Editorial
Jelang Hari Pemungutan Suara, Masih Ada Waktu untuk Menentukan Pilihan
Pemilu 2024 sudah di depan mata. Rabu 14 Februari 2024, adalah penentuan untuk memilih siapa pemimpin Indonesia lima tahun ke depan
Minggu (4/2) malam, rangkaian debat capres cawapres tuntas digelar. Debat hanya satu dari sekian sarana bagi masyrakat untuk mengenali calon presiden dan calon wakil presiden.
Sekalipun dengan tema yang begitu banyak dalam satu momen debat, membuat apa yang disampaikan tidak mendalam.
Pemilu 2024 sudah di depan mata. Rabu 14 Februari 2024, adalah penentuan untuk memilih siapa pemimpin Indonesia untuk lima tahun ke depan.
Termasuk saatnya masyarakat memilih siapa yang akan menjadi wakilnya mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi hingga para legislatif di Senayan.
Maka saat ini adalah waktu yang krusial untuk merefleksikan nilai-nilai dan aspirasi kita sebagai rakyat. Pemilihan kali ini bukan hanya sekedar pesta demokrasi, tetapi juga ujian moral dan keberanian bagi setiap pemilih.
Mari kita tinggalkan segala bentuk intervensi dan tekanan dari pihak manapun, dan bersama-sama memilih calon presiden berdasarkan nurani dan keyakinan kita masing-masing.
Pentingnya memilih sesuai dengan nurani tidak dapat diabaikan. Kita hidup dalam sebuah negara demokratis, di mana suara rakyat memiliki bobot yang besar.
Dalam konteks ini, memilih calon presiden tidak boleh menjadi sekadar tindakan membabi buta mengikuti arus atau mendengarkan bisikan-bisikan dari luar.
Sebaliknya, kita harus memahami nilai-nilai dan visi yang diyakini oleh setiap calon, serta mengukurnya dengan nilai-nilai kita sendiri.
Baca juga: Akademisi UIN STS Jambi: Debat Capres Kelima Cukup Menjadi Gambaran Apa yang akan Dilakukan Kandidat
Baca juga: Debat Kelima Calon Presiden, Akademisi UNH Jambi: Semua Masih Sebatas Retorika
Pertama-tama, mari renungkan pada integritas dan moralitas calon presiden. Seorang pemimpin yang jujur, adil, dan memiliki integritas tinggi akan mampu membawa negara ke arah yang lebih baik.
Periksa rekam jejaknya, telusuri tindakan-tindakannya selama ini, dan tanyakan pada diri sendiri apakah calon tersebut benar-benar mewakili nilai-nilai yang kita yakini.
Selanjutnya, pertimbangkan kemampuan calon untuk memahami dan merespons kebutuhan rakyat. Seorang presiden yang sensitif terhadap aspirasi dan kebutuhan masyarakat akan mampu mengambil keputusan yang lebih bijaksana dan proaktif.
Evaluasilah program-program yang diusungnya, tinjau apakah mereka sesuai dengan kebutuhan riil rakyat, bukan sekadar slogan-slogan kosong.
Selain itu, berikan perhatian pada visi jangka panjang yang diusung oleh calon presiden.
Sebuah kepemimpinan yang memiliki rencana jangka panjang akan lebih mampu menghadapi tantangan dan merumuskan solusi yang berkelanjutan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.