Human Interest Story
Para Lelaki yang Memasak Nasi, Tradisi Bapintoah saat Banjir di Pulau Tengah Kerinci
"Mereka kaget dapat suguhan kerak. Padahal memakan kerak adalah tradisi laki-laki di Pulau Tengah," ujar Muhksin, warga setempat
Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
DI Desa Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau, warga di pengungsian selalu bekerja gotong royong. Di saat itulah tradisi Bapintoah masyarakat setempat dilakukan, seperti di bagian dapur umum.
Sejak awal tahun, sebagian wilayah Kabupaten Kerinci dilanda banjir.
Warga yang rumahnya terendam banjir terpaksa harus mengungsi. Pada waktu-waktu itulah kearifan lokal Bapintoah dilakukan.
Bapintoah adalah menyiapkan makanan untuk disantap bersama-sama.
Dalam tradisi ini, para lelaki yang memasak nasi. Selanjutnya, kerak nasi dibagikan untuk disantap bersama-sama.
Bahkan saat rombongan Kapolres Kerinci berkunjung untuk melihat kondisi banjir, mendapat suguhan menu kerak nasi.
"Mereka kaget dapat suguhan kerak. Padahal memakan kerak adalah tradisi laki-laki di Pulau Tengah," ujar Muhksin, warga setempat.
Muhksin mengatakan sejak dapur umum didirikan di sana, yang memasak nasi atau Bapintoah setiap harinya dilakukan laki-laki.
"Nasi yang sudah masak itu, keraknya dibagikan untuk dimakan bersama-sama, baik mereka yang tidak terlibat Bapintoah, yang datang, akan disuguhkan untuk mencicipi atau makan menu kerak bersama-sama. Ini tradisi," jelasnya.
Biasanya, kerak nasi disantap dengan gulai nangka atau parutan kelapa serta gula merah, tergantung kondisi ketika itu.
"Jadi makan kerak itu adalah tradisi masyarakat Pulau Tengah, karena Bapintoah itu melambangkan kebersamaan, penghormatan untuk laki-laki yang ikut terlibat pada pelaksanaan Bapintoah," sebutnya.
Tradisi ini biasanya juga dilakukan saat ada pesta oleh masyarakat.
Makan kerak dilakuan seusai Bapintoh bukan suatu penghinaan, justru sebaliknya, suatu penghormatan bagi masyarakat Pulau Tengah khusus kaum laki-laki.
Mukhsin menuturkan, selesai Bapintoah, sebelum pulang, mereka yang terlibat membantu maupun tidak mendapat makan nasi ibat.
Bisa juga dibawa pulang ke rumah masing-masing.
Rahasia UMKM Jambi Buat Gula Merah dari Nira Kelapa Sawit yang Rasanya Lebih Legit |
![]() |
---|
Cara Wanita Jambi Menabung Uang Koin Seribuan untuk Beli Mobil Rp281 Juta |
![]() |
---|
Kisah Orang Rimba Jambi Beli Sapi dari Menabung dan Hidup di Sudung |
![]() |
---|
Juliana Perempuan Pertama Suku Anak Dalam Jambi yang Jadi Sarjana, Seri V |
![]() |
---|
Puluhan Tahun Alex Bertahan Jajakan Putu di Era Modernisasi Kuliner: Dulu Harganya Rp50 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.