Pilpres 2024

Prabowo-Gibran Bakal Bentuk Menteri Khusus Urus Makan Siang dan Susu Gratis? Cawapres 02: Rahasia

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka disebut akan membentuk kementerian baru yang akan mengurus program makan siang dan susu gratis.

|
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Capture Yt Kompas.com/ Kolase Tribun Jambi
Pasangan capres-Cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka disebut akan membentuk kementerian baru yang akan mengurus program makan siang dan susu gratis. 

Gibran rakabuming Raka lebih memilih irit bicara terkait kementerian baru yang mengurus makan siang dan susu gratis usai bertemu Prabowo Subianto.

TRIBUNJAMBI.COM - Pasangan capres-Cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka disebut akan membentuk kementerian baru yang akan mengurus program makan siang dan susu gratis.

Program tersebut sebelumnya digaungkan saat kampanye Pilpres 2024 bersama Prabowo-Gibran.

Saat ini berdasarkan real count KPU yang dilansir dari pemilu2024.kpu.go.id, pasangan nomor urut 02 itu unggul atas Anies-Muhamin dan Ganjar-Mahfud.

Dengan progres 635.165 dari 8232.236 TPS atau 77.15 persen pada Senin (26/2/2024) pukul 14.00 WIB.

Prabowo-Gibran memperoleh suara 74.779.077 atau 58.84 persen.

Sementara pasangan Anies-Muhaimin memperoleh suara 31.064.725 atau 24.44 persen.

Sedangkan pasangan Ganjar-Mahfud memperoleh suara 16.72 persen atau 21.24.596 suara.

Baca juga: Hasil PSU 12 TPS di Provinsi Jambi, Pasangan Prabowo-Gibran Ungguli Anies dan Ganjar

Baca juga: Polisi Ungkap Provokator Supir Batubara Pengrusakan Kantor Gubernur Jambi, 1 Ditangkap dan 5 DPO

Baca juga: Apa Itu Gempa Megathrust? Cerminan Gempa yang Terjadi di Banten dengan 5.7 Magnitudo

Jika dilantik menjadi presiden dan wakil presiden, Prabowo-Gibran dikabarkan akan membentuk menteri baru yang mengurus salah satu program unggulannya.

Namun terkait hal itu, Gibran rakabuming Raka lebih memilih irit bicara terkait kementerian baru tersebut usai dirinya bertemu Prabowo Subianto.

Saat ditanya soal wacana dibentuknya kementerian yang khusus membidangi program itu, Gibran hanya menjawab sepatah kata.

"Rahasia," kata Gibran Rakabuming Raka di Surakarta, Jawa Tengah dilansir dari Youtube Kompas.com, Senin 26 Februari 2024.

Seperti diketahui bahwa program makan siang dan susu gratis itu getol dikampanyekan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.

Gibran sendiri sebelumnya pada Kamis (22/2/2024) menyatakan akan bertemu dengan Prabowo Subianto untuk membahas pembentukan Kementerian baru ini.

Sementara wakil ketua dewan pakar TKN Prabowo-Gibran Budiman Sujatmiko memastikan paslon yang ia dukung serius dalam merealisasikan program makan siang dan susu gratis.

Baca juga: Daftar Ketua Partai Politik di Jambi yang Sejak Awal Diprediksi Melenggang ke Senayan

Bahkan Budiman menambahkan, proyek percontohan program tersebut telah dilaksanakan di sejumlah wilayah.

Salah satunya di Sukabumi Jawa Barat.

Pasangan nomor urut 02 di Pilpres 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Pasangan nomor urut 02 di Pilpres 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. (Ist)

Dalam proyek percontohan itu, TKN Prabowo-Gibran mengandalkan satu dapur di sebuah rumah makan untuk melayani 16 siswa di setiap sekolah.

Adapun total siswa yang mendapat susu dan makan siang gratis dalam proyek percontohan itu sebanyak 3.500 orang.

Beredar Isu Subsisi BBM dan Gas 3Kg Dipangkas untuk Program Makan Siang Gratis Besutan Prabowo-Gibran

uBeredar isu subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) akan dipangkas dan anggarannya dialihkan untuk programm makan siang gratis besutan Prabowo-Gibran.

Menanggapi isu ini, Wakl Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menegaskan, bahwa tidak ada pemangkasan subsidi BBM.

Ia menjelaskan bahwa yang akan dilakukan pihaknya adalah efisiensi dengan membatasi orang yang bisa menikmati subsidi BBM dan elpiji 3kg.

Efisiensi tu dilakukan guna memastikan penerima subsidi BBM dan elpiji 3kg tepat sasaran, sehingga anggaran subsidi energi bisa otomatis terpangkas dan kemudian dialihkan ke program makan siang gratis.

Menurut Eddy, subsidi BBM Pertalite dan elipiji 3kg yang menelan anggaran negara besar-besaran, selama ini justru lebih banyak dinikmati oleh masyarakat mampu.

"Jadi, subsidi energi kita tahun lalu itu Rp 500 triliun. Tahun ini Rp 350 triliun. Porsi terbesar dari subsidi energi itu adalah subsidi untuk pertalite dan elpiji 3 kg. Tetapi, yang menikmati pertalite dan elpiji 3 kg 80 persennya itu masyarakat mampu," kata Eddy dikutip dari Kompas.com, Jumat (16/2/2024).

"Kita evaluasi dulu pemberian subsidi energi itu untuk kita bisa lakukan efisiensi. Caranya gimana?" ujarnya.

Baca juga: Kata Bareskrim Soal Pemeriksaan Eks Ketua KPK Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL Hari Ini

"Pertama, data penerima subsidi energi itu harus kita sempurnakan. Jadi yang berhak itu siapa? Misalkan saja, kaum miskin. Kedua yayasan, yayasan di bidang kemanusiaan. Ketiga misalnya UMKM. Itu berhak," ujar Eddy.

Selain itu, kata Eddy, akan ada aturan mengenai penerima subsidi energi yang diperkuat, sehingga tidak sembarang orang bisa membeli pertalite dan elpiji 3 kg.

"Jadi yang harus kita lakukan penguatan di bidang aturan hukumnya. Di situ nanti kemudian dalam aturan hukumnya itu kemudian dibuat kriteria yang berhak menerima subsidi energi itu siapa," kata dia.

"Dan kemudian buat sanksi, sanksi bagi yang tetap membeli energi bersubsidi atau sanksi bagi orang yang menjual energi subsidi itu kepada umum," tutur Eddy.

"Kalau itu kita lakukan, otomatis kan kebutuhan untuk subsidi energi kan berkurang. Kalau subsidi energi kebutuhan berkurang, artinya itu merupakan penghematan APBN, yang mana kemudian penghematan kan bisa dipakai untuk membiayai program yang lain. Itu maksud saya. bukan memangkas subsidi BBM untuk makan siang gratis," ujarnya.

Lebih lanjut ia kembali menegaskan, tidak ada pemangkasan subsidi BBM demi program makan siang dan susu gratis bagi anak sekolah melainkan efisiensi subsidi energi.

"Itu bukan pemangkasan BBM. Saya enggak pernah bilang pemangkasan BBM, gitu. Yang saya katakan adalah kita lakukan efisiensi di bidang penyaluran subsidi energi. Subsidi energi, bukan subsidi BBM," ucap Eddy.

"Saya katakan, efisiensi di bidang subsidi energi. Kan saya pimpin Komisi VII DPR, jadi saya tahu apa yang bisa dipangkas, apa yang enggak," ujarnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 Halaman 200-201, Menemukan Ide Pokok Tulisan

Baca juga: PrediksiĀ Skor Boavista vs Braga, Cek Head to Head dan Statistik Tim, Kick off 03.15 WIB

Baca juga: Kartika Putri Bagikan Kondisi Terkininya Usai Wajahnya Melepuh dan Dirawat di Singapura

Baca juga: Curah Hujan Masih Tinggi, BPBD Sarolangun Perpanjang Status Siaga Bencana

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved