Berita Tanjab Barat

Kisah Guru Daerah Terpencil di Jambi, Jemput Murid ke Rumah untuk Belajar ke Sekolah

Setiap daerah punya keunikan tersendiri dalam dunia pendidikan, guru di SD Satap 7 Pengabuan ini menjemput murid ke rumah untuk belajar ke sekolah.

|
Penulis: Sopianto | Editor: Herupitra
Sopianto/Tribunjambi.com
Siswa SMP N Satap 7 Pengabuan, Desa Sungsang, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjab Barat melakukan pengamatan kondisi lingkungan di SDN 126. 

TRIBUNJAMBI.COM,KUALATUNGKAL- Budi Teguh Haryanto, seorang guru Apartur Sipil Negara (ASN) SMP Satap 7 Pengabuan, Desa Sungsang, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat menjemput murid ke rumah untuk belajar ke sekolah.

Setiap daerah punya keunikan tersendiri dalam dunia pendidikan, guru di SD Satap 7 Pengabuan ini menjemput murid ke rumah untuk belajar ke sekolah. 

Siswa yang berjumlah kurang lebih 59 orang ini punya karakter tersebut dalam memandang dunia pendidikan. 

"Tidak semuanya seperti itu, ada satu atau dua orang, bahkan ada juga yang sampai ke perguruan tinggi, dan kami pihak sekolah menfasilitas, kita cari perguruan tinggi mana yang bisa masuk," ucap guru yang mengajar di daerah terpencil ini.

Sulitnya anak-anak untuk pergi ke belajar, ini disebabkan kurangnya motivasi dari dirinya sendiri bahwa dunia pendidikan itu sangatlah penting bagi individu maupun untuk masyarakat luas. 

Jika dilihat dari sisi karakter masyarakatnya, ini salah satu bentuk kurangnya motivasi orang tua kepada anak-anak dalam memandang pendidikan bukan suatu prioritas. 

Baca juga: Kadisdik Tanjabbar: Peran Guru Sangat Penting Dalam Mendorong Pembentukan Mental

Baca juga: ASN Tanjab Barat Diimbau Netral di Pemilu 2024

Anak pun meliburkan diri demi ikut membantu orang tua dan pada musim panen kelapa sawit, termasuk juga panen kelapa. 

"Itu untuk pekerjaan ya, mereka meliburkan diri," terangnya. 

Dari sisi lain juga demikian, ada pesta keluarga atau tetangga, anak-anak mulai meliburkan diri, padahal dengan mereka tidak sekolah dua atau tiga hari tentunya tinggal pelajaran itu. 

"Saya sering kasih motivasi juga, ketika kamu rajin ketempat bude mu, apakah ketika kamu sudah besar nanti, apakah kamu minta duit kepada bude mu, jika kamu tidak kerja dengan layak, kan tidak bisa," kata guru yang mengajar di daerah terpencil saat memberi motivasi kepada anak-anak didiknya.

Ia pun menjelaskan tujuan pendidikan, seperti di kurikulum merdeka ini, ruh dari pendidikan itu menjadikan manusia menemukan kodrat alam dan kodrat zaman nya.

Dia pun meyakini, setiap manusia punya bakat dari sejak lahir untuk menjadikan dia sebagai manusia yang utuh.

"Siapa manusia yang utuh itu, manusia yang mandiri yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang-orang lain disekitar nya," ucapnya.

Ia pun mengakui, di desa nya untuk layanan telekomunikasi sedikit terganggu, tapi di spot tertentu ada signal dan sangat disayangkan malah dimanfaatkan anak-anak untuk bermain game.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Download Lagu MP3 Nella Kharisma dan Didi Kempot Terpopuler Spesial Dangdut Koplo

Baca juga: Remaja di Sekadau Kalbar Dicabuli Kakeknya hingga Hamil 6 Bulan

Baca juga: BRI Muara Bulian Adakan Dagang Mudah Belanja Murah di Pasar Keramat Tinggi Batanghari

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved