Fahri Hamzah Kritik Gaya Komunikasi Kubu Ganjar dan Anies: Tidak Punya Niat dari Awal Jadi Presiden

Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Fahri Hamzah menyebut kubu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di tengah jalan berubah niat karena tidak punya niat dari awal untuk jadi calon presiden dan memimpin negeri ini.

TRIBUNJAMBI.COM - Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah mengkritik gaya komunikasi politik yang dijalin antara pihak Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Dia menilai bahwa komunikasi antara kedua pihak itu hanya karena emosi.

"Tidak ada niat, tidak ada rencana. Hanya karena emosi dan bergabungnya orang marah," kata Fahri Hamzah di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (15/1/2024).

Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu menyebut Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo "tidak niat" menjadi calon presiden dan memimpin Republik Indonesia.

Fahri Hamzah menuduh kedua pihak itu menjalin komunikasi karena khawatir jelang hari pemilihan Pilpres 2024.

"Sebenarnya baik 1 maupun 3 tidak punya niat dari awal untuk jadi calon presiden dan memimpin negeri ini. Itu sebabnya mereka di tengah jalan berubah niat," kata Fahri dikutip Kompas.com.

"Salah satunya karena yang kanan ini muncul insiden. Yang kiri juga sama, muncul insiden. Last minutes, atas satu kepentingan lain," lanjutnya.

Baca juga: Fahri Hamzah Klaim Prabowo-Gibran Berpotensi Menang Pilpres 2024, Ungkap Kelemahan Lawan

Baca juga: Gibran Diyakini Siap Hadapi Debat Cawapres Jelang Pilpres 2024, TKN Prabowo-Gibran: Let Him Cook!

Baca juga: Yusril Minta Kasus Firli Dihentikan, Bisa Picu Konflik KPK Vs Polri yang akan Ganggu Pemilu 2024

Mantan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu pun mengklaim pihak Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud berbeda dari Prabowo-Gibran. Ia menyebut Prabowo-Gibran memiliki niat kuat dan agenda nasional.

"Beda dengan 2, yang punya agenda nasional. Kita sudah punya niat kuat dari awal untuk mempersatukan dan merekonsiliasikan bangsa ini dari Pemilu sebelumnya," kata Fahri.

Sebelumnya, juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Aryo Seno Bagaskoro menyampaikan bahwa komunikasi politik yang dijalin antara kubu nomor urut 3 dan 1 terkait dengan intimidasi jelang pemilu.

“Kalau mencermati dari apa yang disampaikan oleh Sekjen PDI Perjuangan Mas Hasto Kristiyanto sebenarnya konteks komunikasi secara umum itu kan dilakukan dengan banyak pihak,” kata Seno dalam program "Sapa Indonesia Pagi" Kompas TV, Senin (15/1).

“Tapi dalam konteks ini, komunikasi itu dilakukan dalam rangka menghadapi Pilpres 2024 yang kemudian bebas intimidasi, bebas tekanan, bebas dari segala macam situasi yang berlawanan dengan prinsip demokrasi dan pemilu, dan itu dilakukan dalam bentuk hubungan antara tim hukum antara Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin," lanjutnya.

TKN Yakin Gibran Rakabuming Raka Siap Hadapi Debat

Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta Prabowo-Gibran meyakini Gibran Rakabuming Raka siap menghadapi debat Cawapres jelang Pilpres 2024.

Bahkan Arief Rosyid Hasan selaku Komandan TKN Fanta menyebutkan bahwa penampilan putra Presiden Jokowi itu tidak akan jauh berbeda dengan sebelumnya.

Baca juga: Viral Rekaman Pejabat Diduga Berkomplot Menangkan Paslon 02 di Sumut, Ganjar: Ini yang Tidak Fair

Debat yang diselenggarakan KPU itu akan berlangsung pada Minggu, 21 Januari 2024 mendatang.

Keyakinan Arief karena tema debat keempat sangat dikuasai oleh Gibran Rakabuming Raka sebagai anak muda.

Selain itu, dia juga menyampaikan Gibran sempat diragukan jelang debat kedua.

Bahkan sempat disindir warganet dengan sebutan belimbing sayur.

Namun dia menegaskan bahwa Gibran Rakabuming Raka mampu tampil baik saat debat kedua berlangsung.

Awalnya, dia menyebutkan bahwa TKN telah berulang kali diingatkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk fokus kerja dibawah.

"Kita tidak usah meladeni tuduhan, baik itu hinaan dan segala macam," kata Arief menyampaikan pesan Prabowo Subianto ke tim.

Bahkan dia menyebutkan bahwa banyak istilah yang muncuk belakangan ini, diantarnya 'Samsul'.

Dia meyakini bahwa anak muda saat ini tidak mudah terprovokasi.

"Anak-anak muda sekarang tidak mudah terprovokasi, kita jadiin (istilah yang muncul) sesuatu yang menyenangkan," ujarnya.

"Karena kita menganggap Pemilu ini adalah pesta demokrasi, ya kita harus berpesta. Pesta itu ya senang-senang," tambahnya.

Baca juga: Usai Serah Terima Jabatan, Ini Kata Kepala Perwakilan BPK Jambi yang Baru

Bahkan pada kesempatan itu Rasyid menyindir gaya komunikasi kandidat lain yang masih pakai narasi menghujat, dan menakut-nakuti.

Dia menyebutkan bahwa narasi itu sudah enggak relevan untuk dipakai saat ini.

"Memang mereka itu pantas memimpin ya Indonesia sebelum kemerdekaan, narasi-narasi lama semua, seperti orang lagi masih dijajah," ujarnya.

Dia menyebutkan bahwa sekarang anak-anak muda sudah pintar, jadi pihaknya dengan seperti itu meyakini anak muda berpihak kepada Prabowo-Gibran.

Terkait tema debat, Rasyid yakin bahwa

isu energi, sumber daya alam, pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria dan masyarakat adat dikuasai Gibran Rakabuming Raka.

"Kita akan yakin ya bahwa Mas Gibran penguasaannya ini akan mirip-miriplah, 11-12 di debat kedua. Dikiria cupu padahal suhu, belimbing sayur ternyata beneran let him cook katanya Mas Gibran," ujar Arief dalam jumpa pers di Media Center Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2024).

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Awasi Pelipatan Surat Suara, Bawaslu Tebo Pastikan Berjalan Sesuai Juknis

Baca juga: Wajah Baru BEM FEB Universitas Jambi Siap Hapus 3 Dosa Besar Perguruan Tinggi

Baca juga: Pertandingan Perdana Gubernur Cup Jambi, Bungo Kalahkan Sungai Penuh dengan Skor 2-0

Baca juga: Innova Tabrak Tiang Listrik dan Ruko di Simpang Rimbo Ternyata Milik Pejabat Pemkab Muaro Jambi