Analis Ekonomi Paparkan Dampak yang Terjadi Jika Menteri Keuangan Sri Mulyani Hengkang

Berikut paparan analisis ekonomi, jika Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, hengkang. Dia memiliki pengaruh besar terhadap tata kelola keuangan

Editor: Duanto AS
Kolase Tribun Jambi
Sri Mulyani dan Mahfud MD 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Berikut paparan analisis ekonomi, jika Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, hengkang.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, memiliki pengaruh besar terhadap tata kelola keuangan negara dan perekonomian nasional.

Tatkala seorang bendahara negara mundur, maka efeknya cukup luas bagi stabilitas pasar.

Director Political Economy & Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, khawatir terhadap kepercayaan para investor asing yang dinilai akan turun seandainya Menkeu Sri Mulyani mundur dari jabatannya.

Menurutnya, hal yang akan berdampak langsung adalah capital outflow atau aliran modal asing keluar dari Indonesia.

Hal ini yang perlu diantisipasi meskipun tidak sulit mencari pengganti Menteri Keuangan yang mumpuni di tanah air.

"Ada bahaya laten di mana kepercayaan investor asing akan turun sehingga dapat memicu capital outflows, dan kurs rupiah anjlok," ungkapnya.

Anthony menilai ada tiga nama kandidat kuat yang berpotensi menggantikan mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Pertama, Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan saat ini.

Kedua, Chatib Basri mantan Menteri Keuangan era 2013-2014.

Ketiga, Bambang Brodjonegoro mantan Menteri Keuangan era 2014-2016.

Tiga nama kandidat itu berpeluang besar untuk menjadi Menkeu sampai pemerintahan Jokowi berakhir.

Rekam jejak dari Chatib Basri dan Bambang Brodjonegoro yang merupakan mantan Menkeu.

"Memang ketiga nama tersebut, Suahasil Nazara, Bambang Brodjonegoro, dan Chatib Basri, berpeluang besar menduduki pos jabatan menteri keuangan,” ucap Anthony.

"Karena mereka, dua nama terakhir, sebelumnya sudah pernah menduduki jabatan tersebut dan Suahasil saat ini menjabat wakil menteri,” imbuhnya.

Anthony menyebut bahwa tiga kandidat pengganti Menkeu Sri Mulyani itu tak akan berpengaruh banyak terhadap tata kelola keuangan negara.

"Tetapi, siapa pun yang ditunjuk secara teknis tidak akan terlalu berpengaruh terhadap tata kelola keuangan negara dan perekonomian nasional. Nilai dan alokasi APBN 2024 sudah ditetapkan. Kan Cuma operasional saja," jelas dia.

Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada, menyampaikan mundurnya Sri Mulyani masih sebatas rumor dan belum ada pernyataan resmi. Dia memandang hal ini bisa disebut bahwa pasar itu irrasional.

"Pelaku pasar bukan memperhatikan hal-hal yang sifatnya fundamental kinerja dari emiten-emiten. Namun, melihat dari faktor lainnya yang belum tentu berhubungan dengan emiten yang dia pegang,” ujarnya.

Secara sentimen, jelas ini memberikan imbas negatif karena membuat pasar menjadi panik sehingga dapat memicu aksi jual yang pada dasarnya tidak perlu.

Dia melihat akan tanggung jika Sri Mulyani hengkang dari kabinet sebab tidak sampai satu tahun akan berganti kabinet pemerintahan baru.

“Masa jabatannya kan bisa saja berganti setelah resmi terbentuknya kabinet. Kita juga belum tahu siapa yang akan dilantik menjadi Presiden dan Wapres serta siapa-siapa aja yang akan menduduki posisi penting di kabinet,” imbuhnya.

Dicap Kredibel

Analisi Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P Sasmita, menilai jika Sri Mulyani mundur maka akan berdampak ke investasi terutama investasi asing atau Foreign Direct Invesment (FDI) Indonesia.

Hal ini karena Sri Mulyani selama ini dicap sosok kredibel oleh investor asing.

“Sehingga kemunduran beliau berpeluang memberikan imbas negatif kepada perekonomian,” tutur Ronny.

Meski begitu, ia meyakini Sri Mulyani akan berkomitmen untuk menyelesaikan masa tugasnya sampai akhir kepemiminan Presiden Jokowi.

“Karena beliau apolitis. Jika beliau mundur, maka beliau justru akan masuk ke pusaran kontestasi politik yang sedang berkembang, sekalipun beliau tak ikut pihak mana pun,” ungkapnya.

Senada, Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Yusuf Rendy Manilet menilai, jika Sri Mulyani benar mundur dari jabatan Menteri Keuangan, dalam jangka pendek akan ada sentimen yang muncul terutama di pasar keuangan yang merespon pergantian tersebut.

Imbasnya, investor akan mempertanyakan terkait keberlanjutan kebijakan investasinya karena dikhawatirkan penggati Sri Mulyani akan mengubah kebijakan yang ada.

“Sentimen tersebut menurut saya muncul dari investor yang mempercayai kinerja dari Menteri Keuangan saat ini, sehingga absennya beliau di kabinet dinilai dalam jangka pendek akan berdampak terhadap periode ketidakpastian kebijakan yang bisa muncul atau diambil oleh Kementerian Keuangan,” kata Yusuf. (tribun network/reynas abdila)

Baca juga: Siapa Pihak Diuntungkan dengan Surat Undur Diri Mahfud MD? Analisis Politik Jelang Pilpres 2024

Baca juga: Alasan Mahfud dan Jokowi Senyum-senyum Saat Bicara Pengunduran DIri Menko Polhukam

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved