Pilpres 2024

Beda Sikap Gibran dan TKN Usai Ditegur dan Dievaluasi Saat Debat Perdana Capres di Pilpres 2024

Gibran Rakabuming Raka dan TKN) beda sikap terkait evaluasi dan teguran dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) perihal sikapnya saat debat capres-Cawapres.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Capture Kompas TV
Cawapres Gibran Rakabuming Raka dan Tim Kampanye Nasional (TKN) beda sikap terkait evaluasi dan teguran dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) perihal sikapnya saat debat capres-cawapres. 

Lalu debat ketiga diselenggarakan pada 7 Januari dengan tema ekonomi (kerakyatan dan digital), kesejahteraan sosial, investasi, perdagangan, pajak, infrastruktur, keuangan, dan pengelolaan APBN.

Selanjutnya untuk debat keempat pada 21 Januari 2024 dengan tema energi, sumber daya alam, pajak karbon, pangan, lingkungan hidup, dan agraria serta masyarakat adat.

Baca juga: Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh Anggaran Rp 1 Triliun Per Hari, Ini Rinciannya

Terakhir atau kelima pada 4 Februari 2024 dengan tema teknologi informasi, peningkatan pelayanan publik, hoaks, intoleransi, pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan.

Sementara itu Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, heran KPU bakal menegur Gibran buntut aksinya tersebut.

Dia mempertanyakan kenapa tidak boleh seorang cawapres memberi semangat kepada capresnya.

"Masak kasih semangat enggak boleh," ujar Nusron dilansir dari Tribunnews, Kamis (14/12/2023).

Nusron memahami bahwasanya yang memiliki kewenangan terkait debat adalah KPU.

Namun pihaknya menghormati keputusan KPU yang menganggap aksi Gibran tidak boleh dilakukan.

"Kalau ditegur ya kita terima," tukasnya.

Program Makan Siang Gratis Butuh Rp 1 Triliun Per Hari

Program makan siang gratis dari pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diperkirakan akan menelan anggaran Rp 1 Triliun per hari.

Angka tersebut berdasarkan penjelasan dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran terkait penerima manfaat makan siang dan susu gratis.

Ketua Dewan Pakar TKN pasangan nomor urut 02, Burhanuddin Abdullah menyampaikan bahwa jumlah masyarakat yang akan makan siang gratis ada 82,9 juta orang.

“Anak-anak SD, SMP, SMA ada 44 juta. Anak balita 30 juta, ditambah di pesantren 5 juta, ditambah ibu hamil 3 juta, jadi 82,9 juta. 82,9 juta ini kami coba pikirkan untuk diberikan makan siang dan susu gratis,” kata kata Burhanuddin Abdullah di Kemang, Rabu (13/12/2023).

Burhanuddin Abdullah menjelaskan, masyarakat yang diberi makan siang gratis tersebut per orang nya yakni 1 Dolar per hari.

Baca juga: Ganjar Ragu Jokowi Dukung Prabowo di Pilpres 2024: Elektabilitas Harusnya 100 Persen Kalau Didukung

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved