LIPUTAN KHUSUS

Adu Nyawa di Aspal Kawasan Tugu Keris Kota Baru, Balap Liar Bikin Warga Kesal

Sepeda motor yang digunakan pun beragam. Mulai kendaraan standar pabrikan, semi-balap, hingga modifikasi penuh

|
Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
TRIBUN JAMBI/RIFANI HALIM
Balap liar di Jalan H Agus Salim, kawasan Tugu Keris, Kotabaru, Kota Jambi, yang dijadikan trek balap liar, Minggu (19/11) sekira pukul 00.00-03.00 WIB. 

"Jarang pula jatuh orang ini. Ado jatuh, tapi dak parah, paling dia sama dia lah. Habis jatuh, tegak lagi, jarang sampai parah gitu," ungkap Anafi.

"Paling cuma tes motor, jarang taruhan. Ado taruhan cuma dio udah janjian sebelumnya, jarang ketemu di sini taruhan. Taruhan paling kecil-kecilan, aku dak tahu pasti berapo taruhan balap liar ini," kata Anafi.

Menurut Anafi, bila ada balap liar sedang taruhan maka motor yang melakukan taruhan tersebut hampir rata-rata motor kencang, bisa matic hingga motor 150 Cc ke atas. "Motor kencang yang taruhan, tapi jarang. Bukan budak kecil ini, lah dewasa lah budaknyo, kalau taruhan pasti ramai di start dak kayak ini sepi start yang nonton. Bisa puluhan orang di start kalau ada taruhan, start dari Tugu Keris finis di depan GOS," ujarnya.

Kasatlantas Ungkapkan Kesulitan

Kepolisian Kota Jambi cukup kesulitan melakukan pengawasan balap liar di kawasan Kotanaru dan Telanaipura. Penyebabnya, jumlah personel yang terbatas dan fokus yang terbagi dengan persoalan angkutan batu bara.

Kasat Lantas Polresta Jambi, Kompol Aulia, mengatakan pelaksanaan tugas polisi lalu lintas (polantas) di Jambi saat ini telah terbagi, karena kondisi kamtibmas di Jambi fokus di beberapa ruas jalan yang dilalui angkutan truk batu bara. Seharusnya truk batu bara melintas di jalan khusus, tapi masih melewati jalan umum, sehingga sering bersentuhan dengan masyarakat terkadang mengakibatkan konflik.

"Pada malam hari, kami menempatkan anggota sebanyak delapan orang untuk pengamanan jalur batu bara, dari pukul sembilan malam hingga pukul lima pagi dan anggota itu lepas dinas. Untuk antisipasi jalur batu bara kalau ada kecelakaan atau kemacetan, bisa di cek di Paal 10," katanya.

Dia menyebutkan, untuk balap liar yang berada di depan kantor PU provinsi Jambi atau tugu kris Siginjai Kotabaru saat tengah malam, pihak kepolisian sudah tidak fokus lagi. Karena fokus pada angkutan batubara.

"Di sana ada polsek terdekat. Kalau polisi yang berseragam, pasti pebalap ini kabur," ujarnya.

Untuk balap liar di depan bandara, Aulia mengatakan pihaknya telah berpatroli setiap sore, khususnya malam Sabtu dan Minggu.

"Sabtu-Minggu anggota kami sprint sebanyak 10 orang, empat pakai seragam enam tidak pakai seragam. Alhamdulillah tidak ada yang ada orang lewat kencang sendiri, kalau balapan itu ada lawannya, ini yang di bandara dak ada. Dan beberapa kali kami tilang (kebut sendiri). Menurut saya, depan bandara sudah sangat berkurang," jelasnya.

Dia menjelaskan, permasalahan balap liar tidak sanggup diselesaikan dengan polisi lalu lintas saja. "Harus melibatkan semua fungsi turun tangan," ujarnya.

"Sudah datang mobil, polisi datang, dia pergi, sebentar datang lagi. Kucing-kucingan. Jadi seyogyanya penindakan balap liar ini harus terpadu dari fungsi reskrim, intel, sabhara, lalu lintas," sebutnya.

Pihaknya juga telah melakukan penilangan terhadap para remaja dan lainnya yang kerap kebut-kebutan, bahkan tilang sampai 1 bulan lamanya. "Namun kita akui banyaknya aktivitas di Kota Jambi tidak dapat kota cover semua," ungkapnya.

Aulia menambahkan pihaknya kini fokus dengan kendaraan yang menggunakan knalpot brong dan tanpa TNKB.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved