Pilpres 2024

Gibran dan TKN Bela Prabowo Saat Disindir Cuma Bisa Joget Gemoy dan Minim Gagasan di Pilpres 2024

Prabowo Subianto dibela TKN Nusron Wahid dan Gibran Rakabuming Raka yang kerap disindir cuma bisa joget Gemoy dan minim gagasan.

Editor: Darwin Sijabat
Ist
Calon presiden Prabowo Subianto dibela Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Nusron Wahid dan Gibran Rakabuming Raka yang kerap disindir cuma bisa joget Gemoy dan minim gagasan. 

Cawapres Gibran Rakabuming Raka bela Prabowo Subianto yang kerap joget gemoy dan disindir minim gagasan.

TRIBUNJAMBI.COM - Calon presiden Prabowo Subianto dibela Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Nusron Wahid dan Gibran Rakabuming Raka yang kerap disindir cuma bisa joget Gemoy dan minim gagasan.

Menurut Nusron, Ketua Umum Partai Gerindra itu justru memiliki gagasan tapi cara penyampaiannya memang diselingi dengan joget.

Sebab menurutnya bahwa masa kampanye tidak perlu dibawa serius secara terus menerus.

Namun, kata dia bahwa masa kampanye perlu dibawa rileks.

Dia menegaskan bahwa Prabowo Subianto memiliki gagasan dalam Pilpres 2024.

"Masa sih orang serius terus dalam kampanye, masak orang enggak punya rileks. Kira-kira itu aja. Kalau dikatakan yang jelas Pak Prabowo itu mempunyai gagasan yang besar," imbuh Nusron di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (9/12/2023) malam.

Senada dengan Nusron, Wakil Direktur Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, apa yang dilakukan oleh Prabowo Subianto itu menunjukkan politik itu harus dijalankan dengan riang gembira.

"Seolah-olah pak prabowo hanya gimik, gimik gemoy joget, padahal itu adalah entry poin untuk menyampaikan pesan bahwasanya politik itu gembira," kata Dahnil dalam acara relawan Matahari Pagi Prabowo Gibran Mendengar di kawasan Senopati, Jakarta, Jumat (8/12/2023).

Menurut Dahnil, orang yang gembira pasti memiliki ide dan kreativitas yang baik, serta mempunyai daya pikir yang bagus dan berbekal kepribadian yang positif.

Baca juga: Rangkuman Elektabilitas Anies-Muhaimin Vs Prabowo-Gibran Vs Ganjar Mahfud, Siapa Unggul?

Baca juga: UNHCR Sebut Pengungsi Rohingya akan Lebih Banyak Lagi Mendarat di Aceh: Desember Ini

Baca juga: Gempa Terkini Getarkan Yahukimo Papua, Bermagnitudo 4.4

"Orang yang gembira pasti orang yang banyak gagasan, orang yang marah-marah terus orang yang cemberut terus pasti orang yang frustasi, orang yang gembira pasti punya banyak gagasan itu entry point," kata dia.

Merespons sindiran itu, Gibran Rakabuming Raka pun buka suara.

Menurutnya, mengapa joget Prabowo Subianto dipersoalkan, itu menunjukan bahwa masyarakat dan pemimpinnya harus bersama-sama gembira dan sejahtera.

"Emang apa yang salah dengan joget? Apa yang salah dengan gembira sekarang saya tanya. Boleh tidal masyarakat hidup gembira. Boleh tidak masyarakat makin sejahtera. Boleh tidak masyarakat makin bahagia," tutur Gibran.

Kampanye ini kata dia, untuk menggaet pemilih anak muda.

Pasalnya, banyak program ke depan terkait pemanfaatan digital.

"Ke depan tantangan makin tidak mudah tapi kesempatan makin terbuka terutama untuk anak-anak muda, makanya ke depan kita fokus ke hilirisasi digital," beber Gibran.

Termasuk juga pengembangan artificial intelegance hingga sistem blockchain dan bioteknologi.

Baca juga: Menilik Peta Kekuatan 3 Capres di Jawa Barat dan DKI Jakarta - Anies, Prabowo, Ganjar Siapa Terkuat?

"Jadi kita siapkan anak-anak SMK yang ahli AI, kita siapkan jago-jago big data analytic, kita siapkan ahli-ahli block chain, kita siapkan ahli-ahli crypto dan ahli bioteknologi, kita juga ingin santri-santri yang pintar perbankan syariah, santri-santri yang ahli digital marketing , kita siapkan future talent dengan future skills," tukas Gibran.

Seperti diketahui, calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto kerap disindir cuma bisa joget minim gagasan.

Di beberapa kegiatan, Prabowo menampilkan diri sebagai sosok gemoy nan suka joget-joget.

Capres berusia 76 tahun ini menjawab sindiran tersebut.

Dirinya tidak masalah jika gaya kampanyenya selalu diidentikan dengan berjoget.

Kata dia, justru joget itu mencerminkan suatu gambaran yang santun, santai dan riang gembira.

"Kampanye sebaik-baiknya rajin turun kebawah memberi program kita, gagasan kita, habis beri gagasan ya gak papa kalau joget," kata Prabowo.

"Karena bangsa kita senang joget, setiap suku ada jogetnya, di Jawa Barat namanya apa? Jaipong, di Maluku, Minahasa, di mana-mana ada kok," lanjut dia

Untuk itu, Prabowo menekankan dan berpesan kepada seluruh relawannya tetap fokus berkampanye tanpa memusingkan sindiran dan nyiyiran.

Baca juga: UNHCR Tak Terlihat Saat 135 Pengungsi Rohingya Terkatung-katung di Kantor Gubernur Aceh

"Kita selesaikan kampanye ini dengan baik, dengan hormat, kita percaya dengan kekuatan rakyat, kita merasakan impian rakyat seterusnya," pesan dia.

Disindir PDIP

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut gimik politik Prabowo Subianto dengan berjoget, justru mengaburkan sosok Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Dia menilai apa yang dilakukan Prabowo telah membuktikan dirinya bukan Jokowi.

"Ketika saya bertanya dengan pengurus anak ranting, saya tanya, gimana dengan Pak Prabowo gojekannya? Wah pak, itu mah untuk membuktikan bahwa beliau memang bukan Pak Jokowi, itu jawaban dari anak ranting PDI Perjuangan," kata Hasto di Kawasan Kabupaten Serang, Banten, Minggu (10/12/2023).

Baca juga: VIDEO Saat Prabowo Subianto Tanggapi Kritik Maju Capres tapi Sering Joget: Gagasan Kami Sudah Hebat

Hasto menyebut Presiden Jokowi kenal dengan gaya blusukan, namun justru Prabowo tak bisa melakukannya.

"Sehingga gojek-gojekan (joget) dengan gemoy itu justru mengaburkan bahwa apa yang dilakukan oleh pak Jokowi seperti blusukan itu memang tidak bisa dilakukan oleh pak Prabowo," tuturnya.

Elektabilitas Cawapres

Berikut hasil survei eletabilitas Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD jelang Pilpres 2024 dari Litbang Kompas.

Survei terbaru calon wakil presiden (cawapres) Pilpres 2024 berdasarakan jajak pendapat.

Hasilnya, cawapres nomor urut 2, Gibran meraih elektabilitas tertinggi.

Baca juga: Atasi Lonjakan Harga Jelang Nataru 2024, Pemkab Merangin Gelar Operasi Pasar

Kemudian disusul cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.

Untuk posisi ketiga yakni Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar.

"Elektabilitas Gibran mencapai 37,3 persen, Mahfud MD 21,6 persen, dan Muhaimin 12,7 persen," tulis peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan, di Harian Kompas, Senin (11/12/2023).

Bambang menyebut elektabilitas Gibran Rakabuming Raka berbanding lurus dengan tingkat pengenalan yang juga lebih tinggi ketimbang Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar.

Tingkat pengenalan masyarakat terhadap putra sulung Presiden Jokowi itu mencapai 85,1 persen.

Popularitas Wali Kota Solo tersebut lebih tinggi daripada Mahfud MD yang meraih 72,2 persen dan Muhaimin 55,3 persen.

Elektabilitas Capres

Sementara hasil survei Litbang Kompas terbaru juga menunjukkan elektabilitas calon presiden atau capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, sebesar 39,7 persen.

Kemudian Ganjar Pranowo 18 persen dan Anies Baswedan 17,4 persen.

Survei Litbang Kompas Desember 2023 melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.

Metode tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Skema Ibadah Haji 2024 Mengalami Perubahan, CJH Harus Tahu

Baca juga: Buka Rekrutmen KPPS, KPU Batanghari Khawatir Ada Wilayah Tak Bisa Penuhi Jumlah Minimal

Baca juga: Sinopsis Backtrace, Tayang 11 Desember 2023 di Bioskop Trans TV

Baca juga: Ibu Jeje Govinda Meninggal Dunia, Syahnaz dan Suami Langsung Pulang dari London

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul TKN dan Gibran Kompak Bela Prabowo yang Disindir Cuma Bisa Joget Minim Gagasan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved