Berita Jambi
Pengusaha Travel di Jambi Tidak Prioritaskan Perjalanan ke Pulau Berhala
PulauBerhala masih menjadi destinasi pilihan wisatawan Jambi, namun bukan menjadi jualan utama Tour and Travel di Jambi.
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI - Pulau Berhala masih menjadi destinasi pilihan wisatawan Jambi, namun bukan menjadi jualan utama Tour and Travel di Jambi.
Pipit Prihatini, Pemilik Abdel Tour And Travel mengatakan semenjak bisnis tour sudah mulai bergeliat lagi, permintaan untuk tur ke pulau berhala ada datang dari beberpa konsumennya, namun jumlahnya tidak banyak jika di bandingkan permintaan ke destinasi lain.
"Ada permintaan sekitar 30 orang untuk travel ke berhala di tahun ini, jumlah ini jauh jika di bandingkan ke destinasi di luar Provinsi Jambi," ujarnya Senin (13/11/2023).
Sementara itu dari sisi bisnis, pulau berhala tidak menjadi jualan utama pengusaha travel di Jambi, tour ke berhala dibuka jika ada permintaan konsumen saja.
Pipit menjelaskan kondisi jalan yang menuju ke destinasi menjadi kendala utama, dimana jalanya kurang bersahabat dan lumayan jauh.
"Akses yang menjadi kendala utama, dimana kita harus beberapa kali ganti kendaraan dan cukup merepotkan," ungkapnya
Lebih lanjut ia mengatakan dari Kota Jambi membutuhkan waktu 7-8 Jaman untuk menuju ke Nipah panjang karena kondisi Jalan. Sehingga pihak penyedia jasa harus berkejaran dengan waktu.
Selanjutnya mengunakan perahu menyebrangi lautan untuk menuju pulau berhala sekitar 2 jam.
"Idealnya sih menginap dahulu di Nipah Panjang tapi kan membutuhkan biaya lagi," ujar Pipit.
Sementara itu, untuk fasilitas di Pulau berhala juga belum mumpuni, di sana baru ada Home Stay yang belum berkembang.
"Jadi masih rumah warga gitu home stay nya," kata Pipit.
Saat ini, untuk melakukan travel kepulauan berhala mengunakan tour and travel membutuhkan dana sebesar Rp 650 ribu untuk satu orang dalam satu hari perjalanan dari Kota Jambi.
Angka ini meningkat di bandingkan beberapa tahun lalu saat Pulau Berhala masih masuk teritorial Jambi.
"Dahulu itu hanya Rp 550 ribu," ujar Pipit.
Sementara itu, Ade Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA ) mengatakan pulau berhala bukan menjadi destinasi prioritas agen perjalanan di Jambi karena beberapa faktor.
Yang pertama karena destinasi tersebut bukan bagian dari Provinsi Jambi. Selian itu, infrastuktur juga tidak memadai.
Khususnya akses jalan dan faktor keamanan saat melakukan perjalan laut.
"Kita tau bagaimana kondisi jalan ke sana, di satu sisi kita juga kawatir dengan kondis penyebrangan, kalau terjadi sesuatu kan gawat juga," ujarnya
Namun, pihak penyedia jasa perjalanan akan tetap menyediakan paket perjalanan ke berhala jika ada permintaan.
"Tentunya kita beritahukan dahulu kondisi untuk perjalanan ini, agar konsumen tidak kecewa," pungkasnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Baru Bebas, Ari Ditangkap Polsek Jelutung di Pintu Lapas Tebo Gegara Gelapkan Mobil
Baca juga: Gempa Terkini Senin 13 November 2023 Getarkan Maluku Tengah
Baca juga: Cerita Susi: Gurita di Sempadan Pantai Natuna Lenyap sejak Kapal Pencuri Ikan Tidak Ditenggelamkan
Hesti Haris Tekankan Kolaborasi Lintas Organisasi Demi Pembangunan Berkelanjutan di Batang Hari |
![]() |
---|
Wanita di Jambi Beli Toyota Raize Pakai Uang Koin Hasil Nabung 4 Tahun, Lorenza: Receh Ada Nilainya |
![]() |
---|
Al Haris Tegaskan Komitmen ADPMET Dukung Pemerintah Naikkan Produksi Migas Nasional |
![]() |
---|
Bedah Rumah di Kota Jambi Sasar 82 dari 4.000 Rumah Tak Layak Huni |
![]() |
---|
Al Haris Pimpin Rapat Perdana ADPMET, Fokus Susun Roadmap Migas 2025–2030 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.