Mengenal Siklon Tropis Anggrek, Sebabkan Sebagian Wilayah Hujan Seharian?

Mengenal Siklon Tropis Anggrek yang menyebabkan sebagian wilayah di Indonesia hujan seharian.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kompas.com
Mengenal Siklon Tropis Anggrek yang menyebabkan sebagian wilayah di Indonesia hujan seharian. 

TRIBUNJAMBI.COM- Mengenal Siklon Tropis Anggrek yang menyebabkan sebagian wilayah di Indonesia hujan seharian.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan yang menyebabkan cuaca ekstrem belakangan ini.

Cuaca tersebut dampak dari Siklon Tropis Anggrek yang berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem Jumat (19/1/2024).

Siklon ini memiliki kecepatan angin maksimum sekitar 35 knot dan tekanan udara minimum sekitar 995 hPa.

Dengan pergerakan menuju arah Selatan-Tenggara, siklon ini diperkirakan meningkat dari Kategori 1 menjadi Kategori 2 dalam waktu 24 jam.

Siklon tropis ini dinamain "Anggrek" karena siklon terdeteksi oleh Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta yang menjadi wilayah tanggung jawab mereka.

BMKG mencatat bahwa Siklon Tropis Anggrek dapat memberikan dampak tidak langsung pada kondisi cuaca di Indonesia.

Sebagaimana dilansir dari BPBD Wilayah Yogyakarta, Kota Pelajar tersebut telah mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, yang menurut BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta adalah dampak dari Siklon Anggrek.

Baca juga: Gempa Hari Ini Jumat 19 Januari 2024 di Kaimana Papua Barat, Ini Data dari BMKG

Baca juga: Waspadai Musibah Banjir Rob di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Bincang Bersama Kepala BMKG Jambi

Baca juga: Respon Politisi Demokrat Usai Gibran Didesak Mundur Jadi Wali Kota Solo

Siklon ini berinteraksi dengan tekanan rendah di Australia dan dominasi pola angin Baratan (Monsoon Asia) yang bertiup dari Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan 20 – 40 km/jam, mempengaruhi cuaca di Jawa dan wilayah lainnya di Indonesia.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, siklon ini tumbuh sekitar pukul 01.00 WIB di perairan barat daya Indonesia dan membuat fenomena atmosferik lain seperti Madden Jullian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, dan Rossby Wave yang berinteraksi dengan Siklon Tropis Anggrek dan Bibit Siklon 99S.

Interaksi ini berkontribusi pada peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan dan cuaca ekstrem di Indonesia. Penguatan aliran Monsun Asia Musim Dingin juga memperkuat potensi ini.

"Selain itu, penguatan aliran Monsun Asia Musim Dingin cukup berkontribusi juga untuk memicu peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan," kata Guswanto dikutip dari Kompas.com.

Siklon Tropis Anggrek memberikan dampak tidak langsung pada kondisi cuaca di Indonesia, seperti dijelaskan oleh BMKG dan BPBD Yogyakarta:

Peningkatan Gelombang di Wilayah Tertentu:

• Gelombang tinggi 1,25-2,5 meter di Samudera Hindia barat Kepulauan Nias, Bengkulu, barat Lampung, dan Selat Sunda bagian selatan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved