Erick Thohir Ungkap Penyebab Kenaikan Harga Beras di Indonesia, Bagaimana di Jambi?
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkkan penyebab kenaikan harga beras yang terjadi saat ini di Indonesia.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa harga beras dan bahan pangan lainnya melambung karena faktor geopolitik.
TRIBUNJAMBI.COM - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkkan penyebab kenaikan harga beras yang terjadi saat ini di Indonesia.
Erick mengungkapkan bahwa harga beras dan bahan pangan lainnya melambung karena faktor geopolitik.
Sehingga kenaikan tersebut tidak hanya terjadi di Indoneisa saja, melainkan di seluruh dunia.
Untuk mengatasi itu, Erick Thohir mengatakan pemerintah terus hadir memberikan bantuan kepada masyarakat.
"Di seluruh dunia memang harga pangan sedang meningkat. Nah, karena itulah pemerintah terus hadir untuk memberikan bantuan kepada masyarakat," kata Erick Thohir saat meninjau Pasar Klender, Jakarta Timur, Senin (12/2/2024).
"Jadi luar biasa pemerintah Indonesia, memang harga beras dan pangan dunia sedang naik, kenapa naiknya karena tentu situasi geopolitik, ada peperangan di beberapa negara dan penjajahan saudara kita di Gaza," tambahnya.
Erick Thohir mengunjungi pasar itu bersama Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi.
Baca juga: Harga Beras Naik, Ritel Modern Membatas Pembelian 1 Pack Kemasan 5 Kg, Bagaimana di Jambi?
Baca juga: Connie Bakrie dan Rosan Roslani Saling Bantah Soal Ajakan Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
Baca juga: Gibran Absen Mediasi Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru, Klaim Sudah yang Menindaklanjuti
Mereka melaksanakan instruksi Presiden Joko Widodo yang meminta beras cadangan Bulog agar membanjiri pasar-pasar.
Kata Erick, harga pangan dunia naik bukan kali ini saja, namun sudah terjadi selama beberapa tahun terakhir.
Selain faktor geopolitik, harga beras dan pangan juga naik akibat musim tanam dan musim panen.
"Karena siklusnya hari ini, kita lihat juga bagaimana nanti di Maret itu baru produksi padi sangat meningkat, hampir surplus 3,5 juta ton seperti data-data yang disampaikan," ujarnya.
Sambil menunggu musim panen tiba, Ketum PSSI itu menyebut pemerintah berupaya melakukan intervensi dalam menahan gejolak harga yang lebih tinggi.
Salah satunya lewat impor beras dan disalurkan ke masyarakat dalam bentuk beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP).
"Bapak Presiden juga mengecek langsung di beberapa titik, karena itu diambil kebijakan kita gelontorkan lagi 250.000 ton SPHP, supaya keresahan itu tidak terjadi dan kita bisa pastikan stok beras cukup, kita itu ada 1,2 juta ton dan nanti ada masuk lagi 500.000 ton, jadi Insya Allah cukup," tuturnya.
Ia melanjutkan, saat ini masyarakat memiliki sejumlah opsi jenis beras premium dengan harga Rp 69.500 per 5 kg atau Rp 54.500 per 5 kg dengan jenis beras SPHP.
Indonesia Tolak Kehadiran Atlet Israel di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025, Visa Dibatalkan |
![]() |
---|
Sindiran Anies Baswedan pada Pemerintahan Prabowo Subianto, Riza Patria Beri Jawaban Menohok |
![]() |
---|
Top 6 Jambi 9/10/2025, Pura-pura Antar Nasi Uduk Tapi Kelakuan Begini |
![]() |
---|
Surat Yasin 83 Ayat, Amalan yang Dianjurkan di Malam Jumat |
![]() |
---|
Cerita Tarman Nikahi Sheila, Usia Beda 50 Tahun tapi Maharnya Rp 3 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.