiba di lokasi sekira pukul 15.20 WIB. Mereka langsung menuju ke ekowisata yang berada di Desa Tungkal 1.
Mereka harus menggunakan sepeda motor, lantaran akses jalan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
Setibanya, di gerbang Mangrove Pangkal Babu, rombongan menteri disambut para seniman gendangan dan kompangan, sehingga suasana menjadi ramai.
Terlihat ada juga Gubernur Jambi Al Haris, Bupati Tanjab Barat Anwar Sadat, Kapolres Tanjabbar AKBP Agung Basuki, Forkopimda dan pejabat instansi terkait.
Objek wisata Mangrove Pangkal Babu berjarak 8 kilometer dari pusat kota Kuala Tungkal.
Sesampai di gerbang, Sandiaga Uno berjalan kaki sekitar 800 meter, melewati jembatan kayu, hingga sampai ke menara pantau.
"Semua jajaran di sini saya mengapresiasi," tuturnya sambil berjalan kaki.
Tampaknya, wisata mangrove membuat lelaki yang juga pengusaha itu takjub.
Selain keindahan mangrove, di kanan-kiri jalan menuju lokasi, bertebaran tulisan-tulisan romantis.
"Ada saya lihat tadi kata kata yang menggelitik, boleh mantan berserakan tetapi sampah jangan sampai bertaburan," tandasnya.
Simpan karbon enam kali
Keberadaan mangrove itu, kata Sandiaga, perlu mendapat apresiasi tinggi karena banyak fungsinya.
Tanaman di sana mampu menyimpan karbon enam kali lipat lebih besar dari tanaman biasa.
Selain itu, tanaman di sana menyerap semua jenis logam berbahaya. Itu menjadi habitat yang aman bagi hewan ikan dan satwa.
"Tetapi yang terpenting buat saya, adalah sebagai tempat refreshing dan pariwisata. Dan tentunya harus kita benahi dari interkonektivitas, aksesibilitas dan transportasinya," jelas Sandiaga.
Dia juga berharap Mengrove Pangkal Bambu tetap dipertahankan ekosistem dan ekowisata alamnya.
"Dan mudah mudahan kedepan dapat terkelola dengan baik lagi," lanjutnya.
Dalam kunjungan kerja itu, Sandiaga Uno memberikan beberapa catatan agar ada perbaikan demi kesejahteraan dan perekonomian masyarakat.
Karena, wisata Mangrove Pangkal Babu dapat dijadikan perhatian bersama terkait reboisasi dan penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.
Sebagai bentuk peduli lingkungan dan juga perkembangan ekonomi kreatif lokal, Sandiaga Uno mengatakan Kemenparekraf akan mengalokasikan dana alokasi khusus (DAK).
Namun, dia belum memastikan nominalnya, karena akan dihitung terlebih dahulu.
"Ada dana DAK, tapi untuk angkanya belum. Kita akan lakukan penghitungan terlebih dahulu. Kalau tadi luasan wisata mangrove ini ada 689 hektare, yang tentunya akan dihitung dan disesuaikan, “ tuturnya.
Jarak menuju lokasi Mangrove Pangkal Bambu memang cukup jauh. Terkait akses itu dan perlunya pembangunan, Sandi telah mengobrol bersama Gubernur Jambi, Al Haris.
Hasilnya, akan menyiapkan satu spot untuk sepeda listrik, untuk penyewaan, agar ekonomi masyarakat sekitar juga bisa tumbuh.
"Kalau nanti akses semua masuk, takutnya malah merusak ekosistem yang ada di sini. Paling tidak nanti akan disiapkan satu tempat khusus untuk parkir kendaraan yang terkoneksi dengan jasa sepeda listrik tadi," jelasnya.
Ada beberapa agenda dalam kunjungan kerja Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kemarin.
Setibanya di Kota Jambi, Sandiaga menuju Cafe Teanol Jelutung dan diisambut Gubernur Jambi dan Pj Wali Kota Jambi, dan lain-lain.
Kemudian, Sandi menghadiri acara terkait ekonomi kreatif bertajuk Kelana Nusantara.
Setelah itu, Sandiaga Uno dan rombongan menuju wisata Mangrove Pangkal Bambu di Kabupaten Tanjab Barat.
Setelah itu, sorenya, rombongan ke Alun-Alun Kuala Tungkal untuk melihat Bazar Ramadan dan rampak beduk, lalu berbuka puasa, salat tarawih.
Malam harinya, Sandiaga Uno melihat Festival Arakan Sahur di Alun-Alun Kuala Tungkal. (sopianto/abdullah usman)
Baca juga: Kisah Gus Dur dan Masjid Seribu Tiang di Kota Jambi
Baca juga: Kepala Seperti Ular Kobra, Harga Ikan Chana Puluhan Ribu hingga Jutaan Rupiah
Rahasia UMKM Jambi Buat Gula Merah dari Nira Kelapa Sawit yang Rasanya Lebih Legit |
![]() |
---|
Cara Wanita Jambi Menabung Uang Koin Seribuan untuk Beli Mobil Rp281 Juta |
![]() |
---|
Kisah Orang Rimba Jambi Beli Sapi dari Menabung dan Hidup di Sudung |
![]() |
---|
Juliana Perempuan Pertama Suku Anak Dalam Jambi yang Jadi Sarjana, Seri V |
![]() |
---|
Puluhan Tahun Alex Bertahan Jajakan Putu di Era Modernisasi Kuliner: Dulu Harganya Rp50 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.