Mulai Terkuak, Ternyata Siswa SMK yang Habisi Nyawa Satu Keluarga di Kaltim Hobi Nonton Ini

Junaedi, siswa SMK yang menghabisi nyawa satu keluarga dan lecehkan korban Kalimantan Timur memiliki hobi dan tontonan yang tak biasa.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Tribun Kaltim/ Ist/ Kolase Tribun Jambi
Junaedi, siswa SMK yang menghabisi nyawa satu keluarga dan lecehkan korban di Babulu, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur memiliki hobi dan tontonan yang tak biasa. 

Junaedi, siswa SMK pelaku pembunuhan satu keluarga di Kalimantan Timur merupakan sosok yang jarang senyum hingga punya hobi tak wajar.

TRIBUNJAMBI.COM - Junaedi, siswa SMK yang menghabisi nyawa satu keluarga dan lecehkan korban di Babulu, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur memiliki hobi dan tontonan yang tak biasa.

Kebiasaannya itu belakangan disorot usai kasus Pembunuhan Satu Keluarga itu terjadi.

Belakangan terungkap bahwa pelaku ternyata hobi menonton film tak biasa.

Tabiat Junaedi siswa SMK yang bunuh 5 orang dalam satu keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur itu pun terkuak.

Menurut informasi yang dirangkum, Junaedi merupakan sosok yang jarang senyum hingga punya hobi tak wajar.

Salah satu kerabat korban, Randi mengungkapkan tabiat Junaedi selama ini.

Randi mengatakan bahwa selama ini Junaedi jarang senyum dan tidak dekat dengan warga.

"Kenal (pelaku), orangnya kurang bermasyarakat juga. Ketemu orang enggak senyum," kata Randi.

Baca juga: Update Kasus Siswa SMK Bunuh Satu Keluarga di Kaltim: Polisi Bakal Periksa Kejiwaan Pelaku

Baca juga: KPU Update Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 di Malaysia: 1.972 Suara Dicoblos

Baca juga: Ahok Bebelit Sebut Video Dipotong, Hotman Paris Tak Terima Presiden Jokowi Dihina: Kontrol Mulut!

Meski demikian, Randi mengaku kaget mendengar keluarganya dibunuh oleh siswa SMK itu.

"Saat itu saya belum tahu pelaku pembunuhannya," kata Randi dikutip TribunJakarta.com, Kamis (8/2/2024).

Terkait pernyataan polisi menyebut pelaku pernah menjalin kasih dengan salah satu anak korban berinisial R.

Randi tak mengetahuinya secara pasti.

"Ga ada tuh hubungan asmara, setahu saya kalau ada cowoknya pasti ngomong sama saya," sambungnya.

Disisi lain, terkuak tabiat lainnya dari JND.

JND dinilai memiliki hobi tak wajar yang diduga sebagai penyimpangan seksual.

Dari sederet postingan dan rekam jejaknya, terkuak bahwa JND menyukai hal-hal berbau Jepang, mulai dari anime hingga kebudayaan.

Namun ada hal yang disorot publik yakni soal genre anime kesukaan sang pelaku pembunuhan satu keluarga.

Ternyata JND gemar menonton anime bergenre dewasa.

Hal tersebut tergolong tak wajar mengingat usia JND kala menuliskan hobinya di media sosial itu masih di bawah umur.

"Hobi ngewibu sama dengerin musik Genre favorit: hentai, ecchi, romance, action, psychological," ungkap JND dalam postingan di akun Facebook-nya.

Baca juga: Terungkap Benda yang Dibawa Siswa SMK Sebelum Habisi Nyawa Satu Keluarga di Kaltim, Tak Cuma Parang?

Bahkan JND juga mengungkap film kesukaannya yang ia rekomendasikan untuk khalayak, yakni anime berjudul Boku no pico.

Setelah ditelisik, ternyata anime kesukaan JND itu mengandung unsur pornografi dan penyimpangan seksual.

Selain soal film favorit, sosok JND juga disorot lantaran unggahannya.

JND rupanya pernah menuliskan curhatan tentang kematian.

Bak mendalami hobinya, JND mengaku penasaran dengan kehidupannya setelah meninggal dunia.

"Buat para wibu sejati pernah gak lu pas lagi mandangin langit eh entah setan apa yang masuk tiba-tiba lu kepikiran kayak gini (kalau gue mati gue masuk ke issekai kayak apa yah)," tulis JND di tahun 2020.

Lebih jauh, diketahui jika JND terbukti sebagai pembunuh 5 orang dalam keluarga tersebut setelah penyelidikan dan olah TKP dilakukan oleh Polres Penajam Paser Utara.

Terungkap motif JNS membunuh lima orang dalam satu keluarga.

JND melakukan hal tersebut atas dasar sakit hati dan memiliki masalah peminjaman barang.

Saat itu diketahui jika JNS menjalin hubungan dengan RJ yang merupakan anak pertama dari keluarga yang menjadi korban.

Namun saat itu hubungan keduanya tidak direstui oleh orangtua yang juga korban, karena alasan Rj sudah memiliki pasangan lain.

Selain itu JND juga terlibat permasalahan ayam ataupun karena korban meminjam helm dan tiga hari tidak dikembalikan.

Tak terima dengan itu, tersangka diduga tepat tadi malam sekitar pukul 01.30 Wita.

Baca juga: Kementerian BUMN Persilahkan Ahok Kampanye Meski Surat Undur Diri Jadi Komut Pertamina Belum Terbit

Tersangka sebelum melakukan aksi kejinya, ia sempat mabuk-mabukan bersama temannya tidak jauh dari lokasi rumah korban.

Tersangka sempat pulang ke rumahnya mengambil parang, kemudian menuju rumah korban, untuk melakukan aksinya.

"Sementara ini, dendam karena percekcokan antartetangga sebelah, permasalahan ayam, kemudian juga korban meminjam helm belum dikembalikan selama tiga hari," ungkap Kapolres PPU, AKBP Supriyanto pada Selasa (6/2/2024).

Ketika akan melakukan aksinya, pelaku terlebih dahulu mematikan meteran listrik rumah korban.

Pada saat itu hanya ada Ibu berinisial SW, anak pertama RJ, anak kedua VD, dan anak terakhir yang masih berusia 3 tahun yakni SAD, di dalam rumah.

Sedangkan korban lainnya yakni ayah, WL sedang berada di rumah orangtuanya.

Belum sempat melakukan pembunuhan, WL kembali ke rumahnya dan saat memasuki ruang tamu ia langsung ditebas parang oleh tersangka.

Saat itu sang ibu SW bangun dan tersangka pun langsung melakukan hal yang sama, setelah itu, ia lalu melakukannya ke ketiga korban lainnya, yang masih anak-anak.

"Luka korban rata-rata di kepala," sambung Kapolres AKBP Supriyanto.

Imbas perbuatannya, JND dikenakan pasal 340 KUHP subsider pasal 338 KUHP juncto pasal 60 ayat 3 juncto pasal 76 huruf c Undang-undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman mati atau sekurang-kurangnya penjara seumur hidup.

Saat ini diketahui bahwa Kapolres menyebut pihaknya akan melakukan pemeriksaan kejiwaannya dan mendalami motifnya melakukan pembunuhan berencana ini.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Perkuat Keandalan Perangkat Lunak, BRI Kembali Raih ISO/IEC/IEEE 29119

Baca juga: Inginkan Jadi Bupati Defenitif Muaro Jambi, Relawan Door to Door Kenalkan Sosok Bachyuni Deliansyah

Baca juga: 3 Pengedar dan 8 Pengguna Narkotika Ditangkap BNNP Jambi di Basecamp Narkoba di Mendalo

Baca juga: Bolehkah Puasa Qadha Ramadan Digabungkan dengan Puasa Sunnah? Ini Hukumnya

Artikel ini diolah dari TribunKaltim.co

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved