Pengungsi Rohingya

Orang Rohingya Dipindahkan dari Lokasi Tambak Agar Mudah Mengakses Air

Rohingya yang ditampung di tepi pantai Gampong Batee, Kemukiman Kalee, Kecamatan Muara Tiga (Laweung), Pidie, Aceh hanya pindah 500 meter dari tempat

|
Editor: Suci Rahayu PK
Ist
Etnis Rohingya yang berada di wilayah Pidie, Lhokseumawe dan Sabang, Aceh, lebih dari 1.700 orang. 

TRIBUNJAMBI.COM, SIGLI - Meski dipindahkan, ternyata etnis Rohingya yang ditampung di tepi pantai Gampong Batee, Kemukiman Kalee, Kecamatan Muara Tiga (Laweung), Pidie, Aceh hanya pindah 500 meter dari tempat asal.

Diketahui, 180 etnis Rohingya yang ditampung sementara di pantai Kalee, mendarat pada Minggu (10/12/2023) di pantai Blang Raya, Kecamatan Muara Tiga.

Penyebab mereka dipindahkan karena pemilik lahan mengamuk, diduga Rohingya membuang BAB ke tambak.

Pemilik lahan mencabut kayu yang dipasang terpal sebagai tempat berlindung etnis Rohingya.

"Rohingya tidak mengetahui lokasi ini, sehingga membuang hajat atau BAB sembarangan, sehingga kini Rohingya kita pindah ke tempat lebih aman," kata Keuchik Batee, Zakaria.

Sementara, Kapolres Pidie, AKBP Imam Asfali SIK, melalui Kapolsek Muara Tiga, Ipda Efendi, kepada Serambinews.com, Kamis (14/12/2023), menjelaskan, pemindahan Rohingya di tepi pantai yang sama, lantaran di tempat pertama ada tambak sebagai tempat mencari rezeki warga.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Jumat 15 Desember 2023 Meroket, Emas Galeri 24 Naik sampai Rp 30 Ribu per Gram

Baca juga: Ayah yang Bunuh 4 Anak di Jagakarsa Jadi Tersangka KDRT, Modusnya Membunuh Sebut Akan Menidurkan

Kata Efendi, di lokasi pemindahan Rohingya sekarang ini, akses sumber air lebih mudah.

Sehingga nantinya akan dibangun MCK darurat oleh UNHCR untuk Rohingya.

"Pengamanan Rohingya sangat aman, polisi, TNI dan dibantu warga akan melakukan pengamanan terhadap Rohingya," ujarnya.

Kepala Dinas Sosial Pidie, Muslim, Kamis (14/12/2023) mengungkapkan, Rohingya dipindah masih di Pantai Gampong Batee.

Saat dipindahkan pemilik tambak sempat marah, karena membuang BAB sembarangan.

"Karena memang tidak ada tempat lain untuk membuang BAB. Nanti di lokasi yang dipindah itu akan dibangun sarana darurat seperti MCK oleh UNHCR. Sebab, sarana itu penting supaya BAB tidak buang sembarangan," sebutnya.

Menurutnya, belum adanya tempat untuk evakuasi Rohingya, sehingga Pemkab belum bisa mengevakuasi Rohingya.

"Awalnya mau dipindah ke Aceh Tengah, tapi warga di sana menolaknya," pungkasnya.

Baca juga: Daftar 33 Desa di Muaro Jambi yang Kadesnya akan dilantik Hari ini

Baca juga: Cuma di Shopee Finest! ERHA Hadirkan Exclusive Launch Acneact Trial Kit, Solusi Kulit Berjerawat!

UNHCR dan IOM Diingatkan Meminta Dana Rp 83,7 M ke OCHA

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved