Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 1 Februari 2024 - Jaminan Kekuatan Ada Pada Tuhan

Bacaan ayat; Yesaya 40:29 (TB) Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Renungan Harian Kristen 1 Februari 2024 - Jaminan Kekuatan Ada Pada Tuhan

Bacaan ayat; Yesaya 40:29 (TB) Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.

Oleh Pdt Feri Nugroho

Pernahkah mengalami, bahwa hari itu kita menjadi terlalu lemah untuk berkarya?

Berawal dari bangun kesiangan, berangkat kerja terburu-buru, tiba di tempat kerja terlambat, atasan memberi peringatan, rekan kerja yang rese, pekerjaan menumpuk, semua orang terlihat bergantung pada kita dan membebankan pada kita.

Rasanya bumi telah runtuh dan menimpa. Belum lagi berhadapan dengan kebutuhan hidup yang terus merangkak naik harganya, sementara kebutuhan wajib terpenuhi.

Rasanya perjalanan hidup bukan hanya tertatih-tatih, namun terseok-seok, berat kaki untuk sekedar mulai melangkah!

Belum lagi tekanan sosial, biaya sosial yang terus ada, sementara penghasilan stabil saja!

Situasi demikian sebenarnya menjadi batu uji bagi iman, sekaligus media evaluasi bagi kehidupan: sebenarnya hidup ini tentang apa dan siapa, sehingga harus bagaimana dalam menjalaninya?

Dalam penghiburannya kepada umat yang terbuang sebuah syair dari Yesaya memberikan pencerahan: 'Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.'

Pertama, hidup ini tentang Dia, Sang Pencipta kehidupan. Sejak semua Dia menciptakan kehidupan fokus utama adalah pada Dia yang berkarya.

Dalam hal ini manusia mendapatkan mandat untuk menjadi wakil-Nya di bumi. Ia memberikan tanggung jawab kepada manusia untuk terlibat dalam karya-Nya namun fokus utama adalah Dia.

Itu sebabnya Ia meminta manusia hidup dalam ketaatan.

Kedua, maksud awal tersebut menyimpang ketika manusia beralih fokus menjadi pada diri sendiri. Manusia ingin menjadi seperti Dia, tahu tentang yang baik dan jahat.

Dan berhasil ketika manusia memilih tidak taat. Saat manusia fokus pada diri sendiri maka manusia memberontak kepada Dia. Konsekuensi logisnya, manusia menjadi jauh dari Dia, terusir dari persekutuan dengan Dia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved