Berita Jambi

Update Progres Tol Bayunglencir-Tempino 37 Persen, Pemancangan Tiang Pancang Sudah 1.900 Titik

Progres pembangunan Jalan Tol Bayunglencir-Tempino seksi 3 di Provinsi Jambi, semakin terlihat.

Penulis: A Musawira | Editor: Deni Satria Budi
Tribunjambi.com/istimewa
Benny, Kepala Satker Pembangunan Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Provinsi Jambi, Selasa (28/11). 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pembangunan konstruksi Jalan Tol Bayunglencir-Tempino seksi 3 di Provinsi Jambi, semakin terlihat, dan mengalami kemajuan.

Selama lima bulan mengerjakan proyek hingga akhir November, pembangunan telah mencapai 37 persen.

“Sudah 37 persen melampaui target awal, Jadi kita deviasi positif untuk paketing,” ungkap Kepala Satker Pembangunan Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Provinsi Jambi, Benny, Selasa (28/11/2023).

Menurutnya, pembangunan konstruksi Tol Bayunglencir-Tempino dengan panjang seksi 3 yakni 15.40 Kilometer tersebut memiliki tantangan tersendiri.

Apalagi saat ini Provinsi Jambi, sudah memasuki puncak musim hujan setelah kemarau panjang terjadi.

Di lokasi proyek Tol Bayunglencir-Tempino, sudah terlihat ribuan tiang pancang berjejer memanjang.

Terlihat pula truk angkutan material dan tanah silih berganti masuk ke lokasi pembangunan di Desa Muaro Sebapo, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi itu.

Beberapa pekerja proyek terlihat sedang mengerjakan tiang pancang dibeberapa titik lokasi. Sebab, tiang pancang tersebut ditempatkan di lokasi tertentu sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tanah.

Ada beberapa alat mesin pancang aktif menancapkan tiang ke tanah. Setidaknya lebih dari 10 meter per satu tiang yang ada di lapangan.

Progres konstruksi tiang pancang ini mengalami kemajuan. Hingga saat ini sudah terpancang sebanyak 1.900 titik dari target sekira 3.400 titik tiang.

“Progres pemancangan sudah 50 persen lebih ya. Kira-kira masih kurang 1.500 titik lagi,”.

“Saat ini ada 12 alat pancang, di Desember awal nambah 2 alat pancang lagi, jadi ada 14 alat. Kita optimis di Januari 2024 tiang pancang selesai,” kata Benny, Kepala Satker Pembangunan Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Provinsi Jambi, Selasa (28/11) di lokasi proyek Jalan Tol.

Selain itu pula, pembangunan konstruksi jalan Tol Bayunglencir-Tempino mengalami kemajuan. Benny mengakui selama lima bulan mengerjakan proyek ini hingga akhir November telah mencapai 37 persen.

“Sudah 37 persen melampaui target awal, Jadi kita deviasi positif untuk paketing,” ujarnya.

Adapun lingkup pekerjaan pada Seksi 3 ini yaitu pembangunan jalan utama sepanjang 14,693 kilometer, pembangunan jalan akses (exit tol) 1,800 kilometer.

Pembangunan pile slab 3,2 kilometer, pembangunan interchange 1 lokasi, Overpass 2 Lokasi dan pembangunan underpass 2 lokasi.

“Saat ini kita sedang mengerjakan pekerjaan pile slab, timbunan, galian, pekerjaan underpass, box culvert dan pekerjaan jalan akses sudah kita mulai kita kerjakan,” ucapnya.

Dalam menghadapi cuaca buruk, ada beberapa strategi yang diterapkan di lapangan agar proyek tidak terganggu.

“Kita punya beberapa strategi, kemarin kita terapkan. Begitu ada hujan kita memang setop bekerja, tapi begitu selesai hujan jadi dari pihak kontraktor menyiapkan vendor-vendornya untuk langsung kerja,”

“Tali-tali air sudah dibuatkan supaya air hujan segera mengalir dan bisa keluar. Tapi saat ini banyak pekerjaan beton otomatis tidak perlu menunggu siap, malam pun kita tetap kerja,” jelasnya.

Kendati demikian musim hujan diakuinya memang berpengaruh, tetapi telah diantisipasi.

“Stok material sudah kita antisipasi baik kesiapan material untuk pengecoran dan sebagainya karena kita punya target pekerjaan rigid sampai akhir tahun ini kita mencapai 5 km,” jelasnya.

Sisakan 180 Bidang Tanah

Sementara itu, pembebasan lahan untuk pembangunan Jalan Tol Jambi-Betung di wilayah Provinsi Jambi, menyisahkan 180 bidang dari total 663 bidang tanah.

Hal itu disampaikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Tol Jambi-Betung I, Mellia, Minggu (26/11/2023) lalu.

Kata Mellia, untuk pengadaan lahan tol di ruas Jambi - Betung I berprogres 72.40 persen yang sudah dibayarkan.

“Dari 663 bidang, 480 bidang telah terbayarkan,” jelasnya.

Di antara bidang lahan warga itu termasuk ada fasum yang berada di Desa Sungai Landai, Muaro Sebapo, Pondok Meja, Sungai Bertam dan Pematang Gajah. Dengan total penerima Uang Ganti Rugi (UGR) sekira 380 orang.

“Masih ada di Kelurahan Pijoan, Kecamatan Jambi Luar Kota yang belum terbayarkan karena masih berproses di LMAN. Kurang lebih ada 76 bidang yang masuk ke pembayaran UGR tahap 1,” ujarnya.

Lahan yang terdampak dalam pembangunan jalan bebas hambatan ini berada dua kecamatan yaitu Kecamatan Mestong meliputi Desa Sungai Landai, Muaro Sebapo dan Pondok Meja.

Kemudian, Kecamatan Jambi Luar Kota meliputi Desa Sungai Bertam, Pematang Gajah dan Kelurahan Pijoan.

“Target pengadaan lahan, kita targetkan pertengahan 2024 mendatang akan selesai,” sebutnya.

Mellia mengungkapkan kendala dalam pengadaan lahan ini. Satu diantaranya masih terkendala dengan proses penggantian tanah karakteristik khusus seperti MIN, Mushalla yang masih berproses di Kementrian Agama.

Lalu, ada potensi konsinyasi (titip pengadilan) dikarenakan sengketa kurang lebih ada lima bidang diantaranya ada tiga bidang di Sungai Bertam dan dua bidang di Pematang Gajah.

“Untuk proses ini kita terus berkoordinasi dengan tim P2T untuk dapat melanjutkan ke proses validasi dan berita acara untuk diajukan ke konsinyasi,”.

“Kalau untuk penyelesaian terkait tanah karakteristik khusus, kita juga terus berkoordinasi dengan tim P2T untuk menindaklanjuti atau menunggu hasil dari putusan Kemenag,” jelasnya.

Baca juga: Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Betung-Jambi Selesai Awal 2024, Akan Berdampak Positif ke Perekonomian

Baca juga: Menekan Resiko Stunting, Pemkab Sarolangun Berikan Makanan Tambahan Gratis Selama 24 Hari

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved