Berita Viral

Viral Pakai Palu Warga Hancurkan Jalan yang Baru di Cor, Lurah Setempat: Modelnya Aneh!

Video seorang pria menghancurkan ujung jalan semenisasi itu viral usai beberapa akun media sosial, satu diantaranya akun Instagram @memomedsos.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
Ist
Viral Pakai Palu Warga Hancurkan Jalan yang Baru di Cor, Lurah: Modelnya Aneh! 

TRIBUNJAMBI.COM - Berikut ini berita viral yang terjadi pada hari ini Selasa 9 Januari 2024 di sosial media.

Kali ini berita viral terjadi di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, tepatanya di RT 03 Pasar Jamaker.

Dalam video viral di sosial media memperlihatkan seorang warga menghancurkan jalan yang baru saja dicor.

Warga tersebut menghancutkan jalan yang baru di cor itu menggunakan palu godam.

Video seorang pria menghancurkan ujung jalan semenisasi itu viral usai beberapa akun media sosial, satu diantaranya akun Instagram @memomedsos.

Video yang berdurasi 20 detik itu menunjukkan seorang pria mengenakan kaos dan celana pendek hitam, menghancurkan ujung jalan proyek semenisasi menggunakan palu godam.

Baca juga: Viral Fakta Siswi SMP Melahirkan di Kamar Mandi, Nekat Buang Bayi hingga Tinggalkan Surat Menyentuh

Baca juga: 5 Fakta Menarik dari Film Horor Pemukiman Setan, Intip Kengerian Kisah Nyata dari Rumah Antik

Satu di antara tokoh masyarakat, Bahtiar mengatakan kejadian itu sebenarnya bukan merusak atau menghancurkan jalan, namun untuk supaya kendaraan bisa naik ke jalan.

‘’Sebenarnya bukan dirusak atau dihancurkan itu jalannya, tapi dibikin supaya kendaraan bisa naik ke jalan. Warga yang punya kendaraan sulit lewat karena jalan semenisasi dibangun satu sisi dengan kondisi pinggiran setinggi 20 cm, sehingga menyulitkan mobil yang hendak lewat,’’ ujar salah satu tokoh masyarakat RT 03 Jamaker, Bahtiar, ditemui Senin (8/1/2024) seperti dikutip dari Kompas.com.

Bahtiar menyesalkan proyek yang harus bisa dinikmati masyarakat namun menjadi penghalang pengguna kendaraan untuk beraktivitas.

Diketahui, jalan semenisasi itu dibuat hanya di sisi bagian kiri gang berukuran sekitar 250 meter, dengan lebar sekitar 5 meter, yang berada di pemukiman padat penduduk.

‘’Bisa dilihat sendiri, semenisasi dibangun setengah saja dari badan jalan, dan panjangnya hanya 55 meter, dengan ketebalan sekitar 20 cm. Di semua sisi jalan tidak dibuat landai, sehingga ban kendaraan akan sulit naik ke badan jalan,’’ jelas Bahtiar.

Dalam video pun terlihat kondisi jalan semenisasi yang seakan menyerupai sebuah papan tebal yang diletakkan di sisi jalan, membuat warga yang memiliki mobil berinisiatif untuk membuat bantalan jalan agar landai hingga bisa dilewati kendaraan.

‘’Makanya ada warga sini yang menghancurkan ujung jalan untuk ditambal semen agar mobil atau motor bisa naik ke atas jalan. Kalau setebal 20 cm, ujungnya berbentuk persegi, mana bisa kendaraan naik ke badan jalan,’’j elasnya.

Jalan Baru Dicor Rusak
Jalan Baru Dicor Rusak (Ist)

Bahtiar menyayangkan terdapat narasi di media sosial yang seakan menghakimi warga yang telah berusaha memudahkan kendaraan agar bisa naik ke atas jalan semenisasi tersebut.

Ia mengaku kesal dengan adanya jalan dimaksud.

Pasalnya posisi jalan yang lebih tinggi dari perumahan warga, mengakibatkan genangan air semakin parah.

RT 03, merupakan kawasan banjir dan selalu tergenang kala hujan mengguyur.

‘’Kami tidak menyalahkan adanya pembangunan jalan semenisasi. Tapi tolonglah lebih realistis. Sudahlah jalannya hanya separuh, yang malah menyulitkan warga lewat, banjir juga semakin parah. Kalau diminta memilih, kami memilih perbaikan drainase saja agar tidak selalu banjir di tempat kami,’’ kata Bahtiar.

Tanggapan Lurah

Lurah Nunukan Barat, Julziansyah mengaku tidak mengetahui soal keberadaan proyek semenisasi di RT 03 Jamaker tersebut.

Julziansyah baru mengetahui ketika dirinya menerima panggilan dari sejumlah pejabat dan petugas polisi.

‘’Sejak ramai di medsos, saya ditelfon banyak pejabat. Ada Bupati, DPRD Provinsi, bahkan unit Tipikor Polres Nunukan,’’ ujar Julziansyah.

Jul juga tidak membantah, keberadaan jalan semenisasi justru menyulitkan warga sekitar.

Jalan semenisasi hanya dibangun sebelah saja, dan bagian ujung jalan yang persegi, membuat kendaraan sulit naik ke atas jalan.

‘’Lagian kalau cuma sekitar 55 meter dan dibangun separuh saja, rasanya aneh dan janggal. Perencanaannya bagaimana itu. Saya terus terang tidak tahu menahu ada proyek itu,’’ katanya lagi.

Sebatas yang dirinya tahu, proyek tersebut dikerjakan tanpa ada plang proyek, tanpa ada koordinasi dengan aparatur kelurahan.

‘’Yang saya tahu setelah kesana sini cari info, itu proyek provinsi bukan proyek Kabupaten. Tapi memang sangat aneh kalau modelnya seperti itu. Kenapa tidak dibuat tipis saja, biar tidak setengah badan jalan saja yang disemen. Tapi bukan kapasitas saya mengomentari itu,’’ jawab Julziansyah.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved