LIPUTAN KHUSUS
Adu Nyawa di Aspal Kawasan Tugu Keris Kota Baru, Balap Liar Bikin Warga Kesal
Sepeda motor yang digunakan pun beragam. Mulai kendaraan standar pabrikan, semi-balap, hingga modifikasi penuh
Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
Mobil patroli polisi terlihat ada di sekitar lokasi. Namun, ternyata itu tidak menciutkan nyali pebalap liar dan ratusan penonton di sana. Mereka justru semakin beringas menjelang dini hari, ketika polisi telah pergi.
Gangguan Rutin
Balap liar di kawasan Tugu Keris, Kota Jambi, rutin dilakukan. Kehadiran mereka sering kali menganggu pengendara yang melintasi jalan tersebut. Selain keamanan dan kenyamanan pengguna jalan, suara bising pun terdengar hingga permukiman sekitar.
Thorik, pengendara yang kebetulan mampir membeli bandrek di sekitar lokasi, mengatakan sangat tidak nyaman dengan adanya balap liar itu. Terlebih, sejumlah gedung di Kota Baru kerap digunakan untuk acara dan resepsi pernikahan.
"Terganggu sekali. Saya lagi bantu mantau dekorasi pernikahan kawan di gedung dekat sini. Dari pukul 11 malam, orang ini sudah bising. Pas keluar cari makan, ngeri tertabrak waktu nyebrang," kata Thorik.
Kata Thorik, para pebalap liar sepertinya tidak mempan diusir oleh polisi. Padahal polisi menggunakan mobil dan motor patroli sudah berkali-kali mengusir pebalap liar dan penontonnya.
"Sudah diusir polisi tadi. Cuma, balik lagi. Baru 5-10 menit dibubarin lah datang lagi, ngegas lagi di sini. Kami susah keluar-masuk gedung, takut tabrakan," ungkap Thorik.
Elnova warga sekitar Perumnas Kota Baru kesal kerap mendengar bising knalpot motor saat larut malam.
"Seringlah dengar, padahal agak jauhlah ratusan meter dari rumah cuma terdengar karena malam mungkin.
Sampe jam dua kadang terdengar, terganggulah pasti," kata Elnova.
Sebagai masyarakat sekitar, dia berharap balapan liar tidak terjadi lagi di sekitar Tugu Keris. Agar pengendara dan warga sekitar Perumnas Kota Baru bisa tenang dan aman dari suara bising knalpot brong. "Dan dak bahaya kalau mau lewat," ungkapnya.
Anafi, sopir pengiriman kargo yang rutin melintas lokasi tersebut, mengungkapkan sering terganggu kala membawa mobil ekspedisi melintas di Jalan H Agus Salim ke arah Kebun Kopi.
"Setiap malam Minggu, kadang malam Sabtu, orang ini balapan. Paling ramai malam Minggu, sampai subuh. Aku bawa mobil besak terganggu, takut nyenggol kecelakaan. Kadang aku klakson, aku pepet biar takut orang ini," kata Anafi.
Meski merasa kesal, Anafi juga mengatakan jadi hiburan tersendiri baginya.
"Kadang sesudah narok truk di gudang, aku balik lagi ke sini, nonton sampai seru-seru sampe pukul dua, kadang tiga. Lihat motor kencang ada kadang-kadang, kadang motor pelan ada jugo," sebut Anafi.
Menurut Anafi yang sudah beberapa kali menonton, jarang terjadi kecelakaan di trek liar. Jikalau ada, itu tidak begitu parah.
Warga 4 Daerah Tolak Pembangunan Stockpile Batu Bara PT SAS di Aur Duri Kota Jambi, Hanya Sejengkal |
![]() |
---|
Raffi Tak Jadi Operasi Plastik, Anak di Jambi Kena Stevens-Johnson Syndrome, Virus Tak Masuk Daging |
![]() |
---|
Ketua DPRD Kota Jambi Minta Wako Panggil Dokter Puskesmas dan Kadis, Anak Kena Sindrom Langka |
![]() |
---|
Ustaz Agus Nyaris Menangis Lihat Kondisi Anak di Jambi Kena Sindrom Langka Kulit Mengelupas |
![]() |
---|
Anak di Jambi Kena Sindrom Langka, Kulit Raffi Lepas Jika Tidur di Kasur, Terpaksa Alas Daun Pisang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.