Gempa Hari Ini

Apa Itu Gempa Megathrust? Cerminan Gempa yang Terjadi di Banten dengan 5.7 Magnitudo

Wilayah Banten diguncang gempa bumi dengan bermagnitudo 5.7 dengan jenis cerminan Gempa Megathrust.

|
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
BMKG
Gambaran Gempa Megathrust di Indonesia - Wilayah Banten diguncang gempa bumi dengan bermagnitudo 5.7 dengan jenis cerminan Gempa Megathrust. 

Disebutkan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa bumi yang terjadi di Banten dengan bermagnitudo 5.7 merupakan cerminan Gempa Megathrust.

TRIBUNJAMBI.COM - Wilayah Banten diguncang gempa bumi dengan bermagnitudo 5.7 dengan jenis cerminan Gempa Megathrust.

Gempa itu terjadi pada Minggu (25/2/2024) malam di kedalaman 43 kilometer.

BMKG melaporkan bahwa gempa bumi itu dirasakan sebagian besar wilayah Jawa bagian barat dari mulai Lebak, Banten hingga Pangandaran.

Disebutkan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa bumi tersebut merupakan cerminan Gempa Megathrust.

Kata dia, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal.

Itu terjadi akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Banten.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) yang merupakan cerminan Gempa Megathrust," ujar Daryono dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews.com, Minggu(25/2/2024).

Lalu apa itu Gempa Megathrust?

Baca juga: BMKG Ungkap Jenis Gempa yang Guncang Banten dengan bermagnitudo 5.7: Gempa Megathrust

Baca juga: Kata Bareskrim Soal Pemeriksaan Eks Ketua KPK Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL Hari Ini

Baca juga: Ungkap Kasus Narkoba, AKBP Andi Ichsan dan 32 Personel Dapat Penghargaan dari Kapolda Jambi

Melalui akun Twitter pribadinya @DaryonoBMKG, Daryono memberi penjelasan soal gempa megathrust.

Kompas.com telah meinta izin kepada Daryono untuk menayangkan ulang cuitannya.

Dia menerangkan, gempa dapat disebut sebagai gempa megathrust jika berpusat di bidang kontak antarlempeng dengan kedalaman kurang dari 45-50 kilometer.

Bahaya Gempa Megathrust

Dilansir dari Kompas.com (11/4/2021), gempa megathrust dapat diartikan berdasarkan kata penyusunnya.

Mega memiliki arti besar, sedangkan thrust artinya adalah dorongan.

Dorongan adalah gerak sesar naik yang dapat menimbulkan gempa dan tsunami.

Tsunami akibat megathrust disebabkan karena daya dorong dari gempa ini menimbulkan gerakan vertikal besar di dasar laut.

Secara otomatis, gerakan tersebut menyebabkan volume air bergeser dalam jumlah besar lalu bergerak yang menyebabkan tsunami.

Meski begitu, tidak semua gempa megathrust menyebabkan tsunami karena ada beberapa syarat yang harus dipenuhi ketika tsunami terjadi.

Baca juga: Polda Metro Jaya Haro Ini Periksa Eks Ketua KPK Firli Bahuri: Kasus Dugaan Pemerasan Yasin Limpo

Di antaranya adalah:

- Memiliki kekuatan yang besar.

- Hiposenter yang dangkal.

- Gerakan sesar naik.

Selain menyebabkan gempa dan tsunami, megathrust juga bisa menimbulkan longsor bawah permukaan air dari landas kontingen ke laut dalam.

Hal tersebut dapat diidentifikasi dari sampel inti yang diambil dari dasar laut.

Segmen Gempa Megathrust di Indonesia

Daryono menyampaikan, gempa akibat sesar aktif sebenarnya lebih sering terjadi dan menimbulkan kerusakan ketimbang megathrust.

"Hanya saja sumber gempa megathrust mampu membangkitkan gempa dahsyat dengan magnitudo mencapai 8 atau bahkan 9," kata Daryono, dikutip dari Kompas.com (5/3/2021).

Dia mengatakan, gempa sesar aktif lebih sering terjadi di daratan, dekat perkotaan, bahkan tempat tinggal kita. Namun, megathrust bersumber di laut sehingga gempa ini dapat menyebabkan tsunami.

Baca juga: Jawa Timur Diguncang Gempa Hari Ini, Kamis 22 Februari 2024, Bermagnitudo 5.4, Ini Kata BPBD

Di Indonesia, megathrust terdiri atas 13 segmen. Berikut daftarnya:

- Barat Sumatra ada 6 segmen.

- Selatan Jawa ada 3 segmen.

- Selatan Bali hingga Sumba 1 segmen.

- Utara Sulawesi 1 segmen.

- Laut Maluku 1 segmen.

- Utara Papua 1 segmen.

Seelumnya diberitakan, kabar gempa hari ini, Minggu (25/2/2024) malam mengguncang wilayah Banten dengan bermagnitudo 5.7 di kedalaman 43 kilometer.

BMKG melaporkan bahwa gempa bumi itu dirasakan sebagian besar wilayah Jawa bagian barat dari mulai Lebak, Banten hingga Pangandaran.

Untuk lokasi gempa itu berada di 7.57 lintang selatan dan 105.94 bujur timur.

Adapun gempa bumi itu berpusat di 79 Km barat daya Bayah Banten saat berguncang pada pukul 20.07 WIB.

Dari hasil analisis BMKG, gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,7.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,63° LS ; 105,74° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 Km arah Barat Daya Bayah, Banten di kedalaman 43 km.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyebutkan jenis gempa bumi yang terjadi tersebut.

Kata dia, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal.

Baca juga: Daftar Ketua Partai Politik di Jambi yang Sejak Awal Diprediksi Melenggang ke Senayan

Itu terjadi akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Banten.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) yang merupakan cerminan Gempa Megathrust," ujar Daryono dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews.com, Minggu(25/2/2024).

Menurut Daryono, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Surade dengan skala intensitas IV MMI ( Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderit dan dinding berbunyi ) di daerah Pelabuhan Ratu, Bayah, Malimping, Garut dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ) di daerah Bandung, Cilacap, Panimbang dan Cigeulis dengan skala intensitas II-III MMI.

Getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Terasa getaran seakan akan truk berlalu, daerah Serang dan Lembang dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 20.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya ativitas gempa bumi susulan (aftershock).

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa."

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata Daryono.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: NIP PPPK Kota Jambi Masih di Proses, Sempat Terkendala Akhir Pebruari Diperkirakan Selesai

Baca juga: Prediksi Skor Galatasaray vs Antalyaspor, Cek Head to Head dan Statistik Tim, Kick off 00.00 WIB

Baca juga: Kata Bareskrim Soal Pemeriksaan Eks Ketua KPK Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL Hari Ini

Baca juga: Kesalahan Besar Virgoun ke Inara Rusli Terbukti di Pengadilan, Kini Tak Sanggup Penuhi Nafkah Anak

Artikel ini diolah dari Kompas.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved