Kunci dan Jawaban

Pelaksanaan Penyusunan Prinsip Alur Tujuan Pembelajaran, Begini Caranya

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Direktorat Sekolah Dasar
Aktivitas Belajar Mengajar 

TRIBUNJAMBI.COM -Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase.

ATP menjadi panduan guru dan murid untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir suatu fase.

Pelaksanaan penyusunan prinsip alur tujuan pembelajaran dapat dilakukan melalui beberapa langkah berikut:

Pahami konteks siswa. Langkah pertama adalah memahami konteks siswa, baik dari segi karakteristik, minat, kebutuhan, maupun lingkungannya. Hal ini penting untuk dilakukan agar alur tujuan pembelajaran yang disusun dapat relevan dan bermakna bagi siswa.
Tentukan tujuan pembelajaran. Langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tujuan pembelajaran haruslah jelas, spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batas waktu.
Pilih konteks yang relevan. Setelah tujuan pembelajaran ditetapkan, langkah selanjutnya adalah memilih konteks yang relevan. Konteks dapat berupa peristiwa, fenomena, atau permasalahan yang terjadi di kehidupan nyata.
Gunakan pendekatan masalah atau proyek. Pendekatan masalah atau proyek dapat digunakan untuk merancang pengalaman belajar yang kontekstual. Pendekatan ini mendorong siswa untuk aktif terlibat dalam memecahkan masalah atau menyelesaikan proyek yang relevan dengan kehidupan nyata.
Lakukan refleksi dan penilaian. Langkah terakhir adalah melakukan refleksi dan penilaian terhadap alur tujuan pembelajaran yang telah disusun. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa alur tujuan pembelajaran tersebut telah memenuhi prinsip-prinsip yang ditetapkan.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai masing-masing langkah tersebut:

Pahami konteks siswa

Konteks siswa merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan alur tujuan pembelajaran. Hal ini karena alur tujuan pembelajaran yang disusun haruslah relevan dan bermakna bagi siswa. Untuk memahami konteks siswa, guru dapat melakukan berbagai kegiatan, seperti:

Observasi
Wawancara
Angket
Diskusi
Tentukan tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran adalah hasil belajar yang ingin dicapai oleh siswa setelah mengikuti pembelajaran. Tujuan pembelajaran haruslah jelas, spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batas waktu. Untuk menentukan tujuan pembelajaran yang efektif, guru dapat menggunakan format SMART, yaitu:

Specific: Tujuan pembelajaran haruslah spesifik dan jelas, sehingga dapat dipahami oleh guru dan siswa.
Measurable: Tujuan pembelajaran haruslah dapat diukur, sehingga dapat diketahui apakah tujuan tersebut telah tercapai atau belum.
Achievable: Tujuan pembelajaran haruslah dapat dicapai oleh siswa dengan kemampuan yang dimilikinya.
Relevant: Tujuan pembelajaran haruslah relevan dengan kebutuhan siswa dan tuntutan perkembangan zaman.
Time-bound: Tujuan pembelajaran haruslah memiliki batas waktu tertentu, sehingga dapat diketahui kapan tujuan tersebut harus tercapai.
Pilih konteks yang relevan

Konteks merupakan latar belakang terjadinya peristiwa, fenomena, atau permasalahan. Konteks yang relevan adalah konteks yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dan dapat membantu siswa untuk memahami konsep yang dipelajari.

Gunakan pendekatan masalah atau proyek

Pendekatan masalah atau proyek merupakan pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif terlibat dalam memecahkan masalah atau menyelesaikan proyek yang relevan dengan kehidupan nyata. Pendekatan ini dapat membuat pembelajaran lebih bermakna dan relevan bagi siswa.

Lakukan refleksi dan penilaian

Refleksi dan penilaian dilakukan untuk memastikan bahwa alur tujuan pembelajaran yang telah disusun telah memenuhi prinsip-prinsip yang ditetapkan. Refleksi dapat dilakukan oleh guru secara mandiri atau bersama dengan rekan sejawat. Penilaian dapat dilakukan oleh guru, siswa, atau orang tua siswa.

Berikut adalah beberapa contoh pelaksanaan penyusunan prinsip alur tujuan pembelajaran yang kontekstual:

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved