Banjir di Jambi

Banjir Kembali Terjadi di Tebo, BPBD Sebut Tahun Ini Kondisi Terparah

Banjir kembali terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Tebo. Kondisi terkini terpantau air mulai naik akibat Sungai Batanghari meluap.

Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribunjambi/Wira
Banjir kembali terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Tebo. Kondisi terkini terpantau air mulai naik akibat Sungai Batanghari meluap. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARATEBO - Banjir kembali terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Tebo. Kondisi terkini terpantau air mulai naik akibat Sungai Batanghari meluap.

Sebelumnya banjir di Kabupaten Tebo ini terjadi di seluruh daerah aliran sungai (DAS) Batanghari.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tebo mengungkapkan banjir yang terjadi sejak Desember 2023 hingga saat ini merupakan kondisi terparah.

"Memang setiap tahun itu daerah pinggiran sungai selalu banjir. Tapi tidak pernah separah ini sampai berdampak hingga 9 kecamatan," kata Kabid Kedaruratan dan Penanggulangan Bencana BPBD Tebo Antoni Faksi, Kamis (1/2/2024).

Antoni menuturkan banjir yang kembali terjadi sekarang ini merupakan banjir kiriman dari daerah hulu yaitu Sumatera Barat.

Akibatnya, terjadi banjir bergiliran hingga daerah hilir di Kabupaten Tebo.

Kondisi banjir ini telah diketahui kembali terjadi sejak Senin lalu atau tiga hari belakangan.

"Kami tadi sudah menelusuri Sungai Batanghari, di wilayah Kecamatan Sumay air sudah mulai surut," katanya.

BPPD Kabupaten Tebo melakukan sejumlah langkah dalam membantu masyarakat terdampak, mulai dari evakuasi warga, mendirikan tenda dan memberikan bantuan.

Di sisi lain, kondisi di Desa Bedaro Rampak Kecamatan Tebo Tengah, air tampak mulai naik dan menggenangi rumah warga.

Desa yang bertetangga dengan Kelurahan Muara Tebo ini berada di pinggir Sungai Batanghari yang sebelumnya juga terdampak banjir.

Beberapa rumah warga yang mulai dimasuki air, tampak sudah dikosongkan dan mengungsi ke tempat lainnya.

Warga juga tampak berkemas untuk mengamankan Barang-barang berharga.

Menurut David, warga setempat banjir kali ini merupakan kondisi yang paling parah terjadi.

Dia mengatakan sudah dua kali terjadi banjir dalam kurun waktu yang tidak lama.

"Sebelumnya tidak pernah begini parahnya," ujarnya.

Sebelumnya banjir pertama kali selama musim hujan ini terjadi di Kecamatan VII Koto Kabupaten Tebo pada akhir Desember 2023 lalu.

Banjir ini terus meluas dari daerah hulu hingga hilir di Kecamatan Tebo Ilir.

Berdasarkan data yang dicatat, BPBD Tebo mengungkapkan sebanyak 42.150 jiwa dari 13.395 KK yang telah terdampak banjir ini.

Banjir yang melanda Kabupaten Tebo selama kurang lebih dalam 2 pekan di waktu lalu terjadi di 63 desa dan 4 kelurahan dari total 9 kecamatan.

Adapun rincian korban-korban yang terdampak banjir pada sebelumnya yaitu di kecamatan;

VII Koto sebanyak 635 KK terdapat di 8 desa.

VII Koto Ilir sebanyak 530 KK terdapat di 5 desa.

Tebo Ulu sebanyak 3.251 KK terdapat di 12 desa dan 1 kelurahan.

Serai Serumpun sebanyak 361 KK terdapat di 4 desa.

Sumay sebanyak 1.657 KK terdapat di 8 desa.

Tebo Tengah sebanyak 2.365 KK terdapat di 9 desa dan 2 kelurahan.

Tengah Ilir sebanyak 826 KK terdapat di 4 desa.

Tebo Ilir sebanyak 3.348 KK terdapat di 10 desa dan 1 kelurahan.

Muara Tabir sebanyak 421 KK terdapat di 3 desa.

"Kalau untuk yang terbaru ini kita masih menghitung dan memantau langsung ke lokasi," tutup Antoni Faksi.

Baca juga: Fauzi Ansori Dukung Penuh Pemprov Jambi Terkait Penyetopan Angkutan Batubara

Baca juga: Pesan Menohok Ria Ricis ke Komika Kemal Palevi yang Singgung Vlog Perceraian: Semoga . . .

Baca juga: 3 Rekomendasi Film Bioskop Tayang Februari 2024, Ada Kereta Berdarah dan Argylle

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved