Pengamat Ungkap Kemungkinan Pemakzulan Jokowi, Sebelumnya Ditolak Mahfud MD, Apa Respon Gibran?
Pengamat Politik, Ray Rangkuti melihat kemungkinan terjadinya pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sebelumnya ditolak Menkopolhukam Mahfud MD
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Gibran Rakabuming Raka tidak keberatan dengan munculnya wacana pemakzulan Presiden Jokowi yang sebelumnya ditolak Menkopolhukam Mahfud MD.
TRIBUNJAMBI.COM - Pengamat Politik, Ray Rangkuti melihat kemungkinan terjadinya pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sebelumnya ditolak Menkopolhukam Mahfud MD.
Direktur Lingkar Madani (LIMA) Indonesia itu mengungkapkan hal tersebut bisa terjadi dengan melihat kinerja Presiden Jokowi.
Seperti diketahui, isu itu mencuat setelah sejumlah tokoh yang mengatasamakan petisi 100 mendatangi Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta, Selasa (9/1/2024).
Mereka bertemu dengan Menkopolhukam Mahfud MD dan mengusulkan pemakzulan Jokowi sebagai presiden.
Tokoh yang mengusulkan pemakzulan tersebut di antaranya aktivis Faizal Assegaf, Marwan Barubara, Letjen (Purn) Suharto, dan Syukri Fadoli.
Usai pertemuan, Mahfud MD mengaku telah menolak usulan pemakzulan tersebut.
Mahfud MD kemudian mempersilakan anggota petisi 100 untuk mengusulkan pemakzulan presiden kapada partai politik dan DPR RI.
Baca juga: Mahfud MD Beberkan Alasannya Tak Mundur dari Menteri, Singgung Posisi Prabowo Subianto
Baca juga: Kabar Gempa Terkini Jumat 12 Janurari 2024 di Sulawesi Utara, Simak Data Lengkapnya
Baca juga: Bareskrim Polri Siang Ini Periksa Eks Menteri Pertanian Terkait Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri
"Karena institusi itulah yang berwenang menangani usulan seperti itu, tentu dengan melalui prosedur dan memenuhi persyaratan sesuai undang-undang," ucap Mahfud MD.
Cawapres nomor urut 3 itu juga menyebut anggota Petisi 100 sempat menyampaikan masukan tentang berbagai dugaan pelanggaran proses Pemilu 2024 yang sedang berlangsung saat ini.
Mahfud MD menyarankan mereka untuk melaporkan keluhan tersebut kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara Pemilu.
"Saya persilakan teman-teman untuk meneruskan ke Desk Pemilu yang dipimpin oleh Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri Kemenko Polhukam, bila masih ada masukan untuk perbaikan kualitas Pemilu kita," imbuh Mahfud MD.
Namun di sisi lain, Mahfud MD juga menganggap pemakzulan Presiden Jokowi sebelum Pemilu 2024, tidak mungkin terjadi.
“Pemilu sudah kurang 30 hari, (pendakwaan) di tingkat DPR saja tidak bakal selesai untuk mencari sepertiga (anggota) DPR yang memakzulkan, belum lagi sidangnya (di Mahkamah Konstitusi)," ungkapnya.
Pengamat Sebut Pemakzulan Presiden Bisa Terjadi
Sementara itu, Pengamat Politik sekaligus Direktur Lingkar Madani (LIMA) Indonesia, Ray Rangkuti, melihat kemungkinan pemakzulan presiden bisa terjadi.
Baca juga: Maruf Amin Pose 3 Jari di HUT PDIP, Jusuf Kalla: Pak Jokowi Juga Begitu Kan
Menurut Ray, pemakzulan bisa dilakukan apabila kinerja pemerintahan Jokowi semakin tidak efektif.
Ia pun menyinggung menteri Jokowi yang kini sibuk berkampanye untuk Pemilu 2024.
"Makanya pemakzulan macam-macam itu bisa terjadi tanpa diomongkan kalau kinerja Pak Jokowi seperti yang sekarang. Semua menteri-menterinya sibuk. Dan tidak ada lagi yang bisa diandalkan oleh Pak Jokowi," ujar Ray, ditemui setelah konferensi pers Survei Nasional Peta Elektoral Pemilu 2024 Gagas Lintas Data (Galidata) di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (11/1/2024).
Namun, Ray menyebut isu pemakzulan tidak akan memberikan dampak positif bagi kubu pasangan calon (paslon) capres dan cawapres yang mencuatkannya.
Ray justru melihat isu tersebut akan memberikan dampak positif pada kubu Jokowi.
"Menurut saya nggak akan banyak impact-nya terhadap elektoral yang begituan. Maksud saya, menjelang pelaksanaan pemilu seperti sekarang ini, berbicara pemakzulan itu tidak menguntungkan sebetulnya. Katakanlan kalau paslon yang bicara itu, ya paslonnya yang akan kena," kata dia.
"Karena tinggal nggak sampai satu tahun lagi kan, kalau jabatan beliau akan berakhir. Jadi orang jangan diajak berpikir yang makin rumit. Oleh karena itu, bukan ke Pak Jokowi-nya yang kena itu. Ke Pak Jokowi-nya bisa imbas positif kalau isu pemakzulan itu dilakukan," sambung dia.
Baca juga: Banjir Merangin Jambi - Jembatan Gantung Putus, Rumah di Sepanjang Aliran Sungai Terendam
Gibran: Ya Monggo, Kami Tampung
Isu pemakzulan presiden turut ditanggapi putra sulung Jokowi sekaligus cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
Terkait layak tidaknya presiden dimakzulkan, Gibran menyerahkan sepenuhnya penilaian kepada masyarakat.
Gibran juga tidak keberatan dengan munculnya wacana pemakzulan tersebut.
Pasalnya, menurut dia, berbagai masukan dan evaluasi selalu ditampung oleh pemerintah.
“Ya monggo. Kalau ada masukan dari warga, evaluasi, kami tampung. Makasih,” tandasnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: BREAKING NEWS Pj Bupati Tebo Bakal Ambil Sumpah Jabatan Eselon II, III dan IV Siang Ini
Baca juga: Download Lagu MP3 DJ Remix Full Bass Mixtape Dutch 2024 Nonstop Gratis
Baca juga: Akses Jalan dari Pulau Pandan ke Cermin Nan Gedang Putus Akibat Sungai Batang Asai Meluap
Baca juga: Irish Bella Ajak Anak Jenguk Ayah Ammar Zoni yang Sakit Kanker: Alhamdulillah
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com
Presiden Jokowi
pemakzulan
Menkopolhukam
Mahfud MD
Gibran Rakabuming Raka
Ray Rangkuti
Faisal Assegaf
petisi
Tribunjambi.com
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 35, Susunan Kosakata |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 16, Ensiklopedia |
![]() |
---|
Kunci Jawaban IPS Kelas 10 Halaman 32, Sejarah Trem di Surabaya |
![]() |
---|
BMKG Jambi Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, Jumat Sore 25 Juli 2025 |
![]() |
---|
Telkomsel Hadirkan Undian SIMPATI HOKI Berhadiah Miliaran, Ragam Keuntungan Digital Lifestyle |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.