Berita Jambi

Atasi Kebanjiran di Sawah, Dinas TPHP Provinsi Jambi akan Bersihkan Saluran Lewat Program Gernang

Musibah banjir di Provinsi Jambi sejak awal Januari 2024 lalu mengakibatkan 2.875,30 hektare sawah di sembilan kabupaten dan kota alami puso atau gaga

Penulis: A Musawira | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
ist
Atasi Kebanjiran di Sawah, Dinas TPHP Provinsi Jambi akan Bersihkan Saluran Lewat Program Gernang 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Musibah banjir di Provinsi Jambi sejak awal Januari 2024 lalu mengakibatkan 2.875,30 hektare sawah di sembilan kabupaten dan kota alami puso atau gagal panen.

Ribuan hektare sawah tersebut tak lagi bisa diselamatkan, imbasnya petani merugi ratusan ton padi.

Adapun luas tanam padi periode Okobter-Maret seluas 10.999 hektare.

Kepala UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Jambi, Jaja Kardia mengungkapkan pihaknya lebih awal melakukan langkah antisipasi sebelum adanya dampak perubahan iklim (DPI) ini.

“Langkah antisipasi, sebenarnya sudah kami laksanakan dari sebelum masuk musim penghujan datang yaitu di Agustus dan September 2023,”

“Dengan melaksanakan kegiatan gerakan penanganan (Gernang) dari dampak perubahan iklim dengan cara membersihkan saluran-saluran parit melalui dana dari pemerintah pusat,” katanya pada Rabu (28/2/2024).

Jaja bilang di Provinsi Jambi pada 2023 lalu mendapat 125 hektare dari kegiatan Gernang tersebut.

Dari 125 hektare itu pihaknya mampu mengaliri lebih kurang 10 ribu hektare lahan sawah yang dialiri dengan aliran parit-parit.

“Tahun 2024 ini Allhamdullilah provinsi Jambi mendapat kegiatan penanganan DPI atau Gernang ini seluas 550 hektare,” ujarnya.

Kegiatan Gernang ini akan dimulai pada Maret ini jika kondisi memungkinkan untuk dilakukan. Untuk lokasinya tersebar di sembilan kabupaten dan kota yaitu Bungo, Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Merangin, Tebo, Sarolangun, Batanghari dan Sungai Penuh.

“Kalau misalnya nanti tidak lagi hujan dan banjir sudah mulai surut, baru kita kucurkan dana itu untuk pembersihan parit-parit dan saluran tersier dan sekunder. Kegiatan ini sampai Juni, dimulai di Februari, kami tinggal menunggu dana kiriman dari pemerintah pusat,” ucapnya.

Diawal pelaksanaan akan dilakukan di Merangin, Muaro Jambi dan Tanjung Jabung Timur untuk tahap awal dengan luasan 100 hektare.

“Selain itu kami juga mengusulkan mesin pompa sebanyak 200 unit ke pemerintah pusat, mudah-mudahan ada respon dari pemerintah pusat,” pungkasnya.

Baca juga: Ribuan Hektare Sawah Gagal Panen di Jambi, 129 Ton Padi Lenyap Akibat Dampak Perubahan Iklim

Baca juga: Dampak Banjir, Ratusan Hektare Sawah di Berbak Tanjabtim Dipastikan Gagal Panen

Baca juga: Sawah Warga Sanggaran Agung Kerinci Tak Bisa Digarap Usai Diterjang Banjir Bandang, Sawah Penuh Batu

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved