Berita Sarolangun

Jelang Puasa Ramadhan, Pemkab Sarolangun Terus Pantau Kenaikan Harga Sembako 

Menjelang menyambut bulan suci ramadhan 1445 Hijriyah tahun 2024 yang tinggal tiga Minggu lagi, Pemerintah Kabupaten Sarolangun terus pantau harga

Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Herupitra
Hasbi Sabirin/Tribunjambi.com
Penjabat Bupati Sarolangun Bachril Bakri saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) harga paham pangan di pasar atas Sarolangun, Senin (19/2/24) 

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Menjelang menyambut bulan suci ramadhan 1445 Hijriyah tahun 2024 yang tinggal tiga Minggu lagi, Pemerintah Kabupaten Sarolangun terus pantau harga bahan pokok di pasar.

Hal itu diungkapkan oleh Penjabat Bupati Sarolangun Bachril Bakri saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) harga paham pangan di pasar atas Sarolangun, Senin (19/2/24) kemarin.

Tak hanya itu, Pemerintah Kabupaten Sarolangun juga terus melaksanakan operasi Gerakan Pangan Murah (GPM), dalam rangka memberikan subsidi harga kepada masyarakat Sarolangun.

"Menjelang bulan puasa akan kita pantau terus kenaikan harga sembako di pasar, disampingi itu kita juga sudah melaksanakan kegiatan gerakan pangan murah untuk masyarakat," kata Bachril Bakri, Selasa (20/2/24).

Dalam kegiatan operasi pasar murah, Pemkab Sarolangun menjual sejumlah bahan pangan diantaranya Beras SPHP ukuran 5 kg dengan harga Rp 55 ribu.

Baca juga: Tak Perlu Ada Perselisihan, Sekda Provinsi Jambi Ajak Semua Kembali Bersatu Pasca-Pemilu 2024

Baca juga: Kecamatan Danau Sipin Prioritaskan Pembagunan Sekolah di Musrembang 2024

Selain beras, cabe merah dijual dengan harga Rp 45 ribu, Telur Rp 40 ribu per karpet, Minyak goreng Rp 13 ribu per liter dan bawang merah Rp 20 ribu per kilo gram.

Indeks Perkembangan Harga (IPH) tinggi, diantaranya ada tiga komoditi yakni Cabe Rawit, Minyak Curah dan cabe Merah.

"Data kita terkahir ada tiga komoditas yang memberikan penyumbang perkembangan harga tinggi yakni cabe rawit, minyak curah dan cabe merah. Saya berharap, dengan kegiatan pangan murah itu dapat menstabilkan harga kembali dipasaran dalam Sarolangun," tuturnya.

Ia juga menyebut, faktor yang mempengaruhi harga bahan pokok naik di pasaran adalah faktor cuaca hujan yang cukup tinggi di wilayah kabupaten Sarolangun sehingga produksi tidak terlalu optimal sehingga harga pun mengalami kenaikan.

"Kita tetap memantau setiap hari apabila ada harga yang relatif tinggi kita langsung turun Sidak dan terus melakukan gerakan pangan murah dan mensubsidikan harga untuk masyarakat," tutupnya.(Tribun Jambi.com/ Hasbi Sabirin)

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Komedian Dede Sunandar Cuma Dapat 10 Suara saat Nyaleg, Padahal sudah Jual 2 Mobil untuk Modal

Baca juga: Antisipasi Demam Berdarah, Dinkes Kota Jambi Lakukan Fogging di Kelurahan Kenali Asam

Baca juga: KPU Sebut Pleno Rekapitulasi Kecamatan Sedang Berjalan

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved