Selamat Jalan Mas Becky

Achmad Subechi ikut membesarkan Mingguan Surya yang berubah format menjadi koran harian yang terbit di Surabaya.

Karena ketangguhannya dalam liputan lapangan, tahun 1996 Harian Surya menugasi Achmad Subechi pindah tugas liputan di Jakarta dan sekitarnya.

Baru setahun di Jakarta, di tahun 1997 berhembus krisis moneter yang menjadi awal penyebab goyahnya kekuasaan rezim Orde Baru Presiden Soeharto.

Achmad Subechi mengawal ketat berita-berita demonstrasi mahasiswa menumbangkan rezim Soeharto.

Hari-harinya tiada lelah melakukan liputan lapangan, di bawah desingan peluru dan tembakan.

Ancaman nyawa melayang tak dihiraukan Achmad Subechi demi tugas jurnalistik. Termasuk liputan Insiden Trisakti dan Insiden Semanggi, hingga pengepungan markas DPR MPR RI tahun 1998 oleh ribuan mahasiswa.

Momen kejatuhan Soeharto dan berganti ke era Reformasi mendorong Achmad Subechi mendirikan Tabloid Politik Bangkit bersama Dahlan Dahi (kini Direktur Digital KG Media) dan Uki M Kurdi (almarhum).

Karier Achmad Subechi berlanjut menjadi Kepala Biro Persda (Persda Daerah), jaringan koran daerah Kompas Gramedia yang kini bernama Tribun Network.

Karier Achmad Subechi kemudian berlanjut menjadi Pemimpin Redaksi Kompas.com. Setelah itu dipercaya menjadi Pemimpin Redaksi Harian Warta Kota dan Warta Kota Online .

Duka mendalam Sahabat

Di mata rekan-rekan redaksi, almarhum Achmad Subechi bukan sekedar teman, juga teman curhat yang asyik sekaligus berbagi llmu.

Dahlan Dahi, Direktur Digital Kompas Gramedia, menganggap Mas Becky itu guru yang sudah banyak memberikan keteladanan.

Ia melepas kepergian Mas Becky dengan duka cita mendalam sekaligus kenangan tak terlupakan tentang sosok almarhum di hari-hari terakhir sebelum kepergiannya.

Berikut ungkapan duka dan kenangan Dahlan Dahi tentang sosok Achmad Subechi:

Mas Bec