Manuver Politik Jokowi

Airlangga Hartarto Ngaku Jokowi Sudah Rapat dengan Golkar, Bahas Kursi Ketua Umum?

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah rapat dengan partai yang dipimpinnya.

|
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kompas.com
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah rapat dengan partai yang dipimpinnya. 

"Nah, jadi kami kembalikan, berpulang kepada siapa saja, termasuk Pak Presiden. Kalau mau bergabung ke Partai Golkar, alhamdulillah," ucap Doli.

Baca juga: Airlangga Hartarto Sebut Jokowi Sudah Rapat Bareng Golkar

Menurutnya, bergabung atau tidaknya Jokowi ke Golkar bernilai politis, sehingga pembicaraan terkait hal tersebut lebih diketahui oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

"Pembicaraan-pembicaraan-nya ‘kan pasti itu langsung dengan ketua umum. Jadi, yang paling tahu antara ketua umum, Pak Jokowi, dan Allah SWT," pungkasnya.

Respon PDIP Perjuangan

Politisi PDI Perjuangan (PDIP) menyebutkan bahwa Joko Widodo (Jokowi) membutuhkan Partai Golkar untuk tetap eksis dalam kekuasaan kedepan.

Bahkan dia menyebutkan bahwa bukan Golkar yang membtuhkan Sosok Jokowi.

Adapun politisi yang menyebutlkan hal itu yakni Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira.

Dia menyebutkan, Presiden Jokowi membutuhkan Partai Golkar sebagai kendaraan politik.

Kendaraan politik itu dibutuhkan Jokowi agar bisa tetap eksis dalam kekuasaan.

Dia menyampaikan pernyataan itu menanggapi isu yang menyebutkan Presiden Jokowi akan bergabung dan berpotensi menjadi calon ketua umum Partai Golkar.

“Sekarang yang membutuhkan itu bukan Golkar seperti yang Bung Erwin (Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa, -red) sampaikan tadi."

"Yang membutuhkan itu beliau, Pak Jokowi yang membutuhkan kendaraan apa yang bisa digunakan untuk dia bisa eksis di dalam proses kekuasaan ini ke depan nanti,” ucap Andreas dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (11/3/2024).

“Entah itu secara langsung, atau ikut memberikan kekuasan. Kalau secara langsung menjadi ketua umum, atau kalau tidak, bagaimana beliau tetap ada dan ikut memberikan kontribusi di dalam kekuasaan ke depan, yang intinya adalah beliau eksis di dalam proses kekuasaan.”

Dalam dialog tersebut, Andreas juga sempat merespons pernyataan Erwin Aksa soal syarat ketat menjadi calon ketua umum Partai Golkar.

Dia mengaku tidak ingin tertipu lagi.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved