Tradisi Bekarang, Menangkap Ikan dengan Cara Tradisional yang Masih Dilestarikan Warga Batanghari

TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Sebagai sentra produksi ikan di Provinsi Jambi, kegiatan menangkap ikan merupakan sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dari masyarakat Kabupaten Batanghari.

Kabupaten Batanghari merupakan wilayah dataran rendah yang dibelah oleh Sungai Batanghari.

Dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Batanghari ke 75 tahun. Pemerintah Kabupaten Batanghari menggelar kegiatan Bekarang.

Bekarang sendiri merupakan aktivitas menangkap ikan dengan cara tradisional. Biasanya masyarakat melakukan penangkapan ikan menggunakan jala atau tangkul.

Meski saat ini petani ikan di Kabupaten Batanghari sudah banyak dan membudidayakan ikannya dengan cara yang lebih modern.

Aktivitas Bekarang masih dianggap lebih efesien, lantaran tidak menggunakan alat yang berbahaya sehingga tidak mengganggu ekosistem sungai.

Sekretaris Daerah Kabupaten Batanghari, Muhammad Azan dalam sambutannya mengatakan bahwa Bekarang merupakan aktivitas yang ada sejak zaman dahulu.

"Bekarang ini seni budaya tertua kita dulu dan ini akan diwariskan untuk anak cucu kita untuk pola menangkap ikan yang bagus," ujarnya Minggu, (19/11/2023).

Ia berharap, Bekarang dapat dijadikan sebagai warisan tradisi untuk anak muda di Kabupaten Batanghari. 

"Mudah-mudahan kita semua dapat menjaga dan pola kaidah yang leluhur kita budayakan," ujarnya.

Dalam kegiatan Lomba Bekarang yang digelar Pemerintah Kabupaten Batanghari, terlihat masyarakat cukup antusias mengikutinya.

Dimana dalam satu tim, terdiri dari dua orang. Yakni suami yang bertugas untuk menangkap ikan di sungai dan istri yang membawa ambung dari bambu sebagai wadah tangkapan ikan.

Azan berharap, kegiatan Bekarang ini dapat menjadi kegiatan rutin dalam peringatan HUT Kabupaten Batanghari.