Mengevaluasi Piala Dunia U17

Perhelatan akbar Piala Dunia U17 di Indonesia segera mencapai puncaknya. Pekan ini, Selasa (28/11) persisnya, pertandingan memasuki babak semi final.

Indonesia selaku tuan rumah harus gigit jari tak bisa lolos ke 16 besar. Peluang lolos dari slot peringkat 3 terbaik kandas. Secara prestasi, jelas kita perlu giat lagi. Namun capaian ini pun bukan sesuatu yang amat buruk.

Pada penyelenggaraan Piala Dunia U17 di Indonesia, terdapat beberapa aspek yang perlu dievaluasi untuk memahami keberhasilan dan tantangan yang dihadapi.

Pertama, sektor infrastruktur menjadi fokus penting. Bagaimana stadion, transportasi, dan fasilitas pendukung lainnya menyokong keseluruhan acara? Kemarin laga antara Brazil dan Argentina sempat tertunda setelah Jakarta International Stadium diguyur hujan.

Lapangan hijau digenangi air. Ini menunjukkan bahwa pembenahan infrastruktur stadion adalah keniscayaan.

Kemudian, peran panitia penyelenggara dalam menyelaraskan berbagai kepentingan dan menjaga kualitas acara perlu diperhatikan.

Dari sisi promosi dan partisipasi masyarakat, sejauh mana turnamen ini berhasil menggugah antusiasme dan mendukung perkembangan sepak bola di Indonesia? Nyatanya FIFA sempat "protes".

Kursi penonton di banyak pertandingan di Piala Dunia U17 banyak kosong. Animo masyarakat tak mampu memenuhi stadion. Padahal Indonesia disebut-sebut sebagai negara yang warganya gila bola.

Baca juga: Semifinal Piala Dunia U-17: Argentina U17 vs Jerman U17, Prancis U17 vs Mali U17

Baca juga: Skor 0-3! Echeverri Hat-trick, Argentina U17 ke Semifinal usai Bantai Brasil U17 di Piala Dunia U-17

Tentu, evaluasi tidak terlepas dari aspek keamanan dan keselamatan. Bagaimana pihak berwenang mengelola keamanan selama acara berlangsung?

Kita bersyukur keluhan soal keamanan sepertinya tidak ada.

Kita dapat menyimpulkan bahwa evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan Piala Dunia U17 di Indonesia akan memberikan pandangan yang jelas tentang keberhasilan dan area peningkatan yang perlu diperhatikan di masa mendatang.

Dan yang tak kalah penting adalah, bagaimana agar stadion yang dijadikan venue tetap terawat, terjaga pascaevent ini.

Karena jangan lupa, bangsa kita dikenal pintar membangun tapi tidak pintar merawat. Jangan sampai anggaran besar menjadi sia-sia.(*)