Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 28 Februari 2024 - Tangguh Bertahan dalam Kebenaran

Bacaan ayat: Yesaya 26:3 (TB) Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya. Iblis, dalam cerita Alkitab, bisa dij

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Pdt Feri Nugroho, GKSBS Palembang Siloam 

Renungan Harian Kristen 28 Februari 2024 - Tangguh Bertahan dalam Kebenaran

Bacaan ayat: Yesaya 26:3 (TB) Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya. Iblis, dalam cerita Alkitab, bisa dijuluki sebagai sang penggoda.

Oleh Pdt Feri Nugroho

Godaannya terkadang terlihat sederhana, namun bukan kaleng-kaleng. Godaannya halus, dengan menggiring pada sebuah opini yang dibumbui dengan janji. Janji tersebut sangat logis, sehingga bagi kebanyakan orang sangat mudah untuk menemukan logikanya.

Coba perhatikan kalimatnya ketika berbincang dengan Hawa: "... Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

Nampaknya, hal paling logis yang dijanjikan adalah menjadi seperti Allah; siapa yang tidak tergoda untuk menjadi seperti Allah, yang punya kuasa atas segalanya? Berbeda dengan godaan Iblis kepada Yesus, justru Iblis yang ingin disembah!

"Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu."

Iblislah yang ingin menjadi Allah dengan mendapatkan penyembahan dari Yesus. Dalam hal ini diperlukan hikmat yang dari atas untuk tegas menolak.

Hawa gagal sebab ia hanyut dalam godaan Iblis. Ia bahkan menyeret Adam untuk melakukan pilihan yang sama.

Fokus mereka tidak lagi pada Allah. Mereka beralih fokus yaitu pada diri sendiri. Yesus berhasil melalui godaan tersebut, sebab Ia tetap berfokus pada Allah.

Dengan tegas Ia menjawab, "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

Dalam hal ini diperlukan ketangguhan hati dan pikiran untuk tetap fokus kepada Allah agar terhindar dari tipu muslihat Iblis.

Persoalannya saat ini, mampukah kita melakukannya? Syair dalam Kitab Yesaya memberikan inspirasi bagi kita, bahwa "Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya."

Tidak bisa kita hindari bahwa setiap hari kita akan berhadapan dengan godaan demi godaan.

Sekedar pergi ke mall, godaan diskon dan harga murah, pun cukup bagi seseorang untuk menghabiskan banyak uang untuk membeli banyak barang.

Jika barang yang dibeli sesuai dengan yang dibutuhkan, pasti tidak ada masalah. Namun menjadi masalah jika akhirnya sesampainya di rumah, barang tersebut hanya teronggok tak terawat, dengan alasan belum dipakai hari ini.

Menghadiri pernikahan temanpun bisa menjadi godaan ketika makanan berlimpah dan bebas memilih; sementara metabolisme tubuh terbatas sehingga tidak bisa lagi menerima segala jenis makanan. Alasan, "Cuma sedikit koq..", menjadi alasan klasik yang akhirnya disesali dikemudian hari.

Ironisnya, ketika jatuh sakit, meluncur kalimat rohani yang menyatakan, "Ini sudah kehendak Tuhan!".

Benarkah? Bukankah kita yang memilih makanan yang seharusnya tidak diijinkan untuk dimakan? Godaan ada di mana-mana. Godaan berkamuflase sedemikian rupa agar tidak terlihat jebakannya.

Sering godaan menyamar pada hal yang seakan benar dan logis untuk dimaklumi; padahal ujungnya bermuara pada kebinasaan!

Bertahan untuk tetap teguh, tidak goyah akan menjadi pilihan yang tidak mudah. Untuk itu diperlukan fokus dan prioritas yang benar agar tidak gampang tergoda. Kadang kita merasa tidak mampu untuk bertahan!

Disinilah, Tuhan hadir untuk menjaga. Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita berjuang seorang diri. Ia akan tampil untuk memberikan damai sejahtera.

Tetaplah menjadi pribadi yang tangguh. Miliki prinsip kebenaran berdasarkan Firman Tuhan; jangan biarkan perasaan dan pikiran menguasai kita; sebaliknya kuasai perasaan dan pikiran untuk tunduk dibawah otoritas Tuhan.

Semenarik apapun suatu hal, jika bersumber pada hal yang tidak benar, pasti salah! Roh Kudus akan menolong. Amin

     Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Palembang Siloam

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved